Kabupaten Lombok Utara (KLU) sangat membutuhkan generasi penerus yang membangun semangat keagamaan yang berbasis kebenaran untuk mewujudkan “maju dalam keberkahan dan berkah dalam kemajuan”.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) KLU, H. Najmul Akhyar, SH, MH pada acara halal bi halal yang digelar Ikatan Pelajar Islam Lombok Utara (IKPILU) pondok pesantren Nurul Hakim di masjis jamik Al-Fatah Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, 11/8.
Santri dan pelajar di pondok pesantren merupakan potensi yang cukup besar untuk melahirkan generasi yang kuat dan berakhlak mulia untuk membangun KLU kedepan. Karenanya hal yang terbaik dan yang harus dilakukan oleh para santri dan pelajar adalah belajar dengan baik.
“Santri itu adalah duta kampung dimana mereka berasal, dan harus menjaga nama baik tempat mereka belajar”, jelas Wabup didepan alumni dan santri Nurul Hakim yang tergabung dalam IKPILU.
Disisi lain, wabup minta kepada para SKPD dan camat yang ada di KLU, agar sebisa mungkin tidak menyebut dirinya pejabat tapi adalah pemegang amanah. “Karena kalau mengaku dirinya pejabat itu artinya mereka yang akan dilayani rakyat, tapi jika sebagai pemegang amanah, maka ia akan menjalankan tugasnya dengan baik untuk melayani rakyat”, tegasnya.
Wabup juga mengharapkan kepada para pelajar untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan negatif, seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba dan lainnya. Dan khusus narkoba pemerintah sudah memprogramkan pada tahun 2015 Indoensia bebas dari barang haram tersebut. Tapi disisi lain, pengedar narkoba grafiknya semakin naik dan ini perlu terus diberantas.
Sementara pinpinan pondok pesantren Nurul Hakim Kediri, TGH. Muharrar Mahfuz dalam ceramahnya mengajak umat Islam bersyukur, karena telah mampu menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh dan kembali kepada fitrah. Dan fitrah yang sudah diraih ini perlu dipertahankan dengan cara memperbanyak ibadah.
Dikatakan, dihari yang fitri ini umat Islam harus saling memaafkan dan menjalin silaturrahim. “Semangat silaturrahim ini harus dilakukan secara terus menerus dan ditanamkan pada diri masing-masing”, pintanya.
Ketua Pembina IKPILU, Awaladin, S,PdI memaparkan, bahwa jumlah santri-santriwati yang berasal dari KLU di Ponpes Nurul hakim Kediri adalah 109 orang yang sebagiannya berasal dari binaan Panti Asuhan. Sementara kegiatan silaturrahmi IKPILU dilaksanakan setiap tahun secara rolling di KLU.
Demikian ditegaskan Wakil Bupati (Wabup) KLU, H. Najmul Akhyar, SH, MH pada acara halal bi halal yang digelar Ikatan Pelajar Islam Lombok Utara (IKPILU) pondok pesantren Nurul Hakim di masjis jamik Al-Fatah Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, 11/8.
Santri dan pelajar di pondok pesantren merupakan potensi yang cukup besar untuk melahirkan generasi yang kuat dan berakhlak mulia untuk membangun KLU kedepan. Karenanya hal yang terbaik dan yang harus dilakukan oleh para santri dan pelajar adalah belajar dengan baik.
“Santri itu adalah duta kampung dimana mereka berasal, dan harus menjaga nama baik tempat mereka belajar”, jelas Wabup didepan alumni dan santri Nurul Hakim yang tergabung dalam IKPILU.
Disisi lain, wabup minta kepada para SKPD dan camat yang ada di KLU, agar sebisa mungkin tidak menyebut dirinya pejabat tapi adalah pemegang amanah. “Karena kalau mengaku dirinya pejabat itu artinya mereka yang akan dilayani rakyat, tapi jika sebagai pemegang amanah, maka ia akan menjalankan tugasnya dengan baik untuk melayani rakyat”, tegasnya.
Wabup juga mengharapkan kepada para pelajar untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan negatif, seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba dan lainnya. Dan khusus narkoba pemerintah sudah memprogramkan pada tahun 2015 Indoensia bebas dari barang haram tersebut. Tapi disisi lain, pengedar narkoba grafiknya semakin naik dan ini perlu terus diberantas.
Sementara pinpinan pondok pesantren Nurul Hakim Kediri, TGH. Muharrar Mahfuz dalam ceramahnya mengajak umat Islam bersyukur, karena telah mampu menyelesaikan ibadah puasa sebulan penuh dan kembali kepada fitrah. Dan fitrah yang sudah diraih ini perlu dipertahankan dengan cara memperbanyak ibadah.
Dikatakan, dihari yang fitri ini umat Islam harus saling memaafkan dan menjalin silaturrahim. “Semangat silaturrahim ini harus dilakukan secara terus menerus dan ditanamkan pada diri masing-masing”, pintanya.
Ketua Pembina IKPILU, Awaladin, S,PdI memaparkan, bahwa jumlah santri-santriwati yang berasal dari KLU di Ponpes Nurul hakim Kediri adalah 109 orang yang sebagiannya berasal dari binaan Panti Asuhan. Sementara kegiatan silaturrahmi IKPILU dilaksanakan setiap tahun secara rolling di KLU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar