Akar-Akar-Lombok Utara: Akibat diguyur hujan lebat, satu ruang belajar di SDN Filial Pawang Tenun Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara beberapa hari lalu sempat digenangi air.
Hal tersebut disebabkan karena tembok bangunan SDN Filial belum di plester, sehingga airnya masuk ke dalam kelas. Kendati demikian, proses belajar mengajar tetap berlangsung. “Proses belajarnya tetap berjalan seperti biasa, artinya tidak sampai menggangu pelajaran bagi siswa”, tutur Sarianom, S.Sos, seorang guru setempat pada Primadona Lombok, (18/1) malam ini.
Selain itu, jalan dari jembatan Pawang Tenun ke SDN Filial sepanjang dua kilometer rusak berat, sehingga banyak para guru harus mendorong kendaraan sepeda motornya ke sekolah karena jalannya yang licin. “Tapi karena tugas ia kami harus berupaya sampai di sekolah untuk mengajar siswa, walaupun pakaian kami kotor karena kena lumpur”, jelas Sarianom, guru yang berasal dari Desa Karang Bajo ini.
Semangat para guru swasta ini patut diacungkan jempol, karena dalam menjalankan tugasnya tidak mengenal kata menyerah walaupun honornya tidak menentu. “Di sekolah ini hanya kepala sekolahnya saja yang PNS dan sisanya 7 orang guru masih tenaga honorer yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah KLU kedepan”, pinta seorang wali murid yang enggan dikorankan namanya.
Hal senaga juga diungkapkan oleh Ketua Komite SDN Flial Pawang Tenun, Raden Suud. Dia meminta kepada pemerintah agar guru-guru honorer ini bisa di PNS-kan. “Guru-guru di SDN terpencil seperti di SDN Filial ini perlu diperhatikan untuk menjadi PNS”, harapnya.
Demikian juga halnya dengan semangat para siswa untuk belajar semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari antusias para siswa untuk masuk sekolah. “Dari jumlah murid kelas I-VI sebanyak 106 ini jarang ada yang malas (alpa), lebih-lebih bagi kelas VI yang masa efektif belajarnya tinggal beberapa bulan lagi”, tambah Sarianom.
Dan bagi kelas VI yang berjumlah 18 siswa, yang akan mengikuti ujian nasional, sejak beberapa minggu ini telah mulai di leskan oleh para gurunya. “Dan tahun 2010 ini merupakan tahun bersejarah bagi SDN Filial Pawang Tenun, karena merupakan tahun pertama siswanya akan mengukuti ujian”, pungkasnya.
Hal tersebut disebabkan karena tembok bangunan SDN Filial belum di plester, sehingga airnya masuk ke dalam kelas. Kendati demikian, proses belajar mengajar tetap berlangsung. “Proses belajarnya tetap berjalan seperti biasa, artinya tidak sampai menggangu pelajaran bagi siswa”, tutur Sarianom, S.Sos, seorang guru setempat pada Primadona Lombok, (18/1) malam ini.
Selain itu, jalan dari jembatan Pawang Tenun ke SDN Filial sepanjang dua kilometer rusak berat, sehingga banyak para guru harus mendorong kendaraan sepeda motornya ke sekolah karena jalannya yang licin. “Tapi karena tugas ia kami harus berupaya sampai di sekolah untuk mengajar siswa, walaupun pakaian kami kotor karena kena lumpur”, jelas Sarianom, guru yang berasal dari Desa Karang Bajo ini.
Semangat para guru swasta ini patut diacungkan jempol, karena dalam menjalankan tugasnya tidak mengenal kata menyerah walaupun honornya tidak menentu. “Di sekolah ini hanya kepala sekolahnya saja yang PNS dan sisanya 7 orang guru masih tenaga honorer yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah KLU kedepan”, pinta seorang wali murid yang enggan dikorankan namanya.
Hal senaga juga diungkapkan oleh Ketua Komite SDN Flial Pawang Tenun, Raden Suud. Dia meminta kepada pemerintah agar guru-guru honorer ini bisa di PNS-kan. “Guru-guru di SDN terpencil seperti di SDN Filial ini perlu diperhatikan untuk menjadi PNS”, harapnya.
Demikian juga halnya dengan semangat para siswa untuk belajar semakin hari semakin meningkat. Hal ini terlihat dari antusias para siswa untuk masuk sekolah. “Dari jumlah murid kelas I-VI sebanyak 106 ini jarang ada yang malas (alpa), lebih-lebih bagi kelas VI yang masa efektif belajarnya tinggal beberapa bulan lagi”, tambah Sarianom.
Dan bagi kelas VI yang berjumlah 18 siswa, yang akan mengikuti ujian nasional, sejak beberapa minggu ini telah mulai di leskan oleh para gurunya. “Dan tahun 2010 ini merupakan tahun bersejarah bagi SDN Filial Pawang Tenun, karena merupakan tahun pertama siswanya akan mengukuti ujian”, pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar