Mataram (Suara NTB) - Aliran dan minat Penanam Modal Asing (PMA) untuk berinvestasi di kawasan wisata Senggigi kembali muncul. Setelah sebelumnya diberitakan gabungan perusahaan PMA dan penanam modal dalam negeri (PMDN) menjajaki peluang membangun Fun Park, kini muncul minat baru. PMA asal Amerika Serikat kini membidik investasi di kawasan Senggigi yang lain untuk membangun sekitar 80 villa baru.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD), H. Yacoub Abidin, kepada wartawan Sabtu (29/1) lalu mengemukakan, 80 villa tersebut diproyeksikan di sepanjang kawasan Senggigi yang sebagiannya masuk wilayah Lombok Utara. Nilai investasinya tidak kurang dari 16 juta dolar Amerika Serikat.
“Dulu izinnya hanya di Lombok Barat, tetapi sekarang (karena sudah pemekaran, red) sebagian izinnya di KLU (Kabupaten Lombok Utara). Kita tarik minat investor ini untuk membangun kawasan wisata Senggigi lain yang belum diberkembang,” ungkap Yacoub.
Ia menjelaskan, calon investor bersangkutan saat ini tengah mempersiapkan land preparation dan land face. Dari rencana pembangunan kawasan yang didesain calon investor, setidaknya calon dari Amerika ini tidak sendiri melakukan investasi.
Calon bersangkutan lanjutnya, akan mengundang sekitar 500 tamu (pengusaha). Dari jumlah itu akan disaring sekitar 80 pengusaha yang serius untuk membangun masing-masing satu villa di lokasi yang dipersiapkan. “Kalau dari aturan lama, semua investornya bisa full PMA,” imbuhnya.
Yacoub sendiri belum menjelaskan di mana saja titik lokasi pembangunan villa. Demikian pula luas areal di masing-masing lokasi bangunan villa. Hanya saja ia mengisyaratkan, dominasi hotel dan resort yang ada di Senggigi saat ini akan berkembang yang mengarah ke Lombok Utara.
Selain pembangunan villa di Senggigi, Yacoub juga mengisyaratkan keberadaan salah satu calon investor yang akan berinvestasi di kawasan Desa Gili Indah (Gili Air, Gili Trawangan dan Gili Meno). Calon tersebut telah melakukan survei dan studi di kawasan yang dilirik.
“Calon investornya berasal dari dalam negeri, dia sudah menginap 5 malam di salah satu hotel berbintang di Trawangan,” ucapnya.
Sebagai satu kawasan wisata dunia, kata dia, permintaan kamar penginapan di 3 gili begitu tinggi. Salah satu hotel yang sudah punya nama di Trawangan bahkan melakukan perluasan dua kali lipat dari jumlah kamar yang ada saat ini. Lain pula halnya dengan calon investor PMDN ini. Ada kemungkinan PMDN ini akan membangun 100 kamar hotel dengan melibatkan group yang dimilikinya. Dari rencana awal diketahui jumlah investasinya mencapai 12 juta dolar.
“Sebagai daerah yang unggul kawasannya, gili harus dibangun dengan tetap mengedepankan traditional culture setempat. Ini untuk memperkuat bahwa dengan pesona yang ada, NTB ini open for all,” demikian Yacoub. (joe)
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD), H. Yacoub Abidin, kepada wartawan Sabtu (29/1) lalu mengemukakan, 80 villa tersebut diproyeksikan di sepanjang kawasan Senggigi yang sebagiannya masuk wilayah Lombok Utara. Nilai investasinya tidak kurang dari 16 juta dolar Amerika Serikat.
“Dulu izinnya hanya di Lombok Barat, tetapi sekarang (karena sudah pemekaran, red) sebagian izinnya di KLU (Kabupaten Lombok Utara). Kita tarik minat investor ini untuk membangun kawasan wisata Senggigi lain yang belum diberkembang,” ungkap Yacoub.
Ia menjelaskan, calon investor bersangkutan saat ini tengah mempersiapkan land preparation dan land face. Dari rencana pembangunan kawasan yang didesain calon investor, setidaknya calon dari Amerika ini tidak sendiri melakukan investasi.
Calon bersangkutan lanjutnya, akan mengundang sekitar 500 tamu (pengusaha). Dari jumlah itu akan disaring sekitar 80 pengusaha yang serius untuk membangun masing-masing satu villa di lokasi yang dipersiapkan. “Kalau dari aturan lama, semua investornya bisa full PMA,” imbuhnya.
Yacoub sendiri belum menjelaskan di mana saja titik lokasi pembangunan villa. Demikian pula luas areal di masing-masing lokasi bangunan villa. Hanya saja ia mengisyaratkan, dominasi hotel dan resort yang ada di Senggigi saat ini akan berkembang yang mengarah ke Lombok Utara.
Selain pembangunan villa di Senggigi, Yacoub juga mengisyaratkan keberadaan salah satu calon investor yang akan berinvestasi di kawasan Desa Gili Indah (Gili Air, Gili Trawangan dan Gili Meno). Calon tersebut telah melakukan survei dan studi di kawasan yang dilirik.
“Calon investornya berasal dari dalam negeri, dia sudah menginap 5 malam di salah satu hotel berbintang di Trawangan,” ucapnya.
Sebagai satu kawasan wisata dunia, kata dia, permintaan kamar penginapan di 3 gili begitu tinggi. Salah satu hotel yang sudah punya nama di Trawangan bahkan melakukan perluasan dua kali lipat dari jumlah kamar yang ada saat ini. Lain pula halnya dengan calon investor PMDN ini. Ada kemungkinan PMDN ini akan membangun 100 kamar hotel dengan melibatkan group yang dimilikinya. Dari rencana awal diketahui jumlah investasinya mencapai 12 juta dolar.
“Sebagai daerah yang unggul kawasannya, gili harus dibangun dengan tetap mengedepankan traditional culture setempat. Ini untuk memperkuat bahwa dengan pesona yang ada, NTB ini open for all,” demikian Yacoub. (joe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar