Sabtu, 02 Oktober 2010

KLU berpotensi jadi daerah penghasil coklat berskala nasional

Kabupaten Lombok utara berpotensi menjadi daerah penghasil biji kakao atau coklat tingkat nasional. Hal ini didukung oleh jumlah produksi biji coklat asal dayan gunung yang terus meningkat dari tahun ketahun, dengan kualitas standar produk nasional, dan klasifikasi standar produk holtikultura organik internasional. Bahkan sejumlah pengusaha pengolah coklat asal bali dan jawa, saat ini menjadikan KLU, sebagai sumber utama cadangan biji coklat untuk di ekspor ke Negara konsumen coklat seperti, amerika, belanda dan selandia baru.

Menurut Wakil bupati KLU, H.Najmul Akhyar, tingginya produk coklat dilombok utara, membuat pemerintah provinsi NTB, merencanakan KLU masuk dalam peta nasional daerah penghasil biji coklat. Dan sebagai langkah awal menuju peta penghasil coklat nasional tersebut, pemprov NTB pada musim panen tahun ini, akan menggelar panen raya kakao disentra perkebunan kakao kecamatan gangga.

Wabup juga mengatakan, guna mendukung dinas perkebunan KLU dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk coklat, tahun 2011 mendatang, pemprov NTB, akan mengarahkan program reklamasi serta peremajaan perkebunan coklat dibeberapa wilayah penhasil coklat dilombok utara.

Sementara untuk pemasaran dan pengolahan pasca panen, Wabup KLU H.Najmul Akhyar menjelaskan. pemprov NTB bersama pemda KLU, juga akan memfasilitasi proses pemasaran dan pengembangan jaringan kemitraan, dengan meningkatkan infrastrukrur jalan, saprodi yang memadai dan pengadaan pasar lelang, serta promosi produk secara nasional hingga tingkat internasional.

Kedepan juga akan diupayakan teknologi pengelolaan pasca panen menjadi bahan baku produk coklat, sehingga para petani dan pengusaha coklat local, mampu menambah nilai jual, jelas wabup. (Lalu Supriadi) www.suarakomunitas.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar