Kamis, 24 Juli 2014

PT. BAL Dinilai Mampu Atasi Kekurangan Air Bersih di Terawangan

Lombok Utara - Keberadaan PT. Berkat Air Laut (BAL) di Gili Terawangan Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang dinilai mampu mengatasi krisis air bersih dengan penyulingan air laut yang berkadar garam menjadi sumber air bersih  bagi warga setempat.

Penilaan tersebut diungkapkan kepala dusun Gili Terawangan, HM. Taufiq ketika ditemui 23/7. Menurutnya, sebelum berdirinya PT BAL, warga dan pengelola wisata yang ada di Gili Terawangan harus bolak-balik ke Pemenang  membeli air galon untuk memenuhi akan kebutuhan air bersih. Namun setelah adanya pengolahan air laut menjadi air tawar, selain mampu mengatasi kekurangan air bersih juga mampu menekan pengeluaran warga.

“Kalau sebelum adanya PT BAL ini, warga masyarakat setempat harus membeli air galon setiap hari ke Pemenang dengan biaya transfortasi yang lumayan tinggi, tapi setelah PT ini berdiri, sekarang ini sudah mampu mengatasi krisis air bersih sekaligus menekan angka pengeluaran warga rumah tangga”, kata Taufiq.

Sementara direktur PT BAL, John Matheson mengatakan, proses perijinannya dilakukan pada bulan Agustur 2011, dan mulai beroprasi  pada Desember 2011 dengan melayani sekitar 400 pelanggan lebih, termasuk pengadaan jaringan pipa sepanjang 31 ribu meter.

“Keterbatasan air bersih dan segar, memang menjadi persoalan serius, lebih-lebih di Gili Terawangan sebagai tujuan wisata, sementara sumber daya air tanah tidak lagi mampu memenuhi permintaan yang terus-menerus bertambah, sehingga melelaui melalui teknologi reverse osmosis, ditambah dengan kemajuan dalam peralatan pemulihan energi, keterbatasan air tawar di Gili Terawangan ini dapat teratasi dari desalinasi air laut dengan harga yang bersaing”, kata John Matheson yang didampingi istrinya Ely Zabet.

Operations Manager PT.  BAL,  Alex Sasmita menjelaskan, perusahaan  penyedia alternatif sumber air bersih  terutama dilokasi pinggir pantai ini didirikan pada tahun 2010 di Lombok, karena dirinya yakin satu-satunya alternatif untuk pengganti air tanah adalah dengan sistem desalinasi air laut.

Dan awalnya perusahaan ini hanya memiliki mesin pabrik desalinasi dan mengoperasikan sistem desalinasi, hanya dua buah. Tapi seiring perkembangan pengguna dan pemamfaat air bersih terus bertambah sehingga pada tahun 2014 ini mesinnya ditambah menjadi empat buah.

“Kami mengutamakan hasil yang terbaik , dan untuk mencapai tujuan itu, tentu harus menggunakan peralatan dengan kualitas tinggi dan yang dikenal diseluruh dunia. Reverse osmosis adalah sebuah teknologi yang diciptakan untuk menghasilkan air bersih dari sumber air apapun, termasuk air laut”, jelas Alex.

Proses reverse osmosis ini mengalirkan air melalui membran dengan tekanan tinggi. Pori-pori yang sangat kecil dalam membran reverse osmosis, akan menyaring kandungan garam yang ada didalam air dan hanya molekul air yang dapat melewatinya.

Dikatakan, jumlah pelanggannya khusus di Gili Terawangan  700 lebih, dan sistem ini akan terus dikembangkan di dua Gili lainnya, yaitu Gili Meno dan Gili Indah.

Sedangkan Wakil Bupati KLU, H. Najmul Ahyar yang melihat langsung pengolahan air laut menjadi ar tawar di Gili Terawangan, mengapresiasi  perusahaan tersebut, karena mampu mengatasi krisis air bersih yang menjad kebutuhan pokok warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar