Lombok Utara - Bila pada Pemilukada lalu, barangkali ada perbedaan pilihan diantara warga masyarakat, maka sudah saatnya kita melapas semua perbedaan itu untuk bersama-sama merajut kebersamaan membangun Lombok Utara yang lebih maju kedepan.
Harapan tersebut disampaikan oleh Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH, didepan semua kepala desa dan tokoh masyarakat se kecamatan Bayan, pada acara sosialisasi program 100 hari yang berlangsung di aula kantor camat Bayan (23/9).
“Kalau kita bersama-sama membangun, saya memiliki obsesi bahwa lima tahun kedepan akan nampak perubahan di Kabupaten Lombok Utara ini”, katanya.
Hal ini, lanjut Bupati, karena potensi daerah KLU cukup bagus, lebih-lebih dibelahan timur tiga kecamatan, yaitu Gangga, Kayangan dan Bayan yang kedepan dapat kita jadikan sebagai pusat ekonomi Lombok Utara.
“Kita akan intensifkan pembangunan di bidang perkebunan, karena justru di bidang inilah yang membawa dampak yang sangat luas, lebih-lebih Gubernur NTB sudah menunjuk Lombok Utara sebagai tempat pengembangan Kakau dan cengkeh. “Insya Allah tahun 2011, program ini sudah mulai kita kembangkan”, ungkapnya.
Lima tahun masa kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Lombok Utara, menurut Djohan, tidak akan memprioritaskan pembangunan kantor Bupati, akan tetapi akan memprirotaskan pembangunan di sektor perkebunan, pertanian, peternakan, dan sarana publik yaitu infrastruktur jalan.
“Sembilan puluh persen infrastruktur jalan desa sekarang ini mengalami rusak berat, padahal potensi ekonomi yang tidak terjangkau dengan jalan itu sangat bagus”, jelasnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, ketika dirinya terjun langsung ke masyarakat, baru diketahui kalau memang pejabat sangat jarang turun ke bawah.
“Kalau kepala wilayah saja jarang turun ke masyarakat, bagaimana mereka bisa mengusulkan program pembangunan diwilayahnya. Jadi paling tidak camat itu lima puluh persen berada di lapangan, karena sudah ada sekcem yang menangani semua adminstrasi di perkantoran”, tegasnya.
Selain program tersebut diatas, Bupati yang dilantik 2 Agustus lalu ini, juga memprogramkan safari jum’at yang dibagi dua tim, yaitu tim yang diketuai oleh Bupati sendiri dan tim yang koordinir oleh wakil bupati untuk bertemu dengan masyarakat.
Sementara Ketua DPRD Lombok Utara, Mariadi, S. Ag, dalam sambutannya mengatakan, bahwa kecamatan Bayan perlu ada sentuhan-sentuhan dari semua pihak termasuk pemerintah dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat.
“Dan sekarang ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bayan adalah adanya pasar harian. Karena jika dilihat di dua pasar yang ada di Kecamatan Bayan seperti pasar Ancak yang dibuka setiap hari kamis dan pasar Anyar pada setiap hari minggu, ternyata mampu mendatangkan pedagang dari luar KLU, seperti pedagang dari kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat”, jelasnya.
Melihat kondisi seperti ini, tentu harus ad aide dari masyarakat, bagaimana kita mampu mempertahankan perputaran uang, sehingga uang yang ada tidak keluar dari kecamatan Bayan, dan ini dalam rangka untuk mendorong peningkatan perokonomian masyarakat.
“Saya menghitung, bila jumlah pegawai di Kecamatan Bayan 500 orang, kemudian mereka rata-rata belanja di Mataram Rp. 500.000/bulan, itu berarti bahwa uang yang keluar ke daerah lain 2,5 miliar per bulan. Ini belum termasuk petani, buruh dan masyarakat lainnya”, katanya memberi contoh.
Saya pikir untuk mendorong kecamatan Bayan agar lebih maju, maka salah satu alternatif adalah dengan menghadirkan pasar harian di Bayan, karena yang sekarang ini hanya baru ada pasar mingguan”, imbuhnya.
Hal ini, lanjut Bupati, karena potensi daerah KLU cukup bagus, lebih-lebih dibelahan timur tiga kecamatan, yaitu Gangga, Kayangan dan Bayan yang kedepan dapat kita jadikan sebagai pusat ekonomi Lombok Utara.
“Kita akan intensifkan pembangunan di bidang perkebunan, karena justru di bidang inilah yang membawa dampak yang sangat luas, lebih-lebih Gubernur NTB sudah menunjuk Lombok Utara sebagai tempat pengembangan Kakau dan cengkeh. “Insya Allah tahun 2011, program ini sudah mulai kita kembangkan”, ungkapnya.
Lima tahun masa kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati Lombok Utara, menurut Djohan, tidak akan memprioritaskan pembangunan kantor Bupati, akan tetapi akan memprirotaskan pembangunan di sektor perkebunan, pertanian, peternakan, dan sarana publik yaitu infrastruktur jalan.
“Sembilan puluh persen infrastruktur jalan desa sekarang ini mengalami rusak berat, padahal potensi ekonomi yang tidak terjangkau dengan jalan itu sangat bagus”, jelasnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, ketika dirinya terjun langsung ke masyarakat, baru diketahui kalau memang pejabat sangat jarang turun ke bawah.
“Kalau kepala wilayah saja jarang turun ke masyarakat, bagaimana mereka bisa mengusulkan program pembangunan diwilayahnya. Jadi paling tidak camat itu lima puluh persen berada di lapangan, karena sudah ada sekcem yang menangani semua adminstrasi di perkantoran”, tegasnya.
Selain program tersebut diatas, Bupati yang dilantik 2 Agustus lalu ini, juga memprogramkan safari jum’at yang dibagi dua tim, yaitu tim yang diketuai oleh Bupati sendiri dan tim yang koordinir oleh wakil bupati untuk bertemu dengan masyarakat.
Sementara Ketua DPRD Lombok Utara, Mariadi, S. Ag, dalam sambutannya mengatakan, bahwa kecamatan Bayan perlu ada sentuhan-sentuhan dari semua pihak termasuk pemerintah dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat.
“Dan sekarang ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bayan adalah adanya pasar harian. Karena jika dilihat di dua pasar yang ada di Kecamatan Bayan seperti pasar Ancak yang dibuka setiap hari kamis dan pasar Anyar pada setiap hari minggu, ternyata mampu mendatangkan pedagang dari luar KLU, seperti pedagang dari kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat”, jelasnya.
Melihat kondisi seperti ini, tentu harus ad aide dari masyarakat, bagaimana kita mampu mempertahankan perputaran uang, sehingga uang yang ada tidak keluar dari kecamatan Bayan, dan ini dalam rangka untuk mendorong peningkatan perokonomian masyarakat.
“Saya menghitung, bila jumlah pegawai di Kecamatan Bayan 500 orang, kemudian mereka rata-rata belanja di Mataram Rp. 500.000/bulan, itu berarti bahwa uang yang keluar ke daerah lain 2,5 miliar per bulan. Ini belum termasuk petani, buruh dan masyarakat lainnya”, katanya memberi contoh.
Saya pikir untuk mendorong kecamatan Bayan agar lebih maju, maka salah satu alternatif adalah dengan menghadirkan pasar harian di Bayan, karena yang sekarang ini hanya baru ada pasar mingguan”, imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar