Rabu, 08 Agustus 2012

Kelurahan Kenangan Baru Money Oriented


PERCUT SEI TUAN - Rizal (33), warga Jl. Garu I Medan, meminta tolong kepada salah seorang saudaranya, Basri (48) untuk menguruskan Surat Keterangan Usaha Rumah Makan `Kasih Bundo` miliknya di kelurahan Kenangan Baru kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang. Setibanya di kantor lurah, salah seorang staff perempuan yang biasa dijumpainya untuk urusan pembuatan surat yang dibutuhkan warga, ketika diminta untuk membuat Surat Keterangan Usaha, langsung memasang tarif Rp. 100.000. Dan untuk atas nama Safrizal yang berdomisili di Medan harga menjadi dua kali lipat, "itupun tidak langsung jadi, menunggu lagi esok hari baru siap," keluh Basri, Selasa (17/7/2012).

Sambil mengurus Surat Keterangan Usaha Safrizal, dia menanyakan tentang keberadaan KK nya yang baru yang pada saat mengganti dari KK lama ke KK baru enam bulan lalu, KK baru siap tapi dengan nama istrinya yang salah (huruf awal nama isterinya yang seharusnya "M" diganti jadi "W", padahal, KK yang lama sudah benar). "KK saya kemaren apa sudah siap buk?" tanya Basri kepada staff perempuan yang berjilbab yang belum diketahui namanya. staff kelurahan yang dipimpin Mhd Faisal Nasutio, SSTP, MAP menjawab, "masih lama lagi siapnya pak".

Di tempat terpisah, Syaiful Adham(33), warga Hamparan Perak mengatakan, Pelayanan yang buruk dan sangat sarat birokrasi acapkali terjadi di Deli Serdang, dan saya juga merupakan salah satu korban sistem yang culas dari pemerintahan Deli Serdang yang selalu melakukan perlawanan secara single fighter. "Adik kandung saya tujuh bulan baru selesai KTP nya, tapi saya satu hari siap dengan sedikit mengamuk kepada lurahnya, apa memang harus pakai anarkisme rakyat, baru pelayanan publik berjalan baik dan aman di Deli Serdang," tegasnya.

Menurut Safrizal, pemilik Rumah Makan `Kasih Bundo`, pelayanan di hampir setiap kelurahan memang bersemboyankan "kalau bisa lambat kenapa dipercepat", "semakin lambat kan semakin banyak duit rakyat yang mengurus keluar," ujarnya.

Menyikapi hasil Surat Keterangan Usaha yang dibuat oleh staff kecamatan yang menurut Basri berbiaya Rp. 200.000, Rizal sangat berang dan marah, pasalnya, namanya yang seharusnya "SAFRIZAL" dibuat di kelurahan "SYAFRIZAL", "saya yakin ini memang disengaja, karena Basri sudah membawa KTP saya kesana untuk disamakan datanya, dasar birokrat jahannam dan bangsat, memanglah kelurahan kenangan baru money oriented," bebernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar