Minggu, 23 Oktober 2011

Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Dikembangkan Di Sembalun

Keindahan Gunung Sembalun
Lombok Timur - Pariwisata tidak hanya menampakkkan sajian alam yang indah guna disajikan sebagai obyek wisata dalam sjuatu destinasi pariwisata yang ditetapkan Pemerintah Daerah. Namun mengangkat atraksi budaya dan melestarikan kearifan lokal juga menjadi daya magis tersendiri bagi tumbuh dan berkembangnya pariwisata. 

Di sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat misalnya, pengembangan pariwisata di daerah yang terkenal dengan keindahan alam Gunung Rinjani dan hasil pertaniannya juga tidak melepaskan tradisi budaya dan kearifan lokalnya. Sebutlah misalnya, dengan semakin dihidupkannhya kembali profil dan performa Bale Adat atau rumah adat Sembalun.

Keterangan yang dihimpun dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Timur menyebutkan, pembangunan bale adat ini sudah dilakukan beberapa tahun terakhir. “Sekarang dibangun tujuh unit bale adat dan tujuh lumbung, bersamaan dengan penembokan keliling di lapangan Sembalun Bumbung,” kata Gupran, Kadisbudpar Lombok Timur.

Pembangunan bale adat tersebut merupakan rangkaian pengembangan yang ada di Lawang dan lokasinya berada  di tempat acara ngayu-ayu di Sembalun Bumbung.

Pembangunan bale adat ini bersumber dari dana APBN senilai Rp 1 miliar lebih. Program pembangunan ini dimaksudkan untuk peningkatan pemukiman yang mengandung nilai budaya. Pemerintah daerah Lotim, penataan kawasan juga dilakukan di Sajang dan Bilukpetung. Dimana, potensi wisata budaya di Sajang dan Bilukpetung.

Pembangunan bale adat ini didasari dengan adanya nilai sejarah yang lahir di Sembalun. Sembalun dikenal awalnya dihuni oleh tujuh orang tokoh Sembalun yang berpindah dari Sembalun Lawang ke Sembalun Bumbung.

Bangunan bale adat nantinya akan dikelola secara kolektif terkoordinasi dan akan diserahkan ke daerah. Keputusan kepada siapa yang akan diserahkan pengelolaannya, mekanismenya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Daerah. Kemungkinan besar akan diserahkan ke komunitas adat di Sembalun.

Demikian juga untuk mendukung ekonomi masyarakat sehari-hari terutama dalam hal bertransaksi menjual hasil bumi dan kebutuhan pokok lainnya, Pemkab Lombok Timur juga sudah membangun pasar tradisonal yang diremajakan. Pasar tradisonal dengan aktivitas masyarakat pedesaan yang serba tradisonal dalam melakukan proses jual beli sehari-harinya di pasar. Pasar tradisonal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, mengingat transaksi jual beli tradisional di Lombok juga tak pernah dijumpai di negaranya yang serba modern. (Her)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar