Mariono Duduk menanti keajaiban |
Lombok Utara - Sebuah sepeda motor Supta Vit Box, DR. 6233, milik Mariono warga Dusun Telaga Lenggundi Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Sabtu sore 29 Januari lalu, yang diparkir di kali mati Koloh Persani terseret air bah.
Beberapa saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP) ketika ditemui 31/1, mengaku melihat kejadian tersebut. Speda motor itu terseret air bah yang secara tiba-tiba datang di kali Lokok Persani Dusun Teluk Desa Sukadana. Sementara Mariono meninggalkan begitu saja sepeda motornya ditengah kali pinggir pantai Teluk, karena mereka yakin tidak akan terjadi banjir, sebab hujan tidak turun”, tuturnya.
Mariono ketika dikonfiormasi terkait dengan terseretnya sepeda motor miliknya menjelaskan, bahwa pada hari itu cuaca cukup cerah dan tidak ada tanda-tanda akan datangnya air besar. “Setelah saya kunci lehernya, saya langsung pergi membawa jaring untuk mencari ikan di Tanjung Borok Koloh Tantang, tepatnya di perbatasan Desa Akar-Akar dengan Desa Sukadana”, katanya sedih.
Setelah kembali ke Lokok Persani, lanjut Mariono, ternyata airnya cukup besar dan sepeda motor yang diparkirnya sudah terseret banjir. “Sejak saat itu saya belum pulang ke rumah, dan saya dibantu keluarga untuk mencarinya sampai ketemu. Tapi hingga hari ini belum ada tanda-tanda ditemukan”, jelasnya.
Sementara beberapa warga mencoba menggali pasir tempat terseretnya sepeda motor yang baru lunas empat tahun lalu tersebut. “Ia siapa tahu sepeda motornya bisa ditemukan disini karena tertimbun pasir”, kata salah seorang warga sambil menggali pasir di pinggir pantai.
Saidah Nurcandra, warga setempat menuturkan, bahwa lokok Persani yang memiliki lebar sekitar 30- meter itu merupakan kali mati alias tidak memiliki air kecuali pada musim hujan. Namun pada saat Mariono memarkir sepeda motornya tidak ada hujan bahkan cuacanya cukup cerah. Namun secara tiba-tiba air datang cukup besar sehingga menyeret sepeda motor tersbut”, kata Saidah.
“Saking besarnya air yang datang, hampir saja menyeret salah seorang warga yaitu Nyanggeng yang kebetulan berada di pinggir lokok Persani. Dan untung ada warga lainnya yang melihat sehingga Nyanggeng dapat tertolong”, timpal Budati.
Hingga berita ini ditulis, puluhan keluarga Mariono masih melakukan pencarian di pinggir pantai Teluk dan terus berupaya menggali pasir dengan harapan sepeda motor tersebut bisa ditemukan.
Beberapa saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP) ketika ditemui 31/1, mengaku melihat kejadian tersebut. Speda motor itu terseret air bah yang secara tiba-tiba datang di kali Lokok Persani Dusun Teluk Desa Sukadana. Sementara Mariono meninggalkan begitu saja sepeda motornya ditengah kali pinggir pantai Teluk, karena mereka yakin tidak akan terjadi banjir, sebab hujan tidak turun”, tuturnya.
Mariono ketika dikonfiormasi terkait dengan terseretnya sepeda motor miliknya menjelaskan, bahwa pada hari itu cuaca cukup cerah dan tidak ada tanda-tanda akan datangnya air besar. “Setelah saya kunci lehernya, saya langsung pergi membawa jaring untuk mencari ikan di Tanjung Borok Koloh Tantang, tepatnya di perbatasan Desa Akar-Akar dengan Desa Sukadana”, katanya sedih.
Setelah kembali ke Lokok Persani, lanjut Mariono, ternyata airnya cukup besar dan sepeda motor yang diparkirnya sudah terseret banjir. “Sejak saat itu saya belum pulang ke rumah, dan saya dibantu keluarga untuk mencarinya sampai ketemu. Tapi hingga hari ini belum ada tanda-tanda ditemukan”, jelasnya.
Sementara beberapa warga mencoba menggali pasir tempat terseretnya sepeda motor yang baru lunas empat tahun lalu tersebut. “Ia siapa tahu sepeda motornya bisa ditemukan disini karena tertimbun pasir”, kata salah seorang warga sambil menggali pasir di pinggir pantai.
Saidah Nurcandra, warga setempat menuturkan, bahwa lokok Persani yang memiliki lebar sekitar 30- meter itu merupakan kali mati alias tidak memiliki air kecuali pada musim hujan. Namun pada saat Mariono memarkir sepeda motornya tidak ada hujan bahkan cuacanya cukup cerah. Namun secara tiba-tiba air datang cukup besar sehingga menyeret sepeda motor tersbut”, kata Saidah.
“Saking besarnya air yang datang, hampir saja menyeret salah seorang warga yaitu Nyanggeng yang kebetulan berada di pinggir lokok Persani. Dan untung ada warga lainnya yang melihat sehingga Nyanggeng dapat tertolong”, timpal Budati.
Hingga berita ini ditulis, puluhan keluarga Mariono masih melakukan pencarian di pinggir pantai Teluk dan terus berupaya menggali pasir dengan harapan sepeda motor tersebut bisa ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar