Minggu, 23 Oktober 2011

Mengais Tetesan Air di Belantara Kekeringan Gunungkidul

Giri Mulyo - Tetes demi tetes air mengalir lalui seng bekas dengan panjang 1,5 meteran yang  kemudian mengucur pelan masuk ke mulut jerigen . Butuh waktu lebih dari setengah jam untuk memenuhi jerigen ukuran 20 liter itu. Satu demi satu dan pasti butuh waktu deretan belasan jerigen milik warga antre seperti kehausan nan kering tenggorokan.

Parman (68) warga Prau Giri Mulyo Panggang telah 3 tahun memanfaatkan rembesan pipa distribusi air lintas kecamatan itu untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi keluarganya. Bersama 6 KK lainnya, Parman bergantian untuk mengisi air dalam jerigen. Bahkan, tak jarang mereka “tirakatan” menunggu jerigen-jerigen tersebut terisi di malam hari. Meskipun begitu, ternyata tidak setiap hari air tersebut mengalir, 2 hari sebelumnya warga tak dapat air setetespun karena pipa juga tidak teraliri air.

Warga Dusun Prau dan ratusan warga dusun lainnya di Kecamatan Panggang telah 5 bulan ini mengalami kerawanan air bersih. Droping air bersih dari pemerintah kabupaten hanya 10 tanki untuk tiap dusunnya dirasakan sangat tidak memadai, sementara untuk mendapatkan uang Rp 125 ribu guna membeli 1 tanki air merupakan sebuah kemewahan bagi segenap warga, pun berlangganan meteran air PDAM. Parman berharap pemerintah kabupaten serius membantu warga dalam mencukupi kebutuhan air bersih. “Kami sangat menunggu bantuan droping air” pinta Parman. Embun Laksita RADEKKA FM. www.suarakomunitas.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar