Jumat, 05 September 2014

Tugas dan Fungsi Amaq Lokak Karang Bajo

Pranata adat yang ada di kepembelan Karang Bajo yaitu, Amak Lokak Gantungan Rombong, Kyai Lebe, Kyai Santri, Amak Lokak Penguban, Amak Lokak Pande, Amak Lokak Singgan Dalem, Pembekel, Amak Lokak Walin Gumi, Perumbak Daya, Perumbak Lauk, Penjeleng, Penyunat, Amak Lokak Dasan Anacak, dan Amak Lokak Pelabupati.

1.    Amak Lokak Gantungan Rombong

Amak Lokak Gantungan Rombong tinggal di rumah yang ada dalam areal Kampu Karang Bajo, Rumah tersebut hanya untuk Pemangku atau pejabat yang sudah diangkat sebagai Amak Lokak Gantungan Rombong. Rumah ini akan menjadi tempat tinggal selama menjabat sabagai pemangku.

 Pada setiap pergantian Pemangku atau pejabat adat maka rumah ini direhab atau direnovasi.
Pengangkatan Amak Lokak Gantungan Rombong berdasarkan garis keturunan dan kesepakatan tokoh-tokoh adat Bayan.  Sementara Proses pengangkatannya  diawali dengan musyawarah (gundem) yang dilaksanakan di berugak Agung yang terletak didalam kampu. Gundem dihadari para tokoh masyarakat adat dari 4 kepembekelan yatu Bayan Barat, Bayan Timur, Loloan dan Karang Bajo. Gundem untuk penentuan Amak Lokak Gantungan Rombong dilakukan 3 kali yaitu pada hari senin, dengan rincian:

Gundem pertama,  mencari calon Amaq Lokak Gantungan Rombong
Gundem yang kedua, penetapan calon, dan
Gundem ketiga adalah pengangkatan Amak Lokak Gantungan Rombong

Tugas Amak Lokak Gantungan Rombong selain sebagai penunggu kampu, juga sebagai penyilak atau tuan rumah pada setiap acara  ritual adat di kampu Karang Bajo.  menampung setiap nazar masyarakat adat dengan media sirih dan pinang dan menjaga kelestarian adat.

Untuk pemangku yang menjabat sebagai Amak Lokak Gantungan Rombong  diberikan lahan tanah sawah   (pecatu)yang letaknya di Bangket  Uban. Hasil dari lahan tersebut adalah sebagai sumber penghasilan dari Amak Lokak Gantungan Rombong. Dalam pengolahan lahan tidak langsung dikelola oleh Pemangku atau pejabat, tetapi yang mengelola adalah keluarga Pemangku yang dibantu oleh masyarakat adat.

2.    Kyai Lebe

Kyai Lebe adalah tokoh pemimpin dalam bidang keagamaan yang dibantu oleh Kyai Santri. Kyai Lebe ini memiliki rumah dinas yang letaknya disebelah utara Kampu Karang Bajo. Rumah Kyai Lebe memiliki kampu / pagar tersendiri yang dibangun oleh masyarakat Adat.

Pengangkatan Kyai Lebe diambil  dari Kyai Santri yang memiliki kemampuan lebih disbanding Kyai Santri lainnya, berdasarkan persetujuan atau pemilihan oleh para Kyai adat melalui musyawarah besar atau gundem di Berugak Agung. Gundem  dilaksanakan sama seperti  saat pengangkatan Amak Lokak Gantungan Rombong.

Kyai Lebe bertugas sebagai pemimpin do,a pada setiap ritual Adat keagamaan yang digelar di kampu kampu Karang Bajo atau yang dihelat oleh komunitas secara adat. Selain itu Kiyai Lebe juga sebagai suri tauladan bagi para santrinya, serta memberikan tugas kepada Kyai Santri diwilayahnya masing-masing.

Pada setiap acara yang dipimpin oleh Kyai Lebe akan diberikan imbalan seiklasnya yang disebut dengan  “Batun Dupa”  dan diberikan lahan tanah sawah atau dalam bahasa adatnya disebut Pecatu yang letaknya juga di Bangket Uban,  yaitu disebelah timur Kampu Karang Bajo sebagai sumber penghasilan untuk menghidupi keluarganya.

3.    Kyai Santri

Kyai Santri adalah tokoh agama yang tugasnya untuk membantu Kyai Lebe. Kyai Santri ini diangkat berdasarkan garis keturunan yang ditempatkan pada setiap perkampungan atau dusun. Kyai Santri tidak memiliki rumah dinas, mereka tinggal di rumahnya masing-masing.

Pendapatan Kyai Santri ini juga akan diberikan imbalan pada saat dia memimpin setiap ritual Adat atau acara yang digelar oleh komunitas adat, sesuai dengan kemampuan dan keikhlasan dari si empunya hajat. Kyai santri tidak mendapatkan pecatu seperti Kyai Lebe, karena Kyai Santri hanya bertugas sebagai pembantu dari Kyai Lebe.

4.    Amak Lokak Penguban

Tempat tinggal Amak Lokak Penguban yaitu di rumah dinas yang letaknya di sebelan barat laut Kampu Karang Bajo. Tempat tinggal untuk setiap pranata ini dibangun oleh Masyarakat adat dan termasuk perbaikannya bila terjadi ada bahan bangunannya yang rusak.
Amak Lokak Penguban juga dipilih berdasarkan garis keturunan (prusa).  Pemilihan pranata ini tidak melalui gundem, karena ia diangkat  berdasarkan garis turun wali, artinya siapa saja yang mau dan mampu mengemban tugas sebagai Amak Lokak Penguban maka dialah yang akan bertugas dan menghuni rumah dinas yang sudah disiapkan.

Tugas dan fungsi Amak Lokak Penguban adalah sebagai Pembawa Payung Agung pada acara ritual Adat dan sebagai pemimpin dalam penebangan Bambu Tutul pada saat acara Maulid Adat. Untuk menghidupi keluarganya, Amak Lokaq Penguban diberikan mengelola tanah pecatu di Bangket Uban dan tanah matak (lahan kering) di Sinjang Borot Dusun Ancak Timur.

Tetapi karena adanya kepentingan pribadi dari para pejabat pemerintah pada masa lalu sehingga tanah pecatu tersebut menjadi hak milik pribadi saat ini. Amak Lokak Penguban tidak mendapat kontribusi dari tugasnya sebagai Pranata Adat,hanya menjalankan tugas dengan keyakinan untuk melanjutkan tugas dan fungsi dari garis keturunan.

5.    Amak Lokak Pande
Amak Lokak Pande tinggal di rumah dinas yang ada di sebelah utara Kampu Karang Bajo atau sebelah barat laut rumah dinas Kyai Lebe. Diangkat sama seperti Amak Lokak Penguban yaitu tidak melalui Gundem tetapi hanya melalui garis keturunan dan kemampuan saja.

Tugas dan fungsi dari Amak Lokak Pande adalah mengatur dan bertanggung jawab atas perkembangan adat dan jalannnya setiap ritual adat. Dari garis keturunan Pande ini akan selalu menjadi pejabat sementara jika terdapat kekosongan dari pranata adat yang tinggal di Kampu Karang Bajo terkecuali Kyai Adat.

Tanah sawah yang menjadi kontribusi untuk Amak Lokak Pande terletak di Bangket Bayan, Desa Bayan, tetapi status kepemilikan berbeda dengan pranata adat lainnya, dimana pada Amak Lokak Pande ini tanah sawahnya bukan milik dari Masyarakat adat umum tetapi milik pribadi dari garis keturunan Amak Lokak Pande yang dinamakan pecatu mider, sehingga yang menggarap atau mengelola tanah sawah tersebut adalah yang menjabat sebagai Amak Lokak Pande.

6.    Amak Lokak Singgan Dalem
Rumah dinas Amak Lokak Singgan Dalem ini adalah di sebelah barat Kampu Karang Bajo atau sebelah selatan rumah dinas Pembekel. Pengangkatan Amak Lokak Singgan Dalem ini juga sama seperti Amak Lokak Pande dan Penguban.

Tugas dan fungsinya adalah sebagai penyilak kebeberapa pranata adat yang ada di luar kepembekelan Karang Bajo pada saat ada rirual atau kegiatan adat,  seperti pada saat pengangkatan pranata adat,  acara maulid adat dan pada saat Gundem di berugak Agung.

Amak Lokak Singgan Dalem ini mendapat kontribusi dari tugasnya yaitu berupa tanah matak (lahan kering yang ada di sebelah utara Dusun Magling,dan di dusun Pelabupati, Desa Karang Bajo. Lahan ini hanya bisa ditanami pada musim hujan.

7.    Pembekel Adat


Pembekel adat memiliki rumah dinas di sebelah Barat Kampu Karang Bajo, atau sebelah utara rumah dinas Amak Lokak Singgan Dalem. Pembekel diangkat melalui Gundem juga di Berugak Agung selama tiga kali yaitu pada hari senin. Gundem pertama, untuk mencari calon pembekel, gundem kedua penetapan calon pembekel dan gundem ketiga adalah untuk pengangkatan pembekel.

Tugas dari pembekel hampir sama dengan tugas Kepala Dusun pada sistem kepemerintahan sekarang, yang berbeda adalah pembekel kontribusinya dapat dari pecatu, dan jumlah masyarakatnya tidak terdata serta batas wilayahnya luas. Pembekel hanya mengurus kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan  hubungan adat. Pecatu atau lahan sawah untuk Pembekel terletak di Koq Abang yang ada di Dusun Sembulan, Desa Bayan. Dari hasil pecatu inilah Pembekel bisa mengidupi atau menafkahi keluarganya.

8.    Amak Lokak Walin Gumi


Amak Lokak Walin Gumi adalah pranata Karang Bajo yang memiliki rumah dinas diluar Kampung Karang Bajo, yaitu di Trantapan, Dusun Lokok Aur. Proses pengangkatannya tidak melalui Gundem tetapi hanya dilihat dari garis keturunan atau prusa.

Tugas dan fungsinya adalah sebagai penunggu dari Gubuk Trantapan, penerima aspirasi dari masyarakat yang ada di Trantapan untuk kemudian disampaikan pada pranata Adat yang ada di Karang Bajo yaitu Pembekel.

Amak Lokak Walin Gumi juga memiliki pecatu untuk digarap, yang terletak di Batu Pulek, Dusun Pelabupati. Tetapi karena ada kepentingan pribadi oleh pejabat pemerintah sebelumnya sehingga lahan yang dijadikan sebagai pecatu tersebut sekarang menjadi milik pribadi.

9.    Perumbak Daya

Rumah dinas Perumbak Daya ini berada di sebelah hutan Adat Bangket Bayan yang terletak di Desa Bayan. Tempat tinggal dari Perumbak Daya ini sangat sepi, karena jauh dari tempat tinggal penduduk. Proses pengangkatannya dilakukan dengan Gundem di Berugak Agung Kampu Karang Bajo, yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dari Bayan Barat, Bayan Timur, dan Loloan. Dalam Gundem tersebut dilaksanakan selama 3 kali pada setiap hari senin, yang cara  gundemnya sama dengan pengangkatan Amaq Lokak lainnya.

Tugas Perumbak daya adalah menjaga kelestarian hutan dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab, menjaga mata air sebagai sumber penghidupan petani dan untuk kebutuhan rumah tangga. Jika terdapat orang yang menebang kayu di Hutan adat,  maka Perumbak Daya yang akan menangkap untuk diserahkan ke Pembekel Karang Bajo yang nantinya disidang melalui Gundem di Berugak Agung.

10.    Perumbak Lauk


Perumbak Lauk adalah pranata adat Karang Bajo yang memiliki rumah dinas di Loang Godek, Desa Loloan Kec. Bayan. Tempat tinggal Perumbak Lauk ini tidak sama sepinya dengan tempat tinggal Perumbak Daya, karena berada disebelah perkampungan masyarakat Loang Godek.

Proses pengakatan Perumbak Lauk sama seperti pengangkatan Perumbak Daya dan pranata adat lainnya yaitu melalui Gundem di Berugak Agung yang prosesnya sama dengan pengangkatan pranata adat lainnya.

Perumbak Lauk mengawasi orang-orang yang menangkap ikan dengan cara yang tidak baik seperti dengan menggunakan Bom. Dan bila ada yang  ketahuan melakukan pelanggaran di Laut Jawa akan disidang di Berugak Agung untuk diberikan Sanksi Adat.

11.    Penjeleng

Penjelang merupakan salah satu pranata Adat yang memiliki rumah dinas di sebelah barat daya rumah dinas Penguban. Tugasnya adalah sebagai pembuat Minyak Blonyo pada saat ritual adat Gawe Alip. Penjeleng memiliki pecatu atau lahan tanah sawah yang terletak di Dusun Pelabupati berupa tanah matak atau lahan kering.

12.    Penyunat


Penyunat memiliki rumah dinas yang ada di sebelah timur rumah dinas  Kyai Lebe. Tugasnya adalah sebagai pemotong ujung loloq laki-laki pada saat kitan. Penyunat memiliki pecatu atau lahan tanah sawah yang terletak di Dusun Sembulan, Pok Lendong, Desa Bayan.

13.     Amak Lokak Dasan Ancak

Amak Lokak Dasan Ancak ini memiliki rumah dinas di Dasan Ancak, Dusun Karang Bajo. Tugasnya adalah menerima aspirasi dari setiap masyarkat adat yang ada di kawasan Dasan Ancak untuk di sampaikan kepada pranata adat yang ada di Kampu Karang Bajo yaitu Pembekel. Amak Lokak Dasan Ancak di angkat tidak melalui Gundem, tetapi hanya melalui garis keturunan saja. Lahan yang digarap adalah lahan tanah matak (lahan kering) yang terletak di Dusun Pelabupati.

14.    Amak Lokak Pelabupati


Amak Lokak Pelabupati memiliki rumah dinas diluar Kampung Karang Bajo, yaitu di Dusun Pelabupati. Tugasnya adalah menerima aspirasi dari Masyarakat adat yang ada di Pelabupati untuk disampaikan kepada Pembekel yang ada di Karang Bajo. Proses pengangkatannya juga sama seperti Amak Lokak Lokak Dasan Ancak,  tidak melalui Gundem, hanya berdasarkan garis keturunan. Lahan yang dikelola adalah lahan tanak matak yang terletak di Dusun Pelabupati. (sumber: Kertamalip, Rianom, Mak Lokak Walin Gumi dan Renadi, S.Pd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar