Lombok Utara - Akses jalan menuju Dusun Bon Gontor Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, butuh perhatian pemerintah, karena hingga saat ini akses jalan menuju dusun tersebut konsisinya rusak parah.
Beberapa warga Dusun Bon Gontor mengaku, akses jalan yang menghubungkan beberapa dusun tetangga belum tersentuh bantuan pemerintah, sehingga warga harus berswadaya membuka jalan baru.
“Program bupati sekarang ini cukup bagus, yakni mengutamakan infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, listrik dan perpipaan air bersih. Namun sayang, ditempat-tempat terpencil seperti di Dusun Bon Gontor belum mendapat perhatian dari pemerintah KLU”, kata puluhan warga, ketika ditemui disela-sela kesibukannya bergotong royong membuka jalan baru, kemarin.
Bahkan, lanjut warga, akibat infrastruktur jalan yang belum memadai menyebabkan banyak anak sekolah yang drop out. Demikian juga disisi kesehatan, warga mengaku kesulitan membawa keluarganya ke Pustu atau ke Puskesmas bila terjadi sakit mendadak.
“Minggu ini saja ada dua warga yang meninggal dunia, karena terlambat dibawa ke puskesmas. Yang satu meninggal dengan anaknya, dan yang satu lagi bayinya meninggal. Karena ibu hamil tentu kami kesulitan membawanya ke puskesmas menggunakan ojek, karena kondisi jalannya yang berlubang dan curam”, keluh warga.
Kondisi ini juga diakui oleh Kepala Dusun Bon Gontor, Sekarnawadi, S. Pd. Menurutnya, meninggalnya dua warganya itu bukan disebabkan kelambanan dari petugas kesehatan menanganinya, namun itu lebih disebabkan jarak antara Puskesmas dengan dusun Bon Gontor cukup lumayan jauh, dengan akses jalannya yang rusak parah.
Menyoroti tentang pendidikan, menurut kepala dusun yang baru menjabat dua bulan ini, banyak anak yang putus sekolah, karena para siswa harus berjalan kaki sampai 3 km untuk menuju sekolah yang terdekat dari dusun Bon Gontor.
“Memang ada SD Filial yang terdekat dari Bon Gontor, hanya saja akses jalan ke sekolah tersebut yang belum ada, sehingga anak-anak usia sekolah lebih memilih ke SDN 1 Senaru. Akibatnya pada musim hujan, banyak anak-anak itu tidak bersekolah bahkan berhenti”, jelasnya.
Selain itu, dusun yang terletak sekitar 6 km dari pusat pemerintah Desa Senaru itu, juga belum menikmati alat penerangan, seperti listrik atau tenaga surya, sehingga membut anak-anak yang bersekolah menjadi malas belajar. “Jadi kami sangat mengharapkan perhatian pemerintah khususnya pengaspalan jalan menuju Dusun Bon Gontor”, pinta Sekarnawadi.
Beberapa warga Dusun Bon Gontor mengaku, akses jalan yang menghubungkan beberapa dusun tetangga belum tersentuh bantuan pemerintah, sehingga warga harus berswadaya membuka jalan baru.
“Program bupati sekarang ini cukup bagus, yakni mengutamakan infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan, listrik dan perpipaan air bersih. Namun sayang, ditempat-tempat terpencil seperti di Dusun Bon Gontor belum mendapat perhatian dari pemerintah KLU”, kata puluhan warga, ketika ditemui disela-sela kesibukannya bergotong royong membuka jalan baru, kemarin.
Bahkan, lanjut warga, akibat infrastruktur jalan yang belum memadai menyebabkan banyak anak sekolah yang drop out. Demikian juga disisi kesehatan, warga mengaku kesulitan membawa keluarganya ke Pustu atau ke Puskesmas bila terjadi sakit mendadak.
“Minggu ini saja ada dua warga yang meninggal dunia, karena terlambat dibawa ke puskesmas. Yang satu meninggal dengan anaknya, dan yang satu lagi bayinya meninggal. Karena ibu hamil tentu kami kesulitan membawanya ke puskesmas menggunakan ojek, karena kondisi jalannya yang berlubang dan curam”, keluh warga.
Kondisi ini juga diakui oleh Kepala Dusun Bon Gontor, Sekarnawadi, S. Pd. Menurutnya, meninggalnya dua warganya itu bukan disebabkan kelambanan dari petugas kesehatan menanganinya, namun itu lebih disebabkan jarak antara Puskesmas dengan dusun Bon Gontor cukup lumayan jauh, dengan akses jalannya yang rusak parah.
Menyoroti tentang pendidikan, menurut kepala dusun yang baru menjabat dua bulan ini, banyak anak yang putus sekolah, karena para siswa harus berjalan kaki sampai 3 km untuk menuju sekolah yang terdekat dari dusun Bon Gontor.
“Memang ada SD Filial yang terdekat dari Bon Gontor, hanya saja akses jalan ke sekolah tersebut yang belum ada, sehingga anak-anak usia sekolah lebih memilih ke SDN 1 Senaru. Akibatnya pada musim hujan, banyak anak-anak itu tidak bersekolah bahkan berhenti”, jelasnya.
Selain itu, dusun yang terletak sekitar 6 km dari pusat pemerintah Desa Senaru itu, juga belum menikmati alat penerangan, seperti listrik atau tenaga surya, sehingga membut anak-anak yang bersekolah menjadi malas belajar. “Jadi kami sangat mengharapkan perhatian pemerintah khususnya pengaspalan jalan menuju Dusun Bon Gontor”, pinta Sekarnawadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar