Sabtu, 23 Juli 2011

Kompor Mitan Meledak, Ayah dan Anak Tewas

Lombok Tengah - Sebuah kompor minyak tanah (mitan), milik warga Desa Pengadang Praya Tengah Lombok Tengah (Loteng), Kamis (21/7) malam kemarin, meledak. Akibat ledakan tersebut, pemilik kompor dan seorang anaknya harus meregang nyawa. Sementara seorang korban lainnya, kini masih menjalani perawatan intensif, lantaran mengalami luka bakar serius. Kasus meledaknya kompor tersebut pun kini tengah diselidiki jajaran Polres Loteng.

Dua korban tewas masing-masing Sahdi (35) yang sehari-hari sebagai penjual gorengan dan anaknya Wahyuda (3). Sementara Ayu, istri Sahdi mengalami luka serius.

Kapolres Loteng, AKBP Budi Karyono, melalui Kasat Reskrim, IPTU Yerimeas Tony, yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (22/7) kemarin, menjelaskan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 18.00 Wita. Waktu itu, seperti biasa korban bersama anaknya serta istrinya menjajakan dagangan berupa gorengan di samping Puskesmas Pengadang.

Sekitar sejam berjualan, korban tengah memompa tabung minyak tanah miliknya dengan menggunakan kompresor. Tiba-tiba tabung minyak tanah tersebut meledak. Ledakannya disertai semburan minyak tanah dari dalam tabung. Apes bagi korban, semburan minyak tanah ternyata membasahi hampir seluruh tubuhnya dan memincu kebakaran hebat.

Tubuh korban yang terkena semburan minyak tanah dalam waktu sekejap langsung disabar api. Hingga membuat tubuh korban terbakar. Semburan minyak tanah juga mengenai anak dan istrinya hingga badan anak korban yang letaknya berada paling dekat dengan tabung kompor juga terbakar. Sementara istri korban bernama Ayu, meski ikut terkena sambaran api berhasil menyelamatkan diri.

Ledakan tabung minyak tanah itu sendiri menimbulkan suara cukup keras. Sehingga membuat warga sekitar kejadian kaget. Mengetahui ada yang terbakar, warga langsung berusaha memberikan pertolongan dengan memadamkan api dari tubuh korban dan anaknya. Kejadian itu sempat membuat warga panik.

Satu regu pemadam kebakaran (PMK) Loteng tidak lama kemudian datang ke lokasi untuk membantu memadamkan api yang berasal dari ledakan tabung kompor minyak tanah tersebut. Sekitar satu jam lamanya, warga dibuat panik. Api yang tadinya membakar tubuh korban dan akhirnya berhasil dipadamkan. Kendati api berhasil dipadamkan, namun nyawa korban berserta anaknya tak berhasil diselamatkan.

Kedua korban sempat mendapat perawatan intensif di puskemas terdekat. Tapi sayang, nasib berkata lain. Korban tewas akibat luka yang cukup parah. Dari hasil penyelidikan awal, lanjutnya, ledakan terjadi akibat tabung kompor minyak tanah tersebut tidak kuat menampung udara yang di pompa korban dengan menggunakan kompresor. Karena tabung minyak tanah sudah penuh dengan angin. Namun begitu, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. (kir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar