Selasa, 03 Mei 2011

Penenun Bayan Butuh ATBM

Lombok Utara - Setelah para penenun yang ada di desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara mengikuti pelatihan dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) berakhir pada 28 April kemarin, yang digelar Deprindagkop KLU, kini para penenun tradisional butuh tambahan peralatan ATBM yang memadai.

“Jumlah kelompok penennun di Desa Bayan sebanyak tiga kelompok yang masing-masing kelompok memiliki 20 anggota. Sementara peralatan yang digunakan adalah gedogan (alat tradisional), sehingga untuk menenun satu kain saja memakan waktu berminggu-minggu, dan patas saja hasilnya dijuak dengan harga tinggi”, kata R. Sawinggih, salah seorang pemerhati tenunan Bayan, ketika ditemui 30/4 di kantor camat Bayan.

Menurut Sawinggih, dengan menggunakan ATBM, sehari perorang bisa menghasilkan 4 – 6 meter kain tenun, namun hingga sekarang peralatan ATBM khsusunya bagi penenun di Bayan belum ada, jadi pemerintah KLU perlu mengadakan alat ini. “Saya rasa perkelompok tenun cukup diberikan 6 ATBM, sehingga dia bisa bekerja maksimal dan harganyapun bisa disesuaikan dengan harga pasaran”, harap Sawinggih.

Sementara nama kelompok penenun kain yang ada di Bayan, yaitu kelompok Jajak nganter, Petung Bayan dan kelompok Jong Bayan. Dan jika dilihat dari jumlah anggotanya, kedepan sudah bisa didirikan koperasi khusus bagi penenun.

“saya melihat, kelompok-kelompok ini cukup kreatif, karena sisa bahan dari kain tenun ini, bisa dimamfaatkan untuk pembuatan pernak-pernik, seperti tas, bungkus hp daan lain-lain. Dan saya sendiri optimis, bahwa keterampilan yang dimiliki dapat dikembangkan dan bernilai konsumtif.

Artinya, kain tenun yang dibuat disamping digunakan sendiri oleh masyarakat adat Bayan, juga bisa dijual ke luar daerah, lebih-lebih dengan adanya wacana dari Bupati KLU, bahwa pada tahun 2012 mendatang, semua pegawai akan menggunakan pakaian dinas dari kain tenunan Bayan”, jelas Sawinggih, yang juga stap PMD Kecamatan Bayan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar