Kamis, 24 Desember 2015

Endri Susanto, Sosok Pemuda Inspiratif

LOMBOK UTARA, lombokfm.com - Dunia tak pernah sepi dari inspirasi. Lahirnya karya-karya besar, munculnya tokoh-tokoh hebat tak lepas dari adanya inspirasi. Tanpa inspirasi hidup terasa hampa.

Apalagi di era kini, di tengah keruwetan hidup, setiap orang membutuhkan inspirasi; untuk bangkit, menjalani hidup dengan penuh gairah, menyongsong masa depan yang lebih cemerlang. Inspirasi, sekecil apa pun, bakal mengubah seseorang menjadi jauh lebih baik. Hidup menjadi lebih indah dan bermakna bagi sesama.

Salah seorang sosok pemuda inspiratif dan pemberi inovasi yang berasal dari Kabupaten Lombok Utara, adalah Endri Susanto.  Pemuda kelahiran  01 November 1986 di Dasan Gebang ini sejak kecil hidupnya serba kekurangan. Dan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, ayah yang dicintainya harus bolak-balik menjadi tenaga kerja ke Malaysia sampai 3 kali. Sementara ibunya hanya seorang pedagang bakulan yang hasilnya tidak menentu.

Kendati  dalam hidupnya serba kekurangan, namun bukan sebuah halangan untuk terus belajar hingga mendapat gelar sarjana disalah satu perguruan tinggi Mataram yaitu Institut Keujuran Ilmu Pengetahuan (IKIP). Semasa kuliah Endri aktif diberbagai organisasi kemahasiswaan. Dirinya pernah menjadi Ketua English debat club di IKIP mataram 2011, Ketua BEM IKIP 2012 , Presidium BEM nasional 2012,  dan Wakil ketua alumni Indonesia korea 2011 hingga sekarang.

Dari pengalamannya berorganisasi dan kecakapannya dalam bahasa Inggris, tak heran bila pada tahun 2011, Kementerian Pemuda Olah Raga memberikan Endri Susanto kesempatan  ke luar negeri dalam program pertukaran pemuda antar Negara yaitu ke Korea Selatan, serta pada tahun 2012, ia mengunjungi beberapa Negara ASEAN dan China young leaders meeting di beijing dan nanning China 2012 meeting on rekonstruksi sejarah asia timur di seoul korsel, dan pada tahun 2013 ia mengikuti Asean Jepang young meeting, serta tahun 2015,  Share and care on society at Bangkok Thailand.

Sementara pengalaman kerjanya antara lain, pada tahun  2006 sebagai  waiter di Malaysia. Tahun 2007 sebagai  cook di Oberoi Lombok. Pada tahun 2008 sebagai  chef de partie di Singapore .  Tahun 2012- 2014 Ketua Panwaslu Tanjung, dan tahun  2014-2015 menjadi staff ahli DPR RI KOMISI 9, serta  sekarang ini masih menjadi ketua yayasan.

Pengalaman yang didapatkan dari beberapa Negara ini bukan disimpan untuk dirinya sendiri, namun juga di share kepada kawan-kawannya. Dari pengalaman ini, ia mendapat amanah dari negara yaitu harus berbuat positif bagi kepentingan masyarakat luas. Selain itu, ia mengaku prihatin melihat begitu banyak jumlah anak dan orang yang kurang mampu menderita penyakit disabilitas, sementara keluarga dan orangtua mereka hanya bisa menonton karena ketiadaan biaya berobat.

Melihat kondisi tersebut, Endri Susanto, pada bulan Februari 2014 mendirikan sebuah yayasan yaitu Endri’s (Endri Foundation)" dengan akte notaris: AHU-00750.AH.02.01. Tahun 2015, Kemenkumham Nomor: AHU-0008188.AH.01.04.2015 ini, terletak di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, telah banyak membantu warga yang tak mampu, termasuk membantu biaya bagi penderita penyakit extraordinary seperti hydrocefalus di seluruh wilayah NTB.

Menurut Endri Susanto, tujuan yayasan Endri's ini adalah mereka  tidak ingin melihat anak-anak  yang miskin ini meninggal dalam keadaan sakit dan lapar. Sehingga ada sub kegiatan  yaitu membantu  kursi roda untu anak-anak  penyandang  disabilitas seperti polio, cerebal palsy, down syndrome dan lainnya.  Selain memberikan kursi roda kepada anak-anak , yayasan ini juga membantu  kursi roda untuk dewasa memberi  santunan untuk keluarga miskin yang sakit ,  menyediakan transfotasi  untuk pasien yang tidak ditanggung BPJS  dan keluarganya,  dan mencarikan bantuan makanan untuk keluarga pasien  yang kurang mampu, serta membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan kwaehTan gratis (advokasi).

Menurut lulusan IKIP Mataram ini, motivasi awal dirinya berusaha membantu penderita disabilitas dan kebutuhan khusus setelah melihat kondisi masyarakat tidak mampu di sejumlah daerah di pulau Lombok. ”Banyak sekali masyarakat tidak mampu yang menderita penyakit yang membutuhkan biaya tidak sedikit untuk proses penyembuhannya. Inilah yang menjadi motivasi kami bergerak dan mendirikan Endri Foundation,” jelasnya.

Dia mengaku, memang ada layanan gratis dari pemerintah. Namun, layanan itu tak semudah dalam pengilkanannya. Terlalu banyak warga yang sulit mengaksesnya. Terlebih mereka yang dari keluarga tak mampu. "Yayasan ini lahir sebagai solusi bukan memberikan masalah kepada pemerintah", katanya sambil tersenyum.

Sejauh ini, lanjut Endri, yayasan Endri's sudah mendistribusikan 45 kursi roda dengan harga Rp. 20 juta per satu kursi roda,  15 kursi roda untuk lanjut usia serta  5 buah tongkat. Bantuan tersebut tidak sepeserpun diminta dari pemerintah. ”Seluruh input data kita manfaatkan melalui media sosial, dari sana tim melakukan survei", jelas putra buruh tani ini.

Endri Foundation, telah menjalin kerjasama  kerja sama dengan Wheel Chair For Kid Foundation yang berasal dari Perth, Australia. ”Dengan kerja sama ini kita bisa membantu warga ataupun masyarakat yang membutuhkan kursi roda untuk beraktivitas,” ungkapnya. Yayasan ini bahkan kini memiliki volunter untuk mengetahui siapa yang pantas dibantu.”Kita buat laporan dan tim melakukan survei dan segala prosesnya kita laporkan kepada lembaga yang kita ajak bekerja sama,” katanya.

Dijelaskan, semua kegiatan dan pengumpulan dana awalnya dilakukan melalui media sosial yaitu FB sehingga bisa menghasilkan jutaan $ untuk mengobati anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Contohnya Habibi, yang satu kali berobat ke rumah sakit Sanglah (Bali) menghabiskan biaya sampai Rp. 70 juta. "Biaya itu memang melalui BPJS, tapi bagaimana orang mendapat BPJS kalau sakit dan tidak mampu, tentu ini tugas kita membantu yang paham administrasi", ungkapnya.

Sementara sekertaris Lombok Forgotten Childrens (Yayasan Endri’s) Tarpi’in Adam menegaskan, begitu banyak persoalan sosial dan disabiltas yang membutuhkan perhatian. Hampir sebagian besar belum tertangani dengan tepat. Tentu ini membutuhkan kepedulian yang besar dari kita.

Yayasan  ini adalah swadaya dan lahir karena kepedulian terhadap banyaknya persoalan kesenjangan sosial yang belum tertangani. Kegiatan yayasan mulai berjalan sekitar setahun lalu. Almahdulillah saat ini sudah ada mitra dengan Australia untuk membantu program kursi roda. Semua bantuan gratis,selama sesuai degan kriteria kita bantu,”ungkapnya.

Sekecil apa pun jangan pernah remehkan hal baik, meski hanya dengan memberikan senyum yang iklhas kepada sesama. Apa lagi kita dapat berbagi sesuatu dengan orang lain sesuai dengan kebutuhan, dan inilah yang disebut memanusiakan manusia.

Itulah sekelumit sosok Endri Susanto bersma yayasannya Endri Foundation, yang oleh beberapa kawannya menyebut cukup langka menemukan pemuda yang menganbdikan hidupnya untuk membantu sesama. Ia adalah anak buruh tani  yang rendah hati, dan tinggal di Pekatan Dusun Dasan Tengak Desa Jenggala Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.|004|017|  sumber: lombokfm.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar