Rabu, 03 November 2010

SMAN 1 Bayan Kekurangan Dua Ruang Belajar

Lombok Utara - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, hingga saat ini masih kekurangan dua ruang belajar.

“Kita memiliki 16 kelompok belajar dari 590 siswa-siswi, semenetara ruang kelas yang tersedia baru 14. Untuk menampung siswa kami gunakan ruang perpustakaan dan ruang laboratorium, sehingga mamfaat dari ruangan perpustakaan dan laboratirium kurang maksimal”, ungkap kepala SMAN 1 Bayan, Adenan Spd. Mpd, didepan ratusan wali murid pada acara membahas Rencana Anggaran Pembelanjaan Biaya Sekolah (RAPBS) 3 November 2010.

Menyoroti jumlah guru yang PNS (memiliki Nip-red), lanjut Adenan berjumlah 19 orang, padahal kebutuhan kita berdasarkan standar pelayanan minimal membutuhkan guru 34 orang. “Alhamdulillah jumlah guru kita memang 35 orang dan 16 diantara guru honor. Sedangkan jumlah pegawai di SMAN 1 Bayan yang PNS baru empat orang, dan sisanya 11 orang masih swasta. Guru tidak tetap dan pegawainya tentu kita ambilkan honor dari sumbangan wali murid”, kata Adenan.

Berdasarkan standar pelayanan minimal, khususnya berkaitan dengan ketenagaan, SMAN 1 Bayan belum bisa mendapat nilai 4. Namun itu semua bisa diatasi dengan memasukkan tenaga guru honorer. “Untuk standar pembiayaan untuk SMA baru dikatagorikan normal, bila iuran sumbangan masyarakat itu minimal, Rp. 82.520 dan ini sudah diatur dalam Undang-Undang”, jelas Adenan tanpa menyebut pasalnya.

Lebih lanjut Adenan mengatakan, selama satu tahun ini ada beberapa hal yang dibenahi pihak sekolah seperti di bidang fisik, yaitu membenahi beberapa ruangan yang semula menggunakan lantai semen menjadi berkramik dan termasuk penembokan pagar keliling.

Kendati sekolah SMAN 1 Bayan berada paling ujung timur Kabupaten Lombok Utara, namun 90 persen gurunya sudah memiliki laptop dan membeli dengan menggunakan uang pribadinya. Selain itu dalam peningkatan disiplin baik bagi guru maupun siswa, SMAN 1 Bayan menitikberatkan pada pendidikan iman dan taqwa yang dilaksanakan setiap pagi mulai dari pulul 07.15 – 07.30 Wita, yang diawali dengan pembacaan Asmaul Husna dan kuliah 3 menit yang disampaikan oleh para pendidik secara bergantian, kecuali pada hari senin dan sabtu, karena hari tersebut jadwal upacara dan olah raga.

Dalam prestasi akademik pada tahun 2010/2011, SMAN 1 Bayan mampu mewakili provinsi NTB untuk olim piade sains matematika yang diadakan di Medan (Sumatera Utara). “Mudah-mudahan kedepan ada diantara anak-anak kita yang mampu mengukir nama SMAN 1 Bayan sekaligus nama Kabupaten Lombok Utara untuk mewakili NTB bisa tembus ke tingkat nasional”, harap Adenan.

Masih dalam prestasi akademik pada tahun 2009/2010, sebanyak 19 orang tamatan SMAN 1 Bayan masuk ke perguruan tinggi negeri tanpa tes. Sementara 7 orang lainnya memdapat bea siswa yang per semesternya memperoleh Rp. 5 juta per anak. “Jadi total yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi tanpa selesksi berjumlah 26 orang, dan jumlah ini tertinggi di KLU. Di samping itu ada satu orang siswa yang orang tuanya sebagai tukang dapat masuk ke perguruan tinggi bergengsi di Universitas Islam Indonesia”, tamabah Adenan.

Adenan menambahkan, selama kurun satu tahun ini, pemerintah pusat melalui Direktorat program peningkatan SMA memberi respon kepada SMAN 1 Bayan, yang sedianya pada tahun 2010 ini akan dijadikan sekolah model, tetapi karena nila akreditasinya masih nilai C, sehingga mengalami penundaan. “Mudah-mudahan pada tahun 2011 ini kita bisa meraihnya menjadi sekolah model. Jadi walaupun kita terletak di pinggiran, tapi penampilan kita jangan sampai kalah dengan sekolah yang ada di kota”, pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar