Rabu, 03 November 2010

Tak Ada Sekolah Gratis

Lombok Utara - Kendati gencar diiklankan di beberapa Televisi, tentang pendidikan dan kesehatan gratis, namun pemerintah belum mampu merealisasikannya. Dan khusus untuk siswa tingkat SLTA tak ada yang gratis, kecuali di tingkat SD dan SLTP.

Demikian dikatakan anggota komisi III DPRD Lombok Utara, Sukirman, ketika memberikan sambutan pada acara pembahasan Rencana Anggaran Biaya Sekolah (RABS) di SMAN 1 Bayan, 3/11, yang berlangsung diaula sekolah setempat yang dihadiri ratusan wali murid.

Sukiramn yang juga Ketua Komite SMAN 1 Bayan, mengaku bangga melihat perkembangan SMAN 1 Bayan baik dari segi fisik mapun prestasi yang sudah di raihnya. “Apa yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah cukup bagus, dan ini berkat dukungan penuh dari para wali murid”, katanya.

“Dan kita juga bangga melihat jumlah anggaran pendidikan di KLU, dimana pada tahun 2009 anggran pendidikan kita sebesar Rp. 6 miliar, dan saat perubahan anggaran kita pada tahun 2010 dinaikkan menjadi Rp. 21 miliar. Dan untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah di tahun 2011 mendatang anggaran pendidikan dinaikkan lagi menjadi Rp. 25 miliar. Ini artinya ada kenaikan anggaran khusus pendidikan bila kita bandingkan ketika KLU masih bergabung dengan Kabupaten Lombok Barat”, jelasnya.

Namun, kata Sukirman, ini masih dalam tahap proses. Artinya walaupun ada peningkatan yang dianggarkan oleh pemerintah KLU untuk tahun 2011, bukan berarti kita bebas dari biaya pendidikan. “Apa yang ada di media yang diiklankan tentang pendidikan gratis itu sebenarnya tidak ada. Yang gratis hanya di tingkat SD dan SLTP, tapi kalau di tingkat SLTA itu tidak ada, dan yang gratis itu hanya iuran bulanan. Jadi kadang-kadang ada yang mengatakan pendidikan atau kesehatan gratis dan lainnya, tapi sulit untuk diwujudkan”, tegas Sukirman yang juga mengaku ikut membahas perubahan anggaran KLU.

“Mudah-mudahan dengan adanya peningkatan anggaran pendidikan di KLU, supaya sedikit demi sedikit kita bisa mengurangi beban orang tua wali murid. Dan bila sudah memadai, saya di Dewan akan menemui Kepala Dinas terkait, agar biaya pendidikan ini tidak membebani wali murid. Namun untuk sekarang saya mengajak wali siswa untuk mendukung semua yang diprogramkan SMAN 1 Bayan demi untuk kebutuhan anak-anak kita”, pintanya.

Dalam pertemuan tersebut, semua wali murid sepakat mengeluarkan iuran sumbangan sekolah sebesar Rp. 70.000 /siswa setiap bulan dan menerima lapran pertanggungjawaban penggunaan dana iuran yang dikelola komite dan sekolah. Hanya yang diharapkan oleh para wali murid, agar pertemuannya dilakukan pada setiap tahun pelajaran baru. “Kami berharap pembahasan RAPBS ini agar lebih awal tidak molor seperti sekarang ini”, ungkap puluhan wali murid.

Menanggapi hal tersebut, kepala SMAN 1 Bayan, berterima kasih atas masukan dari wali murid, dan berjanji pada tahun tahun mendatang akan melakukan pertemuan pada setiap awal tahun pelajaran baru. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Budi Wicaksono, Spd, dan Bambang Sukoco, Spd.

1 komentar:

  1. ada kok yg gratis. adk sy g bayar biaya pendidikan d smk al madani mamben lauk, kec.wanasaba, kab. lombok timur, ntb.
    klo g percaya, buktikan j.... hehehehe
    MG PNDIDIKN D DAERAH QT TAMBAH BAIK. AMIN

    BalasHapus