Home
Lombok Utara, Primadona - Kecamatan Bayan yang memiliki penduduk 47.514 jiwa, 5/10 ditunjuk mewakili Kabupaten Lombok Utara mengikuti lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Camat Bayan, Fahri, Spd ketika menyambut tim penilai lomba GSI mengatakan, Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang paling luas dari lima kecamatan yang ada di KLU, dengan luas wilayah 291.32 km2 yang terdiri dari 9 desa dan 96 dusun, yang masyarakatnya sebagian petani dan buruh tani.
Selain itu kecamatan Bayan yang terletak diujung timur KLU ini merupakan daerah tandus yang curah hujannya rata-rata 4,50 mm pertahun. Dan pemerintah secara terus menerus meningkatkan kualitas kesehatan bagi warganya.
“Pemerintah dan masyarakat bahu membahu mengatasi persoalan kesehatan melalui beberapa program antara lain melalui program Bina Keluarga Balita (BKB) dan GSI”, katanya.
Sementara ketua Tim penilai lomba GSI tingkat provinsi NTB, Aladiana Nurhayati mengaku, kesehatan ibu dan bayi merupakan persoalan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Beberapa dana menunjukkan masih adanya bayi yang terkena gizi buruk dan ibu mengalami kematian akibat melahirkan.
Ini dikarenakan, masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap persoalan kesehatan, daya dukung fasilitas kurang memadai, tenaga medis terbatas serta belum maksimalnya lintas sektoral.
Keinginan menjadikan NTB terbebas dari kesehatan dan pendidikan melalui Akino, Adono dan Absano bukan sekedar jargon semata tetapi merupakan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kondisi NTB saat ini.
Menyoroti, lomba GSI menurut ketua tim penilai ini, merupakan kegiatan yang sangat penting dan strategis untuk memberdayakan masyarakat dam rangka meningkatkan kualitas kesehatan dan memperingati hari ibu.(ari)
Camat Bayan, Fahri, Spd ketika menyambut tim penilai lomba GSI mengatakan, Kecamatan Bayan merupakan kecamatan yang paling luas dari lima kecamatan yang ada di KLU, dengan luas wilayah 291.32 km2 yang terdiri dari 9 desa dan 96 dusun, yang masyarakatnya sebagian petani dan buruh tani.
Selain itu kecamatan Bayan yang terletak diujung timur KLU ini merupakan daerah tandus yang curah hujannya rata-rata 4,50 mm pertahun. Dan pemerintah secara terus menerus meningkatkan kualitas kesehatan bagi warganya.
“Pemerintah dan masyarakat bahu membahu mengatasi persoalan kesehatan melalui beberapa program antara lain melalui program Bina Keluarga Balita (BKB) dan GSI”, katanya.
Sementara ketua Tim penilai lomba GSI tingkat provinsi NTB, Aladiana Nurhayati mengaku, kesehatan ibu dan bayi merupakan persoalan yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Beberapa dana menunjukkan masih adanya bayi yang terkena gizi buruk dan ibu mengalami kematian akibat melahirkan.
Ini dikarenakan, masih minimnya kesadaran masyarakat terhadap persoalan kesehatan, daya dukung fasilitas kurang memadai, tenaga medis terbatas serta belum maksimalnya lintas sektoral.
Keinginan menjadikan NTB terbebas dari kesehatan dan pendidikan melalui Akino, Adono dan Absano bukan sekedar jargon semata tetapi merupakan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kondisi NTB saat ini.
Menyoroti, lomba GSI menurut ketua tim penilai ini, merupakan kegiatan yang sangat penting dan strategis untuk memberdayakan masyarakat dam rangka meningkatkan kualitas kesehatan dan memperingati hari ibu.(ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar