Lombok Utara - Hujan dan angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu, mengakibatkan bangunan darurat Madrasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Dusun Sembulan Batu Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara roboh.
Demikian dikatakan kepala MI-MT Sembulan Batu, Muzanni ketika ditemui 22/3, di sela-sela kesubukannya di sekolah setempat. Menurutnya bangunan darurat ini didirikan oleh wali murid dan warga untuk menampung para siswa-siswi kelas I dan II.
“Namun karena bahan bangunannya dibuat dari bahan sedanya, seperti tiang dan ujuknya dari bambu serta atapnya dari daun kelapa, sehingga begitu diterpa angin kecang langsung roboh”, kata Muzanni.
MI-MT Sembulan Batru, lanjut Muzanni, hanya memiliki empat ruangan, yang salah satunya digunakan sebagai ruang kantor guru. Dan tiga ruang dijadikan kelas. Sementara kelompok belajar yang ada trerdiri dari enam kelompok. “Jadi untuk menampung semuanya, sehingga wali murid dan warga setempat membangun gedung darurat”, imbuhnya.
Dijelaskan, walaupun gedung darurat ini roboh, namun tidak sampai menganggu proses belajar mengajar, yang untuk sementara masing-masing kelas diskat menjadi dua ruangan, kecuali ruag kelas VI yang sebentar lagi akan ujian.
Warga dan para guru setempat mengharapkan kepada instansi terkait untuk memberikan perhatian kepada sekolah yang berdiri di dusun terpencil ini. Selain itu akses jalan menuju Sembulan Batu juga rusak parah, sehingga yang seharusnya ditempuh 15 menit menggunakan roda dua, namun akibat ketusakan jalan itu dapat ditempuh sampai setengah jam lebih dan harus berhati-hati.
Demikian dikatakan kepala MI-MT Sembulan Batu, Muzanni ketika ditemui 22/3, di sela-sela kesubukannya di sekolah setempat. Menurutnya bangunan darurat ini didirikan oleh wali murid dan warga untuk menampung para siswa-siswi kelas I dan II.
“Namun karena bahan bangunannya dibuat dari bahan sedanya, seperti tiang dan ujuknya dari bambu serta atapnya dari daun kelapa, sehingga begitu diterpa angin kecang langsung roboh”, kata Muzanni.
MI-MT Sembulan Batru, lanjut Muzanni, hanya memiliki empat ruangan, yang salah satunya digunakan sebagai ruang kantor guru. Dan tiga ruang dijadikan kelas. Sementara kelompok belajar yang ada trerdiri dari enam kelompok. “Jadi untuk menampung semuanya, sehingga wali murid dan warga setempat membangun gedung darurat”, imbuhnya.
Dijelaskan, walaupun gedung darurat ini roboh, namun tidak sampai menganggu proses belajar mengajar, yang untuk sementara masing-masing kelas diskat menjadi dua ruangan, kecuali ruag kelas VI yang sebentar lagi akan ujian.
Warga dan para guru setempat mengharapkan kepada instansi terkait untuk memberikan perhatian kepada sekolah yang berdiri di dusun terpencil ini. Selain itu akses jalan menuju Sembulan Batu juga rusak parah, sehingga yang seharusnya ditempuh 15 menit menggunakan roda dua, namun akibat ketusakan jalan itu dapat ditempuh sampai setengah jam lebih dan harus berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar