MATARAM - Masyarakat NTB diimbau untuk mengabaikan isu ancaman aksi anarkis dan kerusuhan yang disebarkan pihak tidak bertanggung jawab melalui pesan singkat SMS beberapa hari terakhir. Warga juga diminta untuk tidak resah dengan adanya SMS bernada provokatif tersebut, sebab Pemerintah Provinsi NTB menjamin kondusifitas NTB dalam keadaan baik.
"Kami juga meminta masyarakat NTB untuk sama-sama memastikan NTB aman. Jangan forward SMS itu lagi, karena dengan memforward maka kita ikut berkontribusi terhadap keresahan ini," kata Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi dalam keterangan pers usai rapat koordinasi bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) NTB, Kamis (27/10) di kantor Gubernur.
Rapat koordinasi digelar tertutup di ruang rapat utama kantor gubernur NTB, dipimpin Gubernur, dihadiri Wakil Gubernur Badrul Munir, Kapolda NTB Brigjen Pol Arief Wachyunadi, Walikota Mataram Ahyar Abduh dan sejumlah pejabat lainnya.
Gubernur Majdi menyatakan, isu yang beredar secara berantai melalui SMS yang mengancam akan ada aksi anarkis dan kerusuhan bernuansa SARA di NTB pada 28 Oktober, merupakan isu yang sengaja dihembuskan pihak tak bertanggungjawab, untuk membuat NTB tidak kondusif, dan meresahkan warga NTB.
"Pemprov NTB bersama unsur FKPD termasuk keamanan Polri dan TNI menjamin NTB kondusif dan aman. Masyarakat NTB pun masyarakat yang sadar akan pentingnya keamanan dan kondusifitas daerah," kata Gubernur.
Ia meminta agar masyarakat tidak terprovokasi isu menyesatkan itu, mengabaikan sms isu yang diterima dan juga tidak mem-forward sms isu yang diterima ke orang lain.
Gubernur Majdi mengatakan, aparat kepolisian akan berupaya mengusut siapa pelaku penyebar isu meresahkan itu. Dan untuk menjamin keamanan aparat kepolisian dan TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap gerakan yang mengganggu stabilitas keamanan.
"Isu seperti ini bukan hanya di NTB tapi sudah sering terjadi di beberapa daerah dengan menggunakan moment tertentu. Kali ini moment Sumpah Pemuda dijadikan isu. Padahal momen sumpah pemuda adalah moment yang bersejarah baik dan harus diisi dengan hal baik pula," katanya.
Menurutnya, isu dilemparkan oleh pihak yang tidak ingin melihat kemajuan NTB dan Indonesia secara umum.
Kapolda NTB Brigjen Pol Arief Wachyunadi tidak banyak berkomentar soal isu itu. Ia hanya menekankan tiga hal, yakni agar masyarakat tidak resah, tidak memfordward sms isu itu, dan penegakan hukum akan dilakukan.
"Ini hanya isu. Seperti kata gubernur, jangan resah, jangan forward, dan penegakan hukum," singkatnya.
Sementara itu, Walikota Mataram Ahyar Abduh mengatakan, isu sudah merebak di Kota Mataram sepekan terakhir. Pihaknya baru mengetahui adanya isu itu Sabtu pekan lalu.
"Ini isu yang sesat. Masyarakat Mataram bukanlah masyarakat yang radikalis dan anarkis. Saya sudah perintahkan ke para Camat, Lurah hingga Kepala Lingkungan untuk mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak terprovokasi," katanya.(Kb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar