Kamis, 28 Juli 2011

Harlah NU dan Politik Kebangsaan

Lombok Utara - Hari Ulang Tahun Nahdatul Ulama’ (Harlah NU) yang ke 85 yang dirangkai dengan HUT KLU ke-3 yang bertempat di Madrasah Islahul Ittihat Dusun Penjalin, Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Rabu (27/7/2011), dihadiri ribuan warga Nahdiyin Gumi Tioq Tata Tunaq.

Pada Harlah NU yang pertama di KLU sejak terbentuknya KLU dan Kepengurusan PC NU KLU pada tahu 2010 tampak hadir undangan dari berbagai kalangan, mulai dari unsur pemerintah sampai Organisasi Kemasyarakatan (ormas) yang ada di Lombok Utara.

Drs. Mahfud MM, Ketua DPW NU Provinsi NTB dalam sambutannya menyampaikan, gagasan dan cita-cita para pendiri NU saat era pergerakan kemerdekaan sampai era kemerdekaan dan era reformasi, menurutnya NU tetap menjaga keutuhan kebangsaan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, sehingga mindside atau kerangka berpikir kaum Nahdiyin dalam konteks negara kesatuan adalah politik kebangsaan.

Politik kebangsaan, menurut mahfud adalah suatu upaya dimana tujuan akhir dari semua aktifitas politik di negara yang berbhineka tunggal ika adalah terciptanya persatuan dan kesatuan, saling menghargai dengan penuh toleransi, sehingga siapa saja dan dari kelompok mana pun berhak dan berkewajiban dalam membela negara dan mempertahankan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Jika persatuan dan kesatuan terpelihara, maka teroris sulit menyusup dan bersembunyi ketengah-tengah masyarakat.

Menurutnya aktifitas para teroris kebanyakan berada di wilayah-wilayah yang NU-nya lemah. Selain itu mahfud juga memberikan apresiasi kepada pemerintah KLU, “terus terang saya baru pertama kali mengikuti Harlah NU yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD secara bersamaan,” ujarnya.

Kondisi seperti ini harus tetap terjaga demi suksesnya pelaksanaan pembangunan yang pada akhirnya akan mampu mensejahterakan masyarakat.

Diakhir sambutannya mengumumkan kepada para pimpinan pondok pesantren (Ponpes) bahwa pada tanggal 30 juli akan di adakan penilaian oleh PBNU bersama Kementerian Lingkungan Hidup terhadap Ponpes-ponpes yang mampu menjaga kebersihan lingkungan pondoknya.

Sementara itu, Bupati KLU H. Djohan Sjamsu, dalam sambutannya lebih banyak mengungkapkan tentang program-program prioritas selama masa jabatan dalam memimpin Daerah termuda di NTB ini.

Menurutnya program prioritas merupakan hasil dari pemetaan terhadap permasalahan mendasar masyarakat Dayan Gunung seperti kebutuhan akan air bersih, listrik dan infrastruktur jalan. “Kedepan Insya Allah KLU tidak Lagi menyandang rating IPM terendah dan prosentase tingkat kemiskinan akan menurun dari 43, 17 %,” tegas Djohan.

Tugas kami sebagai kepala Daerah pertama KLU, ungkap Djohan adalah meletakkan Dasar pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara. “Untuk itu saya bersama wakil bupati H. Najmul Akhyar berharap dukungan dan partisipasi semua masyarakat Dayan Gunung,” pintanya.

Menjawab harapan ketua panitia Harlah kepada Pemda KLU untuk memberikan sebidang tanah Pemda yang kebetulan berada di dekat Madrasah Islahul Ittihat, Bupati menerangkan akan membahasnya bersama lembaga DPRD. (DN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar