Minggu, 24 Januari 2010

Pengawasan hutan Monggal- Sesaot Masih Minim

Lombok Utara-Primadona: Melihat animo masyarakat KLU dalam upaya penanaman pohon kayu dilahan milik sendiri maupun milik umum, merupakan salah satu langkah dalam mengantisifasi bencana longsor dan bencana alam lainnya. Namun disatu sisi, diperbatasan hutan Monggal dibagian hulu kali Segara yang merupakan sumber mata air, tidak sedikit pula warga asal Sesaot Narmada yang menebang kayu hutan diwilayah KLU.

Setiap hari, mereka tidak tanggung-tanggung menebang dengan menggunakan mesin sinsaw dan bahkan menginap dilokasi dengan membuat perkampungan berpindah-pindah agar tidak diketahui oleh petugas.

Mereka (warga sesaot tersebut Red) sering ditemukan oleh warga Dusun Tempos Kujur/Monggal Atas saat sedang menebang di beberapa titik seperti, di kisaran Gontor Pondokan Bolot, Pendadap, Jasip dan Gontor Tempos Penigas yang merupakan wilayah KLU.

Kayu yang mereka tebang pun di rambah jenis Bajur, sebab kayu tersebut cukup ringan di angkut dengan tenaga manusia, tutur supardin, warga dusun Kujur, Desa genggelang, Kecmatan Gangga, KLU saat di temui Primadona minggu (24/1) tadi pagi.

Kondisi ini juga dibenarkan oleh Kepala Dusun setempat, Sahtu dan ketua RT Tempos Kujur (Surdi) di dampingi beberpa warga lainnya, ” Kita siap mengantar semua petugas terkait dalam hal ini dinas kehutanan untuk turun langsung kelokasi, tentu kalau di butuhkan ”, katanya.

Yang jelas kita siap mefasilitasi pihak terkait ke lokasi tersebut untuk membuktikan kondisi rill hutan yang sekali gus merupakan sumber mata air kali segara yang merupakan salah satu sumber air yang disalurkan untuk irigasi pertanian kecamatan Tanjung dan Gangga.” Bahkan jika kondisi ini tetap di biarkan, maka lambat laun, ribuan hektar lahan pertanian Tanjung dan Gangga akan terancam kekeringan, tutur sahtu prihatin.

Kita berharap kepada dinas terkait untuk lebih proaktif dalam melakukan pengawasan hutan dan jangan hanya menunggu laporan masyarakat. Di yakini oleh meraka bahwa selama ini pihak petugas belum pernah sama sekali melihat lokasi tersebut. Selain jangkauan yang cukup jauh, juga terkadang tidak terdengar suara mesin sinso yang sedang melakukan kegiatan tersebut sehingga mereka luput dari perhatian petugas, tandasnya. (in/ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar