Lombok Utara - Rencana ekspansi bisnis retail dibawah perusahaan Alfa Mart dan Indo Maret yang akan ikut meramaikan pasar ekonomi Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditolak pedagang kecil dan sejumlah anggota DPRD KLU.
Demung Djekat, salah seorang anggota DPRD KLU, minta kepada Pemda KLU untuk mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan sebelum mengeluarkan izin.
“Jangan cepat mengeluarkan izin, karena secara tidak langsung masuknya bisnis retail dengan modal besar akan mematikan ekonomi kerakyatan di KLU,” tegas Djekat.
Ditegaskan, masuknya Alfa Mart dan Indo Mart ke KLU, sama artinya menggiring masyarakat KLU ke sisitem pasar kapitalis, yang pada akhirnya akan menutup peluang usaha bagi ekonomi kerakyatan yang selama ini dijalani masyarakat.
“Katanya ingin membangkitkan ekonomi berbasis kerakyatan, tapai kalau mereka (bendera alfa dan indo mart-red) dibiarkan masuk ke KLU, itu sama juga tidak ada artinya. Tentu dengan system pasar dan modal yang lebih besar, pedagang kecil tidak akan mampu bersaing,” katanya.
Dikatakan, saat ini sektor usaha kecil dan menengah sedang dipacu progresnya dan merupakan prioritas pembinaan pemda. “Ini soal komitmen pemda untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kecuali setelah peredaran uang masyarakat sudah tinggi, kehadiran bisnis retail mungkin tidak menjadi persoalan”, katanya.
Penolakan juga datang dari para pedagang kecil di daerah ini, menurut mereka, dengan modal yang minim, mereka tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar tersebut. terlebih harga dan barang yang ditawarkan jauh lebih berpariasi dan murah.
Demung Djekat, salah seorang anggota DPRD KLU, minta kepada Pemda KLU untuk mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan sebelum mengeluarkan izin.
“Jangan cepat mengeluarkan izin, karena secara tidak langsung masuknya bisnis retail dengan modal besar akan mematikan ekonomi kerakyatan di KLU,” tegas Djekat.
Ditegaskan, masuknya Alfa Mart dan Indo Mart ke KLU, sama artinya menggiring masyarakat KLU ke sisitem pasar kapitalis, yang pada akhirnya akan menutup peluang usaha bagi ekonomi kerakyatan yang selama ini dijalani masyarakat.
“Katanya ingin membangkitkan ekonomi berbasis kerakyatan, tapai kalau mereka (bendera alfa dan indo mart-red) dibiarkan masuk ke KLU, itu sama juga tidak ada artinya. Tentu dengan system pasar dan modal yang lebih besar, pedagang kecil tidak akan mampu bersaing,” katanya.
Dikatakan, saat ini sektor usaha kecil dan menengah sedang dipacu progresnya dan merupakan prioritas pembinaan pemda. “Ini soal komitmen pemda untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kecuali setelah peredaran uang masyarakat sudah tinggi, kehadiran bisnis retail mungkin tidak menjadi persoalan”, katanya.
Penolakan juga datang dari para pedagang kecil di daerah ini, menurut mereka, dengan modal yang minim, mereka tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar tersebut. terlebih harga dan barang yang ditawarkan jauh lebih berpariasi dan murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar