Selasa, 03 Juli 2012

Warga Kawo Datangi Dewan

Lombok Tengah - Belasan tokoh agama dan masyarakat Desa Kawo Pujut Lombok Tengah (Loteng), Senin (2/7) kemarin, mendatangi DPRD setempat. Hal itu dilakukan, untuk mendesak sekaligus menuntut sikap tegas Pemkab Loteng, terhadap  penyelesaian kasus Desa Kawo dengan Desa Ketare. Pasalnya, sampai saat ini Pemkab Loteng terkesan vakum dalam menyikapi persoalan dua desa bertetangga tersebut.

Para toga dan toma yang didampingi langsung Kepala Desa Kawo Muhdar Zakaria dan Camat Pujut, L. Mujiharta, ditemui langsung Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana beserta Ketua DPRD Loteng, H. M. Yusuf Saleh, di ruang rapat Banmus DPRD Loteng. Ketua Komisi IV DPRD Loteng, H. Jidan Hadi, beserta sejumlah anggota Dewan lainnya juga tampak hadir, menemui warga.

“Kami hanya mau menuntut sikap pemerintah daerah dalam menyelesaikan ketegangan antara warga Desa Kawo dengan Desa Ketare,” ungkap Kades Kawo, menyampaikan aspirasi mewakili warganya. Dikatakannya, pascabentrok yang melibatkan kedua desa beberapa minggu yang lalu, situasi kedua desa khususnya Desa Kawo, tidak juga bisa normal.

Bagaimana tidak, kendati tidak ada laga bentrok langsung antar warga, namun warga masih diselimuti ketegangan. Akibat dari munculnya intimidasi dari pihak-pihak tertentu. Bahkan itu berlangsung hingga sekarang ini. Anehnya, pemerintah terkesan tidak berbuat apa-apa terhadap persoalan itu.

Banyak siswa asal Desa Kawo yang tidak bisa bersekolah dengan tenang. Kemudian banyak guru-guru asal Desa Kawo yang mengajar di Desa Ketare, sampai sekarang juga tidak berani masuk mengajar. Bahkan juga para sopir juga tidak luput dari aksi intimidasi. Disatu sisi, warga tidak bisa berbuat apa-apa apalagi sampai melawan. Karena takut akan memicu bentrok kembali.

Munculnya aksi penyegalan atas kantor desa beberapa hari yang lalu, tambah Muhdar, sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintahan daerah. Jadi jangan sampai persoalan ini dibiarkan berlarut-larut, hingga membuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah hilang. “Saat ini saja warga sudah mulai kehilangan kepercayaannya kepada pemerintah. Jika tidak segera disikapi,” pungkasnya.

Atas desakan tersebut, Wabup Loteng, Drs. H.L. Normal Suzana, hanya meminta warga Desa Kawo tetap bersabar. Dikatakanya, pemerintah daerah dalam menyikapi persoalan kedua desa bukanya berdiam diri. Upaya-upaya pendekatan kepada kedua belah desa tetap dilakukan. Guna mencairkan kondisi yang masih tegang.

Kalau persoalan perdamaian, pasti akan ada pertemuan mediasi kembali. Namun untuk itu, pemerintah daerah masih menunggu waktu yang benar-benar tepat. Jangan sampai pertemuan yang dilaksanakan nanti, hanya menjadi pertemuan yang sia-sia. “Kita, pemerintah daerah ngin pertemuan dua desa nanti bisa menghasilkan keputusan yang tepat. Tidak kemudian hanya pertemuan yang tidak ada hasil apa-apa,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Loteng, pada kesempatan yang sama. Menurutnya, apa yang menjadi aspirasi  warga sudah  didengar oleh pemerintah. “Mari kita bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah. Dengan sama-sama menahan diri untuk melakukan hal-hal yang bisa menambah ketegangan,” ajaknya. (kir) Sumber: Suarantb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar