Minggu, 01 Juli 2012

Sejumlah Tokoh Gili Indah Datangi Kantor DPRD Tagih Janji Pemda

Lombok Utara – Sejumlah tokoh masyarakat bersama perwakilan Asosiasi Pengusaha Gili Indah (APGI), kecamatan Pemenang, lombok utara, jumat (29/6) mendatangi DPRD lombok utara, guna mendesak alokasi anggaran sekaligus menagih janji pemda untuk melaksanakan pemerataan pembangunan didesa gili indah yang selama ini menjadi pusat pariwisata penyumbang PAD terbesar kabupaten lombok utara.

Perwakilan masyarakat Gili Indah itu, dipimpin langsung kepala desa, HM.Taufik dan ketua APGI, Zakaria, mereka diterima langsung oleh ketua dan anggota komisi I DPRD bidang Hukum dan Pemerintahan.

Dalam audensi tersebut, kepala desa gili indah, HM.Taufik menyampaikan tututan masyarakat gili agar dalam masa APBD-P tahun ini, pemda memenuhi kebutuhan dasar masyarak desa gili indah seperti, pembangunan infrastruktur jalan, peningkatan energi listrik, sarana pendidikan dan fasilitas layanan kesehatan termasuk ketersediaan air bersih dan pengelolaan sampah.

Disebutkan H Taufik, masalah sampah masih menjadi problem yang belum mampu diatasi masyarakat. Rencana penggantian sarana transportasi tradisonal, Cidomo dengan moda/mobil listrik oleh pemda juga menjadi penolakan warga, yang dinilai akan menghilangkan Ikon dan nilai khas kawasan wisata Tramena (Trawangan, Meno dan Gili Air).

Terhadap desakan masyarakat akan pemertaan pembangunan didesa gili indah itu, ketua komisi I DPRD lombok utara, Jasman Hadi,SH., yang didampingi beberapa anggota komisi mengatakan, sejauh ini pemda telah melaksanakan proses pembangunan sesuai dengan RPJM/RPJP. Hanya saja soal pemerataan diakui memang masih terjadi ketimpangan, karena prioritas wilayah yang urgen disamping keterbatasan anggaran.

Namun demikian, tuntutan desakan warga gili indah itu tetap akan menjadi bahan pembicaraan Banggar DPRD dengan eksekutif, agar alokasi APBD-P 2012 dapat disesuaikan kewilayah gili indah dan kecamatan Pemenang secara umum.

Sebelumnya, ketua Asosiasi Pengusaha Gili Indah (APGI), Zakaria, mengancam akan melakukan mogok bayar pajak jika pemda tidak segera memenuhi tuntutan pemerataan pembangunan digili indah. Menurut Zakaria, sebagai wilayah penghasil PAD terbesar bagi pemda, desa gili indah layak mendapat perhatian khusus sebagai bentuk imbal balik pemda atas sumbangan PAD, disamping untuk menunjang sektor pariwisata didesa gili indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar