Minggu, 12 Januari 2014

Usaha Sate Ikan Bantu Ekonomi Keluarga dan Butuh Perhatian Pemda

Lombok Utara - Sate ikan bakar khas Karang Bajo, rasanya berbeda dengan sate ikan lainnya, karena disamping rasanya pedas juga cukup lezat disantap, lebih-lebih bila dimakan saat masih hangat. Selain itu, usaha sate ikan khas Bayan ternyata mampu membantu perekonomian keluarga.

Salah seorang pegadang sate ikan bakar dari Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, Nursawi mengaku, usaha kecil ini dilakukan untuk menopang kehidupan keluarga dan sebaga biaya anak-anaknya yang sekolah.

"Kalau ditunggu hasil tani yang panen sekali 4 bulan, tentu anak-anak yang sekolah tidak dapat belanja, sehingga saya bersama suami mencari solusi dengan usaha menjual sate ikan bakar setiap sore", kata Nursawi.

Usaha ini, lanjut Nursawi cukup lancar karena banyak pesanan. "Memang untungnya tidak besar, tapi satenya cukup lancar. Paling dua jam jualan sudah habis dan dapat membawa pulang ratusan ribu rupiah", jelasnya.

Harga sate ikan bakar cukup terjangkau bagi semua kalangan yaitu Rp. 1000 pertusuk. Dan sate ini cukup mudah ditemukan di Karang Bajo, mulai dari perbatasan Karang Bajo, tepatnya di Dusun Lokok Aur sate ini dapat ditemukan di Inaq  Tuan Siti Hadijah. Sementara di perempatan Ancak juga terdapat penjual sate ikan yaitu Wirtisari.

Dan jika berkunjunjung ke obyek wisata Senaru, sate ikan dapat dibeli di Nursawi dekat Heler Dasan Baro atau di Nilinep. Sementara didekat masjid kuno Bayan Beleq, sate ikan sudah tersedia di Nutrisah, dan masih banyak pedagang lainnya, yang semuanya berada di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan-Lombok Utara.

Cara membuat sate ikan khas Karang Bajo ini memang cukup rumit, karena harus menggunakan ikan segar. Tak heran bila setiap pagi para pengusaha kecil ini pergi ke pantai untuk membeli ikan segar ke nelayan. Ikan tersebut kemudian diambil dagingnya dan diiris kecil-kecil. Kemudian ditusuk dan dicampur dengan ragi dan santan kelapa. Setelah itu dibakar dengan menggunakan arang, dan satepun siap disantap.

Sate ikan khas Karang Bajo ini hanya dapat ditemukan pada sore hari hingga waktu maghrib. Dan bagi pembeli terlebih dahulu memesan dan siap antri menunggu giliran mendapatkan sate yang sudah terkenal hingga mancanegara ini.

Sayang, para pengusaha sate ikan bakar khas Karang Bajo ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah, padahal hampir semua pedagang sate ini rata-rata membutuhkan bantuan modal usaha. "Kami butuh modal dan bok tempat menampung ikan, tapi hingga saat ini kami belum dilirik oleh pemerintah", ungkap beberapa pedagang sate ikan.

1 komentar: