Kamis, 17 Oktober 2013

Kapal Tongkang Terdampar di Pantai Beraringan

LOMBOK UTARA - Berlabuhnya kapal tongkang di perairan lepas pantai laut Beraringan Desa Kayangan Kecamatan Kayangan KLU,Selasa. (15/10/2013) pukul 17,15 wita membuat resah masyarakat setempat.

Pasalnya, kehadiran kapal tongkang yang sangat besar di perairan laut Beraringan Kecamatan Kayangan KLU secara tiba-tiba tersebut, membuat warga sekitar waspada.Mereka tidak ingin wilayahnya di jadikan lokasi tempat bongkar - muat barang yang illegal.

Berdasarkan keterangan dari berbagai sumber di TKP yang berhasil di himpun media menyatakan, sebenarnya kapal tongkang itu terdampar di perairan laut Beraringan disebabkan kehabisan bahan bakar.

 Sujarwo (38) kapten kapal tersebut mengatakan, kapal tongkang yang di nakhodainya bertujuan ke Pelabuhan Benete Kabupaten Sumbawa Barat - Pulau Sumbawa untuk mengangkut barang-barang peti kemas milik PT NNT yang akan di bawa ke Surabaya.Namun malang katanya, kapal tongkang yang di bawanya itu kehabisan bahan bakar di sekitar peairan Gili Trawangan.

Sujarwo mengaku, sebenarnya pihaknya akan mengisi bahan bakar di Depot Pertamina Ampenan sehari sebelum  terdampar di perairan laut Beraringan Kayangan KLU karena terbawa arus yang cukup keras. Pihaknya sudah menghubungi pemilik kapal di Surabaya, yang akhirnya kapal tongkang itu baru bisa di isi 2 ton bahan bakar solar yang di droping dari Depot Pertamina Ampenan pada hari Rabu, 16 Oktober 2013 pagi pukul 08,00 wita, dengan di bantu masyarakat Beraringan. Kapal tongkang itu pun berlayar kembali melanjutkan perjalanannya menuju Pelabuhan Benete KSB di Pulau Sumbawa sekitar pukul 10,15 wita.

Martadi (40) warga Beraringan Desa Kayangan mengatakan,  sehari setelah kapal tongkang tersebut berlabuh di perairan laut utara Beraringan tersebut sempat membuat masyarakat setempat resah.Mereka berfikir jangan-jangan kapal tongkang tersebut ada maksud tertentu sehingga berlabuh di tempat itu.Berbagai opini pun berkembang di kalangan masyarakat Beraringan.

Camat Kayangan Tresnahadi mengatakan, hal itu perlu di antisipasi dan di waspadai, karena keresahan masyarakat Beraringan dan sekitarnya itu wajar, karena mengingat di wilayah perairan Beraringan kaya pasir besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar