Rabu, 21 Desember 2011

Pelatihan Kader Teknis Tahap II Diikuti Dua Kecamatan

LOMBOK UTARA - Setelah sukses menggelar pelatihan kader teknis tahap I pada akhir Oktober lalu di Desa Mumbul Sari, kini Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) kembali melakukan pelatihan kader teknik tahap II yang diikuti oleh puluhan peserta dari dua kecamatan yaitu Bayan dan Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara.

Pelatihan kader teknik yang berlangsung di aula kantor camat Bayan digelar selama tiga hari, mulai 21 – 23 Desember 2011, dengan yang difasilitasi oleh Fasilitator Teknik (FT) dari dua kecamatan, diantaranya,  Syahrul Yani, FT PNPM Kecamatan Bayan,  Syaifurrahman dari FT PNPM Kecamatan Kayangan dan asisten FT Bayan, Taufiq serta beberapa fasilitator lainnya.

Dalam pelatihan ini terlebih dahulu peserta dibagi dalam beberapa kelompok, yang  kemudian masing-masing kelompok menjelaskan atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya guna mengecek keseriusan peserta dalam mengikuti pelatihan.

“Para peserta kita bagi menjadi beberapa kelompok, yang hasil kelompoknya dipresentasikan secara bergantian. Dan dari sinilah kita mengetahui sampai sejauh mana keseriusan peserta mengikuti pelatihan ini,” ungkap FT PNPM Kecamatan Bayan Syahrul Yani.

Dikatakan, pada pelatihan bulan oktober lalu para peserta dilatih bagaimana cara menggunakan alat dalam mengukur sebuah bangunan sekaligus menggambar dan melakukan perencanaan dan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB).  Sedangkan pada pelatih kader teknik tahap II ini para peserta diberikan materi lebih pada pengenalan bahan dan alat sekaligus mekanisme penggunaannya terutama alat berat.

“Penggunaan alat berat harus sesuai dengan mekanisme, karena alat berat seperti Bulldozer dan lainnya hanya diperbolehkan jika memang tidak bisa dikerjakan secara manual oleh tenaga kerja dan harus mendapat persetujuan dari Fasilitator Teknik Kabupaten (Fastekab), kecuali mesin penggilas dan pengaduk beton (melon)”, jelas Syahrul Yani.

Selain itu, lanjut Syahrul Yani, FT dalam hal ini akan membantu Tim Pengelola kegiatan (TPK) untuk membuat perjanjian penggunaan alat berat dan harus diuusahakan harga yang paling menguntungkan masyarakat. “Jadi dalam penggunaan alat berat, factor yang perlu dipertimbangkan adalah mobilisasi, sistim pembayaran dan pertanggungjawaban atas kerusakan”, tegas Yani.

Saifurrahman, FT PNPM Kecamatan Kayangan mengatakan,  setelah diadakannya pelatihan ini para kader teknis ini bisa mengerti tentang struktur utama insfrastruktur pedesaan dalam PNPM-MP.

Disisi lain tujuan  pelatihan ini menurut  Syaifurrahman ST, bahwa peserta kader tehnis dapat mengerti, memamahi dan melakukan secara langsung untuk merencanankan desain draf program dimasing-masing Desa.
“Hasil  pelatihan ini  kita harapkan program PNPM-MP khususnya yang berkaitan dengan  pembangunan sarana dan prasarana oleh TPK bisa mengutamakan kualitas dan kuantitas program yang telah direncanakan berdasarkan desain drat dan RAB”, katanya.

Asisten Fasisilitator Teknis, Taufiq dalam materinya lebih pada memperkenalkan bahan bangunan, seperti air yang digunakan tidak berwarna dan berbau serta tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan mutu beton. Demikian juga dengan batu untuk pembuatan pondasi  harus bersih dari kotoran dan memiliki ukuran yang proporsinal antara 10-15 cm. “Dalam menentukan bahan bangunan itu semuanya memiliki standar, seperti pasir, besi tulangan, bata, kayu dan bahan bangunan lainnya”, kata Taufiq.

Sementara Fasilitator PNPM Kecamatan Bayan, Asrin Tombili, S.sos, mengungkapkan, pelatihan kader teknis dilakukan selama 12 hari dan dibagi menjadi 4 tahap. Pada tahan pertama yang berlangsung selama tiga hari, perserta dilatih pada penguatan lapangan. Dan untuk tahap II ini, lebih pada administrasi kedalam, yaitu perserta diberikan materi pembuatan desain draf, penyusunan RAB dan yang berkaitan dengan teknis.

“Para kader teknik yang dilatih ini  diharapkan kedepan bisa mandiri dalam menyusun desain draf dan RAB sehingga tidak tergantung lagi pada fasilitator ditingkat kecamatan. Bila kader teknik ini mampu membuat desain draf dan administrasi, maka tentu mereka akan mampu melakukan monitoring dan melaksanakan pekerjaan ditingkat desa, yang bukan saja dananya dari PNPM tapi juga program yang didanai oleh sumber-sumber lainnya”, jelasnya.

Harapan senada juga diungkapkan sekertaris Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Bayan, Rizal Bapadal. Ia mengharapkan kepada kader teknis  dimasa mendatang bisa berperan di desa masing-masing, bukan hanya sebatas pada pelaksanaan kegiatan fisik PNPM saja, tapi juga untuk semua perencanaan dan pelaksanaan fisik ditingkat desa. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar