Kondisi rumah warga yang terbakar |
Sebanyak delapan rumah warga di Dusun Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, jum’at siang (23/8/13) sekitar pukul 14.10 wita ludes terbakar.
Menurut beberapa sumber yang ditemui media mengatakan, api berasal dari tungku rumah Samiun, dan secara tiba-tiba api membesar sehingga tabung gas yang tidak jauh dari tungku tersebut meledak, dan dalam hitungan menit delapan rumah yang rata-rata beratap seng dan genteng tersebut hangus terbakar.
Agar tidak menimbulkan kebakaran yang lebih besar ratusan masyarakat setempat dan warga dari luar Dusun Lekok Aur langsung berdatangan membantu untuk memadamkan api, sehingga tidak merambah ke rumah warga lainnya. “Kami dengar ada kebakaran dari suara corong masjid dan radio Primadona FM, sehingga kami langsung menuju ke lokasi kebakaran”, kata puluhan warga.
Sementara, Herman salah seorang stap Desa Karang Bajo mengatakan, ada 5 rumah yang habis terbakar dan 3 rumah lainnya mengalami rusak berat. Diantara rumah warga yang terbakar dan tidak dapat menyelematkan barangnya adalah, rumah, Sahrudin, Amaq Parhan, Saimun, Durangga dan rumahAmaq Parhiah. Sedangkan rumah yang rusak berat yaitu rumah Amaq Hirwan, Inaq Sahnur dan rumah Mahyudin.
Warga setempat sangat menyayangkan tidak adanya mobil kebakaran di setiap kecamatan, sehingga harus menunggu dari Tanjung. “Pada musim kemarau sekarang ini Bayan juga masuk katagori rawan kebakaran sehingga membutuhkan satu mobil pemadam yang ditempatkan di kecamatan”, ungkap puluhan warga setempat.
Camat Bayan, Pahri, MPd yang langsung turun ke lokasi menegaskan, dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan himbauan ke masing-masing desa untuk tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran, lebih-lebih saat ini sudah musim kemarau.
Selain itu pihaknya juga akan minta ke Pemda Lombok Utara, untuk menempatkan mobil kebakaran di masing-masing kecamatan sehingga bila terjadi kebakaran cepat dapat diatasi. “Selama ini mobil pemadam kebakaran hanya ada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Tanjung, yang bila terjadi kebakaran di Kecamatan Bayan harus menempuh perjalanan sampai satu jam baru tiba dilokasi”, katanya.
Dikatakan, pihaknya sudah mengusulkan mobil pemadam kebakaran ke Pemda KLU, namun hingga saat ini belum ada respon. “Paling tidak di dua kecamatan yaitu Bayan dan Kayangan ditempatkan satu mobil pemadam, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang. Sekarang ini api sudah mampu diatasi warga baru mobil pemadam sampai ke lokasi”, jelasnya.
Kasi Kesos Kecamatan Bayan, Suaidi, S.Sos yang ditemui dilokasi kebakaran mengaku langsung melakukan pendataan terhadap korban kebakaran dan menyampaikan ke Dinas Sosial KLU, untuk menurunkan bantuan kepada korban. “Dari hasil pendataan sementara ada lima warga yang membutuhkan terpal untuk tenda. Dan kebutuhan mendesak 8 kepada korban kebakaran saat ini adalah bantuan makanan pokok, pakaian dan selimut”, katanya.
Menurut beberapa sumber yang ditemui media mengatakan, api berasal dari tungku rumah Samiun, dan secara tiba-tiba api membesar sehingga tabung gas yang tidak jauh dari tungku tersebut meledak, dan dalam hitungan menit delapan rumah yang rata-rata beratap seng dan genteng tersebut hangus terbakar.
Agar tidak menimbulkan kebakaran yang lebih besar ratusan masyarakat setempat dan warga dari luar Dusun Lekok Aur langsung berdatangan membantu untuk memadamkan api, sehingga tidak merambah ke rumah warga lainnya. “Kami dengar ada kebakaran dari suara corong masjid dan radio Primadona FM, sehingga kami langsung menuju ke lokasi kebakaran”, kata puluhan warga.
Sementara, Herman salah seorang stap Desa Karang Bajo mengatakan, ada 5 rumah yang habis terbakar dan 3 rumah lainnya mengalami rusak berat. Diantara rumah warga yang terbakar dan tidak dapat menyelematkan barangnya adalah, rumah, Sahrudin, Amaq Parhan, Saimun, Durangga dan rumahAmaq Parhiah. Sedangkan rumah yang rusak berat yaitu rumah Amaq Hirwan, Inaq Sahnur dan rumah Mahyudin.
Warga setempat sangat menyayangkan tidak adanya mobil kebakaran di setiap kecamatan, sehingga harus menunggu dari Tanjung. “Pada musim kemarau sekarang ini Bayan juga masuk katagori rawan kebakaran sehingga membutuhkan satu mobil pemadam yang ditempatkan di kecamatan”, ungkap puluhan warga setempat.
Camat Bayan, Pahri, MPd yang langsung turun ke lokasi menegaskan, dalam waktu dekat ini akan mengeluarkan himbauan ke masing-masing desa untuk tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran, lebih-lebih saat ini sudah musim kemarau.
Selain itu pihaknya juga akan minta ke Pemda Lombok Utara, untuk menempatkan mobil kebakaran di masing-masing kecamatan sehingga bila terjadi kebakaran cepat dapat diatasi. “Selama ini mobil pemadam kebakaran hanya ada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Tanjung, yang bila terjadi kebakaran di Kecamatan Bayan harus menempuh perjalanan sampai satu jam baru tiba dilokasi”, katanya.
Dikatakan, pihaknya sudah mengusulkan mobil pemadam kebakaran ke Pemda KLU, namun hingga saat ini belum ada respon. “Paling tidak di dua kecamatan yaitu Bayan dan Kayangan ditempatkan satu mobil pemadam, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang. Sekarang ini api sudah mampu diatasi warga baru mobil pemadam sampai ke lokasi”, jelasnya.
Kasi Kesos Kecamatan Bayan, Suaidi, S.Sos yang ditemui dilokasi kebakaran mengaku langsung melakukan pendataan terhadap korban kebakaran dan menyampaikan ke Dinas Sosial KLU, untuk menurunkan bantuan kepada korban. “Dari hasil pendataan sementara ada lima warga yang membutuhkan terpal untuk tenda. Dan kebutuhan mendesak 8 kepada korban kebakaran saat ini adalah bantuan makanan pokok, pakaian dan selimut”, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar