Jumat, 29 Januari 2016

2 Kecamatan Di KLU Terkena Bencana Puting Beliung

Lombok Utara - Hujan Deras Yang Mengguyur Kabupaten Lombok Utara Rabu 27/01/16 Yang Disertai Angin  Kencang Sekitar Pukul 16 :  45 Waktu Setempat Mengakibatkan  Kerusakan Didua  Kecamatan  Yakni Kecamatan  Kayangan Dan Bayan . Salah Satunya Dusun Panggung Timur Desa Selenggan Kecamtan Kayangan. Rumah bapak  Sahru (65 tahun) Yang dibangunnya  Sekitar Empat Bulan  Yang Lalu Nyaris Rata Dengan Tanah. Saat Ditemui Dirumahnya ,bapak  Sahrun Menuturkan, Disaat Peristiwa Terjadi Ia Sedang Berada Diluar Rumah Sementara Keenam Anggota Keluarganya Sedang Menonton Televisi Didalam Rumah. Melihat Angin Puting Beliung Tersebut,Ia Dengan Spontan Berlari Kearah Pintu Untuk Memberitahu Kepada Anggota Keluarga Yang Sedang Menonoton Tv,Bahwa Ada Angin  Menghapiri tempat Tinggal Mereka . ‘’Begitu Saya Melihat Angin Ini Sudah Menumbangkan Pepeohonan Disekitar Tempat Ini,Saya Lansung Lari Kepintu Sambil Teriak Nyuruh Anak –Anak Keluar”. Bermaksud Ingin Menyelamatkan Anggota Keluarganya,Tanpa Ia Sadari Sebuah Batako Melayang Diatas Kepalanya Yang Mengakibatkan   Amak Sahru Terluka Parah Dibagian Kiri Kepalanya ‘’Pas Saya Mau Masuk,Tiba –Tiba Tembok Rumah Saya Runtuh,Dan Saya  Tidak Melihat Ada Batako Yang Jatuh Tepat Diatas Kepala Saya’’,Imbuhnya.   . Sementara Untuk Dikecamatan Bayan Sendiri , Angin  Puting Beliung Ini Menerbangkan Atap Rumah Saepul  Warga Otak Lendang Desa Akar- Ak ar .Ditemui Dilokasi Kejadian, Saepul (25 Tahun)  Mengaku Shock Atas Kejadian Ini,Pasalnya Rumah Yang Baru Dibangun Harus Rusak Akibat Angin Kencang Yang Juga Melanda Dusun Temuan Sari Dan Beberapa Dusun Di Desa Akar – Akar tersebut. Dan  Untuk Sementara ,Saepulpun  Harus Tinggal Dirumah Saudaranya Yang Tidak Jauh Dari Lokasi Kejadain  .  Saat Ditemui, Saepul Berserta Istri Sedang Membersihkan  Bangunan Dan Sisa Barang Yang Masih Bisa Terpakai, Diantaranya Lemari,Alat Masak Dan Beberapa Perabotan Rumah.  Kepada Wartawan,Saepul Menuturkan Krologis Kejadian Dengan Sangat Detail, Ia Mengaku Mendengar Suara  Yang Begitu Kencang Dari Arah Barat , Mendengar Hal Tersebut,Ia Bersama Keluarga Segera menyelamatkan  Diri. ‘’Sekitar  Jam 4  Sore,Saat Itu  Saya Bersama Anak Dan Istri Saya Sedang  Berada Diluar,Karena Hujan Yang Disertai Angina Kencang Ini Sudah Dari Jam 2 Siang,Jadi Kami Putuskan Keluar Dan Berteduh Dirumah Saudara Dulu, Tidak Lama Kemudian  Sesaat Setalah Saya Mendengar Suara Adzan,Tiba – Tiba   Saya Mendengar Suara Angin Yang Begitu Kencang,Dan Selang Beberapa Menit Angin  Itu Menerbangkan Atap Rumah Saya,Dan Menpora-Porandakan Isi Rumah Saya’’,Tandasnya. Sementara Itu Saat Dihubungi Melalui Ponsel Genggamnya,Ketut Sumarta Salah Satu Anggota BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lombok Utara Yang Pada Saat Itu Menerima Laporan  Dari Warga, Langsung Berangkat Ke TKP Untuk Mengevakuasi Korban Bancana Tersebut’’ Saat Saya Mendapatkan Laporan Dari Kepala Dusun Temuan Sari Waktu Itu,Saya Langsung Berangkat Mengevakuasi Warga Yang Terkena Bencana” Ketut Sumartapun Menyatakan TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD KLU Telah Turun Untuk Melakukan Evakuasi Dan Pendataan Serta Droping Sembako Dan Beberapa Keperluan Darurat Untuk Warga Yang Terkena Bencana Angin Puting Beliung Tersebut’’ Tim Reaksi Cepat Sudah Turun Untuk Melakukan Evakuasi ,Pendataan Dan Penyaluran Bantuan Berupa Sembako Dan Keperluan Warga’’tandasnya.  Dari Hasil Pendataan TRC,Stidaknya 20 Rumah Mengalami Rusak Sedang Dan 7 Rusak Berat,Oleh Karena Itu,Ketut Sumarte Menghibau Kepada Warga Masyarakat Kabupaten Lombok Utara  Agar Tetap Siap Siaga Mengingat Saat Ini Hujan Deras Yang Disertai Angin Kencang Kerap Melanda Lombok  Bagian Utara.’’Bagi Warga Masyarakat ,Khusunya Warga Kabupaten Lombok Utara Agar Tetap Siap Siaga Dan Apabila Terjadi Sesuatu Segera Untuk Menghubungi  Kami Selaku  Badan  Penanggulangan Bencana Daerah Atau Pihak Terkait’’.Pungkasnya.

Selengkapnya... »»  

Senin, 11 Januari 2016

KPK Diminta Tak Tebang Pilih Tangani Kasus Dana Bansos Sumut

JAKARTA - Komponen masyarakat yang tergabung dalam Komite Relawan Anti Korupsi (Korlap) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan suap pengamanan dana Bansos di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Koordinator Aksi Riswan menyayangkan, sampai saat ini KPK belum berani memanggil dan memeriksa Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh dan Jaksa Agung HM Prasetyo. Padahal, keduanya disebut-sebut dalam fakta persidangan diduga memiliki peran dalam kasus tersebut.

Namun, KPK hanya menjerat Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho, istrinya Evi Susanti, dan mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella sebagai pesakitan.

"Dalam kasus dana Bansos Sumut bahwa Surya Paloh dan HM Prasetyo diduga terbukti telah meminta jatah satuan Perangkat Kerja Daerah. Sementara Prasetyo diduga telah disediakan uang sebesar USD20 ribu oleh Evi melalui temannya Patrice Rio Capella," ujar Riswan di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (8/1/2015).

Riswan mengatakan, tujuan dari permintaan uang tersebut diduga untuk menghentikan kasus dana bansos yang tengah di tangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

Maka itu, Riswan berharap, KPK berani memanggil dan memeriksa Surya Paloh dan HM Prasetyo untuk mengonfirmasi hal tersebut. Pasalnya, keterangan saksi dan terdakwa dinilai menjadi pintu masuk untuk mengungkap dugaan keterlibatan pihak lain.

"Mendesak KPK agar tidak tebang pilih dalam kasus dana bansos Sumatera Utara," sebut bunyi salah satu dalam tuntutan aksi tersebut. http://nasional.sindonews.com/read/1075486/13/kpk-diminta-tak-tebang-pilih-tangani-kasus-dana-bansos-sumut-1452257656
Selengkapnya... »»  

Minggu, 10 Januari 2016

Janji Pulang 3 Hari Lagi, Ditepati Pulang Tanpa Nyawa

LOMBOK TENGAH,lombokfm.com - Janji pulang 3 hari lagi, ditepati dengan pulang tanpa nyawa. Begitulah kisah tragis Sulis Fahriana 16tahun warga Dusun Kowang Jukut, Desa Pringgarata, Kecamatan Pringgarata. Almarhumah setelah menikah 3 bulan ke Dompu, menyampaikan rasa rindunya kepada Ibu dan berjanji pulang 3 hari lagi. Setelah 3 hari, ternyata Sulis Fahriana pulang tanpa nyawa.

Sulis, sapaan akrab almarhumah menikah sekitar 3 bulan lalu dengan seorang pria dari Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat bernama Ramdhan, 35 tahun, menikah dengan cara dilarikan ke Kabupaten Dompu. “Suaminya itu asli orang Bonjeruk tetapi transmigrasi ke Dompu. Orang tuanya disana, makanya dilarikan ke dompu dan dinikahkan kesana,”Tutur Ibu tirinya, Nil 40 tahun Sabtu (9/1) 2016.

Sejumlah keluarga, kemudian berangkat ke Dompu menikahkan Sulis waktu itu. Sejak dinikahkan itu, tidak ada kabar dari Sulis dan kelurga suaminya. Baru sekitar 3 bulan kemudian, Sulis menelpon Ibu kandungnya dan mengatakan sangat rindu ingin bertemu, namun saat itu belum punya uang untuk ongkos pulang.”Kepada ibunya, sulis berjanji akan pulang sekitar 3 hari lagi saat dia sudah punya uang ongkos,”Ungkapnya.

Namun apa hendak dikata, keesokan harinya, ibunya justeru mendapat kabar kalau Sulis sudah meninggal di Dompu dengan penyebab yang membuat keluarga sulit mempercayainya. Yakni meninggal akibat bunuh diri karena kesal tidak punya uang, padahal ingin pulang menemui ibunya di Lombok.”Katanya Sulis minum racun yang sangat ampuh. Darimana dia tahu racun seampuh itu hingga membuatnya meninggal cepat seperti itu,”Ujar Ayah Sulis, Pardi 39 tahun.

Yang membuat kelurga Sulis semakin curiga, kalau almarhumah meninggal tidak wajar, karena saat sejumlah keluarga melayat ke Dompu dihari Sulis meninggal, mereka tidak diijinkan melihat jenazah almarhumah dengan berbagai macam alasan yang tidak diterima keluarga.”Kita tidak boleh melihat kondisi jenazah saat itu, katanya tidak boleh karena sudah dimandikan dan lain sebagainya. Dan alasanya harus segera dimakamkan di Dompu,”Ceritanya.

Atas semua yang dinilai janggal tersebut, keluarga Sulis sepakat untuk membawa jenazah Almarhumah ke Lombok dan dimakamkan dikampung halaman. Namun oleh pihak keluarga suaminya waktu itu dihalang-halangi kecuali dengan mau menandatangani surat perjanjian agar jenazah setibanya di Lombok segera dimakamkan dan tidak boleh dibuka.” Kami akhirnya mengiyakan saja, agar jenazah bisa dibawa pulang ke Lombok,”Tandasnya.

Setelah melakukan berbagai macam proses, jenazah almarhumah akhirnya diberangkatkan ke Lombok dan tiba dirumah orang tuanya sekitar pukul 19.00 Wita Sabtu lalu. Puluhan warga setempat dan keluarga besar sangat menantikan kedatangan jenazah yang menyimpan misteri, karena kabar kematianya yang dinilai misteri itu telah tersebar keseluruh warga desa.

Begitu jenazah tiba dan dibaringkan disebuah dipan dihalaman rumah orang tuanya, hamper semua warga menangis sedih dan meminta agar jenazah dibuka. Walau sejumlah keluarga suami korban melarang membuka jenazah, namun keinginan puluhan warga untuk membuka jeazah itu tidak bisa dibendung. Dan akhirnya oleh ibu kandung almarhum sambil menangis histeris, membuka jenazah tersebut.”Astagfirullah, keadaan jenazahnya sangat mengerikan. Matanya keluar, lidahnya terjulur dan rambutnya tidak ada seperti habis dijabut paksa,”Ungkap salah seorang warga, Hamidah 50 tahun kepada Lombok FM yang langsung melihat jenazah korban.

Selain itu, ada noda-noda hitam dan lebam-lebam disekujur tubuh jenazah. Dari mulutnya keluar darah segar yang terus mengalir. Ada juga busa warna putih terlihat keluar dari hidung dan mulutnya imbuh warga tadi.

Atas peristiwa tersebut, keluarga almarhummah akhirnya sepakat agar jenazah segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk segera diotopsi oleh pihak kepolisian. Hari itu juga, sejumlah keluarga almarhummah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Pringgarata ditemani oleh salah seorang anggota polisi setempat.

Salah seorang kelurga almarhum. Abdul Hakim 50 tahun, menyayangkan sikap mertua dan suami almarhummah yang dinilai menutup-nutupi penyebab kematian korban. Mertua korban justeru memberitahukan seseorang di Dompu lebih dahulu, ketimbang langsung menelpon kami. Orang dompu itulah yang kemudian menghubungi kami.”Kalau almarhum meninggal dengan baik-baik, kenapa mertua dan suaminya itu tidak langsung mengantar jenazah itu kesini. Tetapi malah minta diturunkan dijalan dan menghilang,”Ujarnya.

Seorang warga setempat, Mila 40 tahun, terenyuh dengan peristiwa tersebut. Sejak tiga bulan menikah itu tidak pernah “Bejango” atau “Polek Ones Naen” yang merupakan salah satu prosesi nikah adat suku sasak, yakni datangnya kedua mempelai kerumah orang tua si perempuan setelah pesta pernikahan dilakukan.”Dia berjanji akan pulang 3 hari lagi kepada ibunya, tetapi naas, ia pulang tanpa nyawa dengan kondisi yang tragis. Kepulangnya yang tanpa nyawa ini, sekaligus sebagai Bejango-nya,”Lirih warga itu kepada Lombok FM. |001|5
Selengkapnya... »»  

Rabu, 06 Januari 2016

Dua Kecamatan di Lotim Rawan Bencana

LOMBOK TIMUR - Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur M. Takdir Ilahi mengatakan ada dua kecamatan yang rawan bencana, baik berupa longsor dan banjir yaitu Sembalun dan Sambelia.

Kedua kecamatan tersebut memang selalu jadi sorortan utama atau di perioritaskan kala musim penghujan tiba. " Selain Sembalun dan Sambelia, Jerowaru memang masuk rawan bencana tsunami namun tetap dalam kondisi antisipasi", katanya kepada Lombok FM saat dikonformasi via telpin Rabu 6/1/2016.

Terkait bencana lanjutnya,  belum bisa di pastikan sampai sekarang,  karena musim hujan berhenti dan belum tau kapan turun hujan lagi. "Musim penghujan saat ini belum normal jadi belum di pastikan dua kecamatan tersebut akan banjir dan longsor", jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, kata Takdir, dirinya sudah lakukan sosialisasi dan diperioritas bagi warga yang bermukim di bagian rawan bencana. "Setiap kecamatan rawan bencana sudah di bentuk tim siaga bencana desa (TSBD), sebagai antisipasi bencana tersebut.|007|010|  sumber: lombokfm.com
Selengkapnya... »»  

Jumat, 01 Januari 2016

Produk Sambik Elen Bersaing di Pasaran

LOMBOK UTARA, lombokfm.com - Desa Sambik Elen yang berada di ujung timur Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara ini, selain kaya akan sumber daya alam, juga ternyata memiliki produk makanan cemilan Kacang Mete yang sekarang sudah mulai bersaing di pasaran.

Dengan desain kemasan sederhana dan rapi, produk kelompok tani Desa Sambik Elen ini sudah mulai banyak dikenal kalangan publik, karena sudah mulai bersaing dengan produk-produk sejenisnya di Supermarket.

"Kalau dikalangan masyarakat sekitar memang produk ini tidak dibegitu dikenal, karena selama ini kacang mete diproduksi ketika ada pesanan. Tapi diluar produk Sambik Elen ini sudah mulai bersaing dengan produk makanan ringan lainnya", kata manager marketing, Rusly.

Rusliy mengaku, makanan ringan ini sudah mulai dipesan oleh beberapa instansi pemerintah ataupun swasta serta pernah diorder oleh beberapa pemilik toko yang menjual makanan khas Lombok.

"Insya Allah kedepan akan terus kita kembangkan produk kacang mete, karena selain rasanya yang gurih, juga mampu meningkatkan perekonomian bagi masyarakat, lebih-lebih masyarakat Desa Sambik Elen sebagian besar sebagai petani mente", jelasnya. |004|001|  sumber: lombokfm.com
Selengkapnya... »»  

Selamat Tahun Baru 2016

Seiring dengan perputaran waktu, tanpa terasa kita sudah memasuki tahun 2016 Miladiyah. Di beberapa tempat di Indonesia bahkan di belahan bumi ini, sebagian masyarakat menyambut datangnya tahun baru 2016, dengan cukup meriah, walaupun tidak dilegalkan oleh undang-undang suatu negara namun hanya sebagai sebuah tradisi atau budaya sebagian manusia di bumi.

Setiap terjadi pergantian tahun selalu ditandai dengan bunyi petasan dan kembang api bersahut-sahutan di udara. Hiruk pikuk ini ditmbah dengan bunyi terompet yang memekakkan telinga. Bagi yang merayakannya tidak jadi satu masalah menghambur-hamburkan uang dalam malam pergantian tahun.

Tak heran bila sebagian masyarakat menyebut, bahwa momen tahun baru diidentikkan dengan kegiatan hura-hura. Menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tak berguna. Alangkah mulianya jika uang tersebut digunakan untuk kegiatan amal seperti berbagi dengan anak-anak di panti asuhan.

Hal ini tentunya lebih bermanfaat dan amalnya lebih baik. Seharusnya di momen tahun baru, kita mengisinya dengan kegiatan positif. Malam akhir tahun diisi dengan ketenangan untuk merenungkan tingkah laku yang kita lakukan sepanjang tahun 2015, mana tindakan yang perlu ditinggalkan dan mana yang perlu ditingkatkan. Selain itu, menyusun resolusi-resolusi yang ingin dicapai sebagai patokan melangkah kedepan.

**************

Renungkanlah! Ketika kita merasa telah berjuang begitu keras, ternyata masih banyak kerikil tajam yang masih mengganjal di setiap langkah kita. Ketika kita telah berupaya, masih ada kegagalan yang menghampiri kita, masih ada tangis yang mengiringi jalan kita, masih banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita. Apalagi ketika kita memasuki tahun-tahun penuh tantangan seperti ini.

Ketika rentetan peristiwa datang bertubi-tubi dan pertanyaan itu tak terjawabkan, kita dilanda rasa frustasi yang teramat sangat. Kita merasa begitu lelah, kita merasa terabaikan. Tubuh kita seakan mati rasa, denyut nadi kita berhenti sesaat, kita segera terjebak dalam ruang gelap yang tidak pernah kita tahu kapan berakhirnya. Lalu, sebelum semuanya semakin kelam, mari kita buka mata dan hati kita, mari kita manfaatkan waktu ini untuk merenung, menelaah dan mencari pencerahan dari perjalanan hidup kita.

Ingatlah, beban berat yang kita pikul akan menjadi lebih ringan, karena tangan-tangan kasih dari ayah bunda, saudara, kerabat dan teman akan membantu kita agar kita mampu berdiri kokoh dan tegak.

Selama kita masih ada waktu, selama kita masih diberi kesempatan untuk berbagi kasih sayang, mari kita lakukan hal-hal sederhana. Mari peluk Ibu yang di samping kita dan nyatakanlah cinta kita, mari kita kecup kening bocah kecil kita, mari kita genggam tangan pasangan kita dengan mesra, mari kita berjabat tangan dengan teman kita dan katakan betapa kita menghargai persahabatan itu dan mari kita maafkan mereka yang pernah menyakiti kita.

Terakhir, tak lupa saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016. Semoga apa yang kita harapkan di tahun baru ini, bisa tercapai. (ari dari berbagai sumber)
Selengkapnya... »»  

Selasa, 29 Desember 2015

NASA Menang, Muhsinin Penuhi Nazar

LOMBOK UTARA, SK - Pagi Senin 28 Desember 2015 merupakan sebuah tonggak sejarah bagi kemenangan pasangan H. Najmul Akhyar - Sarifudin (NASA) pada Pilkada serentak 9 Desember 2015. Pasalnya, seorang warga buruh tani dari Dusun Srimenganti Desa Anyar Kecamatan bayan yang bernama Amaq Muhsinin (56) memenuhi nazarnya untuk berjalan kaki dari rumahnya menuju ke pendopo Bupati terpilih H. Najmul Akhyar di Menggala Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara.

Amaq Muhsinin berangkat dari rumahnya sekitar pukul 05.00 pagi seusai shalat shubuh, dan didampingi seorang warga bernama Husnan. Langkah kaki buruh tani serabutan ini menelusuri jalan raya sambil mengangkat dua jarinya menjadi tontonan menarik di sepanjang jalan yang dilaluinya.

Ia selalu tersenyum sambil menyusuri jalan memanjang dengan tas dipunggungnya dan menggunakan sandal jepit. Setelah berjalan sekitar 20 km, Amaq Muhsinin- pun mampir di rumah wakil Bupati KLU terpilih, Sarifudin di Desa Kayangan kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Setelah istirahat sejenak dan bersalaman dengan Wabup terpilih, perjalananpun mulai dilanjutkan. Sementara pengawalan dari rumah sang Wabup ditambah dengan satu mobil ambulance serta beberapa warga menggunakan sepeda motor. Dan tepat pukul 11.45, Amaq Muhsinin tiba di Kecamatan Gangga KLU, dan mampir di rumah Bapak Simparudin untuk makan. Dan sekitar jam 12.00 wita, laki-laki setengah baya ini menuju ke masjid yang terletak dipinggir jalan Gondang untuk menunaikan shalat zhuhur.

Seusai shalat zhuhur, Amaq Muhsinin kembali melanjutkan perjalanan menerjang teriknya sinar matahari dan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Dari tempat inipun, puluhan relawan NASA mulai mendampingi perjalanannya menuju rumah Bupati terpilih.

Disepanjang jalan yang dilalui, warga berhamburan keluar untuk melihat secara langsung selebriti lokal ini. Ada yang mengambil gambar dengan menggunakan handpone, dan ada juga yang memberikan minuman bahkan uang disepanjang perjalanan. Dan beberapa ibu rumah tangga yang menyaksikan aksi jalan kaki ini ada yang meneteskan air mata, karena menilai semangat perjuangan Amaq Muhsinin tidak kendur untuk kemenangan calon yang didukungnya hingga membayar nazarnya.

Beberapa kawan yang menyaksikan menyebut. "Hari ini jalan dari Bayan ke KLU adalah milik Amaq Muhsinin, dan ia adalah seorang selebritis lokal yang mampu menyedot perhatian publik. Karena diantar Kecamatan Tanjung dengan Pemenang, ia disambut puluhan relawan yang mengenakan baju merah dan topeng pasangan NASA", kata Sandy.

Menurut Sandy yang sekaligus sebagai tim medis, ketika memeriksa Amaq Muhsinin di depan pasar Tanjung, bahwa tensi darahnya tetap normal, demikian juga dengan denyut nadi dan jantungnya juga normal, serta tidak ada perubahan sama sekali sejak ia mulai berangkat dari rumah hingga beristirahat di depan pasar Tanjung.

Dalam perjalannya ini, Amaq Muhsinin sempat 4 kali beristirahat, yaitu di Kayangan, Gangga, Tanjung dan di Lesahan Tarasan. Setelah istirahat sekitar 10 menit di Lesehan ini, perjalanpun kembali dilanjutnya. Dan yang berjalan kakipun semakin banyak mengiringi Amaq Muhsinin. Dan tepat pukul 17.00 wita, akhirnya sang pembayar nazarpun tiba di rumah Bupati terpilih H. Najmul Akhyar.

Ditempat ini sudah menunggu ribuan orang termasuk Bupati dan wakil Bupati terpilih untuk menyambut kehadiran Amaq Muhsinin. Ia dirangkul, dicium serta disambut dengan tetesan air mata oleh relawan NASA.

Bupati terpilih H. Najmul Ahkyar dalam sambutannya mengatakan, beliau berjalan kaki dari Bayan ke Menggala ini dilakukan tanpa ada paksaan dari siapapun. Beliau berjalan kaki mulai dari pukul 05.00 pagi dan tiba pada pukul 17.00 wita atau persis 12 jam perjalanan.

"Ini adalah suatu prestasi yang luar biasa yang tentu lahir dari keihlasan dari hati yang paling dalam. Karena beliau tidak pernah menyampaikan  kepada saya atupun ke pak Sarif, tapi apa yang dilakukan itu adalah benar-benar dari hati nurani sendiri karena cintanya kepada perjuangan kita bersama", jelasnya.

Selain itu H. Najmul Akyar bersama Sarifudin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pejuang dan kepada Amaq Muhsinin yang menunjukkan dedikasinya dalam perjuangan ini tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan imbalan jasa serta menunjukkan cara-cara berjuang yang santun untuk memenangkan NASA. (sk-001)
Selengkapnya... »»  

H. Najmul Akhyar Berterima Kasih Kepada Relawan

LOMBOK UTARA, SK - Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) terpilih, DR. H. Najmul Akhyar, SH, MH bersama wakil Bupati terpilih Sarifudin, SH menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim relawan yang telah ihlas berjuang.

Ucapan itu disampaikan didepan para relawan, ketika menyambut kehadiran Amaq Muhsinin, warga Dusun Srimenganti Desa Anyar Kecamatan Bayan, yang telah berhasil menunaikan nazarnya yaitu berjalan kaki dari Anyar ke Menggala Kecamatan Pemenang dengan menempuh 12 jam perjalan.

Dikatakan, dirinya bersama Sarifudin mengucapkan terima kasih atas keihlasan para relawan dan pendukungnya. Ia melihat apa yang terjadi adalah merupakah refleksi dari semangat-semangat ihlas dalam berjuang tanpa dibiayai. Seperti yang dilakukan Amaq Muhsinin yang berjalan kaki dari Bayan ke Menggala tanpa pernah menginformasikan. "Dia tanpa gembar-gembor, dan memang dilaksanakan atas hati nuraninya sendiri", katanya.

Dikatakan, atas dasar keihlasan itu, para relawan tidak banyak menyampaikan tuntutan apa-apa kepada calon. "Saya pikir satu ya, atas dasar keihlasan itulah, relawan tidak banyak menyampaikan tuntutan apa-apa kepada kami, justru beberapa kali saya ditelpon dan sms dengan kata-kata yang sangat mengharukan saya. Mereka katakan kepada saya, mengantarkan pelungguh pada proses ini merupakan suatu kebahagiaan bagi kami", ungkapnya.

Dan tentu, lanjut H. Najmul, dirinya bersama wakilnya, Sarifudin harus tetap bisa membangun komunikasi yang baik dengan para relawan yang telah memperjuangkan NASA. Karena bagaimanapun tidak ada cara yang lebih untuk berterima kasih selain dengan cara tetap membangun silaturrahmi, memahami kebutuhan dan kepentingan kawan-kawan kita tentu selaku masyarakat kabupaten Lombok Utara.

Ditanya soal adanya rencana konvoi, H. Najmul Akhyar menegaskan,kemanangan selain sebagai karunia dari Allah juga merupakan amanah yang besar. Jadi sebagai pemegang amanah, tentu diharapkan kepada pendukung dan relawan tidak menyambutnya dengan euporia berlebihan.

"Cukup kita bersyukur kepada Allah. Allah Maha Tahu bagaimana cara kita bersyukur yang baik sehingga kawan-kawan juga tahu bagaimana bersyukur yang baik kepada Allah SWT, dengan tidak harus melakukannya dijalan dengan konvoi dan sebagainya", jelasnya.

Terkait dengan bantuan bedah rumah untuk Amaq Muhsinin, menurut H. Najmul Akhyar, dananya sudah disediakan oleh lembaga Sahabat Peduli Lombok (SPL) Lombok Utara. "Dananya sudah siap dari SPL, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan lakukan", pungkasnya. (sk-001)
Selengkapnya... »»