Lombok timur – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Lombok Timur, menggelar aksi demo dan berorasi di beberapa ruas jalan protokol di Kota Selong – Lombok Timur.
Dalam orasinya, para pendemo memprotes kebijakan Pemerintah Daerah terkait penggunaan energi untuk kebutuhan petani tembakau. Konversi minyak tanah ke batu bara untuk bahan bakar oven tembakau dianggap tidak menyelesaikan masalah, karena sebagian besar masyarakat petani tidak mampu/menolak menggunakan batu bara (baca : DBH-CT belum…..) yang pada akhirnya beralih menggunakan energi alternatif (kayu bakar dan solar).
Disinggung juga bahwa Pemerintah Daerah telah membiarkan illegal logging. Pemdamengeluarkan ijin kepada beberapa pemilik oven. Namun dalam aplikasinya justru banyak terjadi pencurian kayu yang justru sangat bertentangan dengan Program Penanaman Sejuta Pohon (One Man One Tree) yang dicanangkan Pemerintah Propinsi NTB.
Aksi tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 wita, dimulai dari depan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Lombok Timur, dan bergerak menuju Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun), kemudian menuju Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dan berakhir di depan Kantor Bupati. Para Pendemo akhirnya membubarkan diri menjelang pelaksanaan Sholat Jum’at.
HMI Gelar Aksi Serupa
Sementara aksi demo yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa berlangsung, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi serupa di depan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kab. Lombok Timur. Aksi tersebut merupakan protes terhadap banyaknya pungutan – pungutan yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang mengatasnamakan Dinas Dikpora.
Para Pendemo mengatakan tindakan tersebut telah melanggar hak setiap warganegara untuk mendapatkan pendidikan gratis. “Seharusnya rakyat dibebaskan dari biaya sekolah”, demikian salah satu kalimat yang diteriakkan dalam orasi tersebut. (Yhan/OS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar