Karang Bajo, Lombok Utara - Akhir tahun 2010 lalu, ketua komisi III DPRD Lombok Utara yang didampingi beberapa anggotanya berkunjung ke Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan. Dari hasil kunjungan itu, ada sinyal, bahwa Karang Bajo akan memperoleh sebuah bangunan Polindes dan Ambulan desa.
Polindes yang rencananya akan dibangun didekat kantor desa tersebut, ternyata hanya sinyal belaka tanpa ada realisasinya. Bahkan belakangan baru diketahui kalau Desa Karang Bajo dinilai kurang layak untuk dibangunkan Polindes dan memperoleh ambulan desa.
“ Waktu dewan berkunjung, kami diminta untuk mempersiapkan lokasi bangunan Posyandu. Karena lokasi yang kami siapkan didekat kantor desa dan tempatnya perlu diratakan, maka kamipun menghubungi kawan-kawan yang memiliki alat berat. Namun belakangan ini baru diketahui kalau Karang Bajo dinilai kurang layak dibangunkan Posyandu dan memperoleh ambulan desa”, kata Kertamalip, Kepala Desa Karang Bajo, kemarin.
Menanggapi hal tersebut, beberapa tokoh masyarakat menilai, ternyata janji para pemegang jabatan di KLU tidak bisa dipegag. “Seharusnya kalau sudah berjanji ditepati, karena masyarakat desa yang masih polos bukan membutuhkan janji-janji belaka, tapi butuh bukti nyata”, kata beberapa tokoh masyarakat yang enggan dipublikasikan namanya.
Demikian juga dengan ambulan desa, masyarakat yang terutama tinggal di dusun-dusun terpencil di Desa Karang Bajo, sangat mengharapkan adanya batuan ambulan desa untuk mengangkut warga yang sakit atau ibu hamil ke Puskesmas. Dan hal ini sudah berkali-kali disuarakan oleh pemerintah desa pada setiap kali pertemuan, lebih-lebih desa Karang Bajo, ditunjuk akan mengikuti lomba desa siaga tingkat kabupaten.
“Desa kita ditunjuk untuk mewakili kecamatan Bayan pada lomba desa siaga tingkat kabupaten Lombok Utara, jadi perlu ada ambulan desa”, imbuh Kertamalip. (Ari)
Polindes yang rencananya akan dibangun didekat kantor desa tersebut, ternyata hanya sinyal belaka tanpa ada realisasinya. Bahkan belakangan baru diketahui kalau Desa Karang Bajo dinilai kurang layak untuk dibangunkan Polindes dan memperoleh ambulan desa.
“ Waktu dewan berkunjung, kami diminta untuk mempersiapkan lokasi bangunan Posyandu. Karena lokasi yang kami siapkan didekat kantor desa dan tempatnya perlu diratakan, maka kamipun menghubungi kawan-kawan yang memiliki alat berat. Namun belakangan ini baru diketahui kalau Karang Bajo dinilai kurang layak dibangunkan Posyandu dan memperoleh ambulan desa”, kata Kertamalip, Kepala Desa Karang Bajo, kemarin.
Menanggapi hal tersebut, beberapa tokoh masyarakat menilai, ternyata janji para pemegang jabatan di KLU tidak bisa dipegag. “Seharusnya kalau sudah berjanji ditepati, karena masyarakat desa yang masih polos bukan membutuhkan janji-janji belaka, tapi butuh bukti nyata”, kata beberapa tokoh masyarakat yang enggan dipublikasikan namanya.
Demikian juga dengan ambulan desa, masyarakat yang terutama tinggal di dusun-dusun terpencil di Desa Karang Bajo, sangat mengharapkan adanya batuan ambulan desa untuk mengangkut warga yang sakit atau ibu hamil ke Puskesmas. Dan hal ini sudah berkali-kali disuarakan oleh pemerintah desa pada setiap kali pertemuan, lebih-lebih desa Karang Bajo, ditunjuk akan mengikuti lomba desa siaga tingkat kabupaten.
“Desa kita ditunjuk untuk mewakili kecamatan Bayan pada lomba desa siaga tingkat kabupaten Lombok Utara, jadi perlu ada ambulan desa”, imbuh Kertamalip. (Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar