Kamis, 04 Agustus 2011

Polres Sumbawa Barat Terjunkan 250 Personel Cegah Kerusuhan

Sumbawa Barat - Kepolisian Resort Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat telah menerjunkan sedikitnya 250 pasukan Brimob dan Perintis guna mengatasi kerusuhan ratusan warga yang memprotes pengumuman hasil seleksi calon pegawai PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).

Humas Polres Sumbawa Barat AKP Bambang Triono di Taliwang, Rabu (3/8) kemarin, mengatakan, pihaknya berhasil mengendalikan massa, namun masih perlu melakukan penjagaan ketat di akses utama menunju kawasan tambang PTNNT.

‘’Ratusan personel Brimob Polda NTB, Kompi Brimob Polres Sumbawa dan dari Jakarta. Kita masih konsentrasi melakukan pengamanan, sejauh ini belum ada tersangka pelaku yang diamankan karena aksdi demo masih berjalan," katanya

Bentrokan berawal ketika massa membakar ban bekas dan memblokir jalan yang merupakan akses utama menuju Kecamatan Maluk dan Sekongkang.

Ban tersebut dibakar di jembatan yang menghubungkan dua kecamatan itu sehingga mengakibatkan jembatan terbakar. Transportasi dari dan kearah dua kecamatan itu pun putus.

"Kami berusaha mencegah dan mengendalikan para pengunjuk rasa, namun kelompok massa lainnya melampiaskan kemarahan mereka ke sejumlah fasilitas pemerintah yang ada. Sehingga mengakibatkan Kantor Camat Jereweh, Maluk dan Sekongkang rusak parah," katanya.

Demikian juga meja dan kursi di dalam kantor juga dirusak, sementara kaca kantor desa di tiga kecamatan itu juga dirusak massa.

Belum ada pelaku yang diamankan terkait kerusuhan tersebut. Ratusan personel disiagakan untuk mengamankan jalan akses utama kawasan tambang dan melakukan penyisiran jalan-jalan di kota dua kecamatan tersebut.

"Memang masih ada konsentrasi massa, namun hanya berkumpul dalam kelampok-kelompok kecil. Kami akan tetap memperkatat pengamanan," katanya.

Bambang membantah bahwa karyawan PTNNT dan subkontraktor termasuk karyawan bank pemerintah terisolasi selama penjagaan dilakukan aparat. Pengamanan itu tidak sampai mengganggu aktivitas karyawan.

Aktivitas karyawan masih tetap jalan. demikian juga pegawai bank-bank pemerintah tidak ada pembatasan. Hanya memang pemeriksaan terhadap mereka diperketat. (ant/Bali Post)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar