Selasa, 08 Februari 2011

Asisten I Bupati KLU dan Camat Bayan Faslititasi Pertemuan Tokoh Adat

Lombok Utara - Asisten I Bupati KLU dan Camat Bayan, memfasilitasi pertemuan para tokoh adat dari empat kepemebekelan yang terkait langsung dengan prosesi maulid adat di Bayan.

Pertemuan yang berlangsung di kantor camat Bayan Sabtu 5 Februari lalu, selain dihadiri oleh para tokoh adat dari Bayan Timur, Bayan Barat, Loloan, Senaru, Karang Bajo dan Sukadana, juga hadir asisten I bupati KLU, Simparudin, SH dan camat Bayan, R. Trresnawadi, S.Sos.

Camat Bayan, Tresnawadi dalam kesempatan tersebut meminta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan persoalan masalah maulid adat, karena ini terjadi hanya miskomunikasi antar para tokoh adat.

“Mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan semua persoalan itu, karena maulid adat Bayan, tanpa ada dukungan dari tokoh adat dari Karang Bajo dan desa lainnya tentu proses mauled adat itu tidak bisa dilaksanakan, sementara maulidnya harus tetap berjalan”jelas Camat Bayan.

Prmintaan yang sama juga disampaikan asisten I Bupati KLU, Simparudin. Menurutnya tidak semua niat baik diterima dengan baik. Karenanya, kita perlu saling memberi dan menerima masukan, sebab panitia maulid adat yang dibentuk di Desa Karang Bajo bermaksud untuk mengundang Bupati KLU untuk menghadiri salah satu rangkaian acara, seperti menutu pare (menumbuk padi) di rantok ( lesung seukuran sampan) ternyata mendapat tanggapan yang kurang baik.

“Padahan even tersebut semata-mata bertujuan untuk mempromosikan budaya lokal. Dan Bupati KLU minta agar pelaksanaan proses mauled adat Bayan tetap dilaksanakan seperti biasa”, kata Simparudin.

Seperti diberitakan beberapa media lokal yang menyebut Rianom, S.Sos sebagai pemangku, dibantah keras oleh Rianom. “Saya tidak pernah berkata mengaku diri sebagai pemangku, karena itu merupakan pemalik (pantangan). Dan rupanya media tersebut kurang bisa membedakan antara tokoh adat dengan pemangku”, tegas Rianom, ketua Pranata Adat Karang Bajo sambil beristigfar.

Demikian juga dengan beberapa berita di media, terutama menyangkut masalah panitia maulid adat dan tamu yang diundang, semua itu tidak ada kaitannyanya dengan maulid adat Bayan. (baca Mulud Adat Bayan Bukan Bagian Dari Festival Rinjani II yang dimuat suarakomunitas net ½). “Kami hanya ingin mengundang Bupati KLU pada acara maulid adat Bayan, namun bila itu tidak disetujui, ya tidak apa-apa”, kata Rianom.

Mendengar penjelasan tersebut, para tokoh adat mengangap semua persoalan itu sudah selesai. Dan bahkan, R. Jambianom salah seorang tokoh muda dari Bayan menyampaikan permintaan maaf atas kehilapannya kepada para tokoh adat Desa Karang Bajo yang telah ikut menilai kurang baik.

Selain itu para tokoh adat juga sepakat untuk mengundang Bupati KLU untuk menyaksikan puncak acara maulid adat Bayan pada Sabtu 19 Februari mendatang di masjid kuno Bayan Beleq. Demikian juga dengan panitia mauled akan dibentuk dalam waktu dekat ini dalam musyawarah lanjutan oleh empat kepembekalan adat di Kecamatan Bayan.

H. Amir Itrawati, salah seorang tokoh adat Loloan meminta kepada semua tokoh, bila mengundang orang luar perlu dimusayawarah terlebih dahulu, sehingga proses ritual adat dapat berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar