Senin, 31 Januari 2011

SHU KSP Cinta Damai Meningkat 24,53 Persen

Lombok Utara - Pendapatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Cinta Damai pada tahun buku 2010 meningkat meningkat menjadi 24,53 persen bila dinadingkan pada tahun 2009 lalu.

Demikian disampaikan Bendahara KSP Cinta Damai, Murdin , dalam laporan keuangan tahun 2010 pada acara Rapat Anggota Tahunan yang dihadiri oleh semua pengurus, pengawas dan anggota 31/1. Menurut Murdin, pada tahun 2009 SHU KSP Cinta Damai sebesar Rp. 25.324.966 dan pada tahun 2010 naik menjadi Rp. 31.538.056.

Dalam neraca keuangan dicantumkan, bahwa simpanan pokok berjumlah Rp. 27 juta, simpanan wajib anggota Rp. 24.038.000,-. Dan tersebut ditambah dengan simpanan sukarela, dana cadangan dan dana cadangan resiko. Sementara untuk tahun 2010, realisasi piutang sebesar Rp. 1.878.414.000.

Kepala Dinas Perindagkop KLU, Drs. H. Kholidi dalam sambutannya menyambut baik perkembangan KSP Cinta Damai, yang dinilai satu-satunya KSP yang berani melakukan RAT yang pertama di KLU. “Ada lima KSP di KLU yaitu dua KSP di Kecamatan Tanjung, dua di Kecamatan Bayan dan satu KSP di Kecamatan Kayangan. Namun yang baru melakukan RAT adalah KSP Cinta Damai”, katanya yang disambut dengan tepuk tangan anggota.

Menabung di koperasi, lanjut Kholidi, selain bermamfaat untuk orang lain juga bermamfaat untuk diri sendiri. Dan jika ingin koperasi itu maju, maka ada tiga komponen yang perlu dibangun kerjasamanya yaitu pengurus, pengawas dan anggotanya. “Saya lihat di KSP Cinta Damai ketiga komponen ini sudah bersatu sehingga perkembangannya cukup menggembirakan, dan bagi masyarakat tidak perlu ragu untuk menyimpan uangnya di KSP Cinta Damai”, katanya.

Dilihat dari asset yang dimiliki oleh lima KSP yang ada di KLU, maka KSP Cinta Damai termasuk pada posisi yang ke III, setelah KSP Karya Putra dan Gumi Gemuh. Demikian juga dari SHU yang diperolehnya bahwa Cinta Damai masuk juga ke urutan ke III. Dan ini patut kita berikan aplus.

Lebih lanjut Kholidi mengakui, bahwa jumlah koperasi di KLU 97 buah, dan 22 diantaranya sudah mengalami mati suri. “Jumlah ini meningkat bila dibandingkan ketika kita pisah dengan Kabupaten Lombok Barat, yang mana saat itu koperasi berjumlah 82 buah dan sekarang ini sudah menjadi 97 buah. Jadi ada penambahan 15 koperasi”, jelasnya.

Sementara di bidang sektor industri akan dikembangkan industri kecil dan menengah yang sasarannya adalah kain tenun khas Bayan. Dan tahun 2011, pihaknya akan melakukan pelatihan. Sedangkan dibidang perdagangan, akan dikembangkan komoditas agro skup besar, agar para petani dan pengusaha bisa mendapat harga yang sesuai. “Kita akan ajak para pengepul untuk ikut dalam pasar lelang baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun ditingkat nasional. Karena untuk sementara KLU merupakan satu-satunya provinsi yang mampu melakukan pasar lelang”, ungkapnya, seraya menambahkan, khusus untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Bupati KLU sudah mencanangkan bantuan untuk 1000 pengusaha baru yang difasilitasi dengan dana hibah.

Sementara camat Bayan, R. Tresnawadi, S.Sos dalam sambutannya menegaskan, sebagai pengurus, pengawas dan anggota koperasi wajib mentaati aturan. Karena Kperasi merupakan sarana pemberdayaan dan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat, sesuai dengan apa yang dihajatkan oleh pemerintah.

Kita patut bangga, kata Tresnawadi, bahwa KSP Cinta Damai permodalannya terus meningkat. Karena banyak koperasi yang sudah mengalami mati suri, bahkan diganti namanya menjadi kuperasi, artinya pengurus memeras anggotanya. “Koperasi yang berganti nama atau mati suri itu didirikan hanya ketika ada bantuan dari pemerintah, setelah bantuan habis masa kontraknya, koperasinya juga ikut lenyap”, tegas Tresnawadi.

“Jadi dalam mengelola koperasi, maka perlu ditumbuhkembangkan ihlas bekerja. Dan didalam bekerja harus yakin, ihlas dan istiqomah. Jika dilakukan Insya Allah koperasi itu akan tumbuh dan berkembang seperti koperasi Cinta Damai ini”, pungkasnya.(Ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar