MATARAM – Setelah Bandara Internasional Lombok (BIL) diresmikan pada Kamis (20/10), selanjutnya pemerintah membidik pembangunan dan pengembangan Bandara Muhammad Salahuddin Bima dan Bandara Brang Biji Sumbawa.
Selain interkoneksitas dengan daerah lain, BIL juga merupakan sarana untuk meningkatkan interkoneksitas dengan daerah-daerah di dalam wilayah NTB untuk hubungan udara. Jadi kedua bandara di Pulau Sumbawa tersebut bagian dari interkoneksitas BIL dalam wilayah NTB yang akan dikembangkan.
“Pengembangan Bandara Muhammad Salahuddin Bima sudah lama diprogramkan,” kata Menteri Perhubungan RI, E.E. Mangindaan, pada wartawan usai peresmian BIL, Kamis (20/10).
Mempertajam statemen Menhub, Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi menegaskan, pengembangan Bandara Bima itu sudah lama direncanakan. Termasuk untuk perluasan dan perpanjangan landasan pacu (run way). “Bahkan pada tahun 2010 lalu, sudah disiapkan anggaran di Kementerian Perhubungan,” ujar Gubernur.
Yang masih menjadi persoalan di Bima, lanjutnya, terkait pembebasan lahan milik masyarakat. “Sekarang Bupati dan Pemda di sana sedang menyelesaikan masalah pembebasan lahan itu,” jelas Gubernur.
Pengembangan Bandara Muhammad Salahuddin Bima harus dilakukan. Sebab, selain untuk menunjang pengembangan dan kemajuan ekonomi masyarakat dan daerah, juga untuk mendukung sektor pariwisata.
“Bandara Muhammad Salahuddin Bima sangat bagus dikembangkan, karena bandara itu menjadi akses bagi para wisatatawan yang hendak berkunjung ke wilayah timur, termasuk ke Pulau Komodo (NTT),” papar Gubernur.Gomong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar