Dua puskesmas yang dibangun di Desa Senaru Kecamatan Bayan dan Desa Santong Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan mulai beroprasi awal Sepetember 2013 mendatang.
Demikian dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan KLU, Dr. H. Beny Nugroho, ketika ditemui di hotel Bay Marina Tanjung seusai memberikan pembinaan penguatan kelembagaan desa siaga aktif, (22/8/13). Menurut Beny, kedua puskesmas tersebut sudah disiapkan tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat.
“Dua hari lalu, kita sudah bagi petugas kesehatan yang masing-masing puskesmas baru akan ditempatkan 20 tenaga perawat, dan SK penempatannya sudah kita keluarkan, dan Insya Allah awal September bulan depan sudah mulai beroprasi”, katanya.
Terkait kasus gizi kurang dan gizi buruk di KLU, lanjut Beny, masih ada sekitar 5 – 8 persen, dan ini dikarenakan masih tingginya angka kemiskinan dan lingkungan yang belum bersih. Selain itu, juga disebabkan oleh penyakit TBC diserta sesak nafas. Karenanya, Dikes berjanji akan memberantas penyakit TBC. “Tahun 2015 sudah tidak ada lagi masyarakat KLU yang sakit”, janjinya.
Dikatakan, pada tahun 2011, anak yang mengalami gizi kurang 2733 anak, dan yang gizi buruk 495 orang. Untuk mengatasinya, Dikes dan Pemda KLU bersama masyarakat saling bahu membahu mengumpulkan bantuan yang dikenal dengan sejuta telur, sehingga dalam waktu beberapa bulan kasus kurang gizi dan gizi buruk tersebut mampu diatasi.
“Karena kemampuannya mengatasi kasus kurang gizi dan gizi buruk itu sehingga KLU memperoleh prestasi ditingkat nasional, sehingga banyak kabupaten lain yang datang belajar. Jadi kebersamaan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kesiagaan masyarakat terhadap lingkungannya”, jelas Beny.
Desa siaga, menurut pendapat Beny, adalah sebuah sistem kebersamaan antar kepala desa, tokoh masyarakat dan elemen lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan. “Dalam hal ini jangan sekali-kali memaksakan kesehendak kita kepada masyarakat, tapi bagaimana kita melakukan penyadaran akan pentingnya kesehatan itu kepada masyarakat”, katanya.
Kepala Dikes KLU minta kepada para petugas kesehatan ditingkat kecamatan terutama kepala Puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dan untuk memudahkan berhungan dengan masyarakat ditingkat desa, maka kepala Puskesmas harus menyimpan nomor hp semua kepala desa di wilayahnya masing-masing.
Sementara pertemuan penguatan kelembagaan desa siaga aktif dihadiri oleh semua kepala desa dan pengrus forum desa Siaga se KLU dengan pemateri Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dikes provinsi NTB.
Demikian dikatakan, Kepala Dinas Kesehatan KLU, Dr. H. Beny Nugroho, ketika ditemui di hotel Bay Marina Tanjung seusai memberikan pembinaan penguatan kelembagaan desa siaga aktif, (22/8/13). Menurut Beny, kedua puskesmas tersebut sudah disiapkan tenaga kesehatan untuk melayani masyarakat.
“Dua hari lalu, kita sudah bagi petugas kesehatan yang masing-masing puskesmas baru akan ditempatkan 20 tenaga perawat, dan SK penempatannya sudah kita keluarkan, dan Insya Allah awal September bulan depan sudah mulai beroprasi”, katanya.
Terkait kasus gizi kurang dan gizi buruk di KLU, lanjut Beny, masih ada sekitar 5 – 8 persen, dan ini dikarenakan masih tingginya angka kemiskinan dan lingkungan yang belum bersih. Selain itu, juga disebabkan oleh penyakit TBC diserta sesak nafas. Karenanya, Dikes berjanji akan memberantas penyakit TBC. “Tahun 2015 sudah tidak ada lagi masyarakat KLU yang sakit”, janjinya.
Dikatakan, pada tahun 2011, anak yang mengalami gizi kurang 2733 anak, dan yang gizi buruk 495 orang. Untuk mengatasinya, Dikes dan Pemda KLU bersama masyarakat saling bahu membahu mengumpulkan bantuan yang dikenal dengan sejuta telur, sehingga dalam waktu beberapa bulan kasus kurang gizi dan gizi buruk tersebut mampu diatasi.
“Karena kemampuannya mengatasi kasus kurang gizi dan gizi buruk itu sehingga KLU memperoleh prestasi ditingkat nasional, sehingga banyak kabupaten lain yang datang belajar. Jadi kebersamaan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kesiagaan masyarakat terhadap lingkungannya”, jelas Beny.
Desa siaga, menurut pendapat Beny, adalah sebuah sistem kebersamaan antar kepala desa, tokoh masyarakat dan elemen lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan. “Dalam hal ini jangan sekali-kali memaksakan kesehendak kita kepada masyarakat, tapi bagaimana kita melakukan penyadaran akan pentingnya kesehatan itu kepada masyarakat”, katanya.
Kepala Dikes KLU minta kepada para petugas kesehatan ditingkat kecamatan terutama kepala Puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dan untuk memudahkan berhungan dengan masyarakat ditingkat desa, maka kepala Puskesmas harus menyimpan nomor hp semua kepala desa di wilayahnya masing-masing.
Sementara pertemuan penguatan kelembagaan desa siaga aktif dihadiri oleh semua kepala desa dan pengrus forum desa Siaga se KLU dengan pemateri Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dikes provinsi NTB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar