Lombok Utara - Untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan ditingkat dusun, para tokoh masyarakat tiga dusun di Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara mengusulkan pemekaran dusun.
Hal tersebut dikatakan Kitanep, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Dasan Tereng Desa Akar-Akar (28/9) ketika dihubungi dikediamannya. Ketiga dusun yang dimaksud antara lain, Dusun Gelumpang akan dimekarkan menjadi Dusun Terbis, dan dusun Batu Jingkiran dimekarkan menajdu Dusun Pawang Tenun, serta Dusun Dasan Tereng akan dimekarkan mejadu dua dusun yaitu Dusun Tunjang Sari.
“Kami sudah membuat surat pemekaran ke tiga dusun tersebut, karena mengingat jumlah penduduknya cukup banyak. Dan tujuannya selain mempermudah pelayanan dan pemerataan pembangunan, juga untuk mempercepat informasi dan komunikasi, baik dari pemerintah ke masyarakat, maupun dari masyarakat dusun ke pemerintah”, jelas Kitanep.
Dan jika disetujui, lanjut Kitanep, maka Desa Akar-Akar yang sekarang ini terdiri dari 16 Dusun akan bertambah menjadi 19 dusun. “Namun ini hanya sebuah usulan dan mudah-mudahn dapat disetujui”, harap Kitanep.
Kepala Desa Akar-Akar, Atsah Subagio. Ketika dikonfirmasi terkait pemekaran dusun ini mengatakan, untuk sementara usulannya belum masuk, dan kemungkinan akan dipending. “Usulan pemekaran dusun ini belum masuk, dan kemungkinan kita pending dulu, mengingat saya sendiri juga baru dilantik”, jelasnya.
“Dan yang sekarang ini, saya lakukan adalah melihat dan menata aparatur desa, baik yang bekerja di kantor desa maupun kepala dusun. Dan khusus kepala dusun kita perlu nilai apakah mereka masih layak menjadi pemimpin di tingkat dusun atau bagaimana, kalau masih layak kita pertahankan, tapi kalau tidak, maka perlu diadakan pemilihan, dan itu semua tergantung masyarakatnya”, tambahnya.
Menyoroti tentang air bersih, Atsah Subagio, mengatakan Desa Akar-Akar ini memiliki sumber mata air yang cukup besar yaitu air Murus Malang dan Kali Sengaor. Jika kedua sumber mata air ini dikelola dengan baik, tentu masyarakat desa Akar-Akar dan desa lainnya di Kecamatan Bayan tidak akan pernah kekurangan air bersih.
“Kami pernah dibantu oleh pemerintah provionsi NTB untuk perpipaan, namun pipa yang diberikan tidak sesuai dengan ukuran diinduknya. Ukuran pipa induknya 6 inc, sementara pipa sambungannya yang dipasang hanya 3 inc. Karena tidak sesuai sehingga pipa dan bak penampungannya sering jebol”, tuturnya.
Jebolnya pipa ini disebabkan seringnya terjadi longsor pada saat musim hujan, dan persoalan ini sudah disampaikan ke dinas instansi terkait di Kabupaten Lombok Utara. “Kami sudah mengirim proposal ke pemerintah kabupaten, namun hingga saat ini belum ada tanggapan”, pungkasnya.
“Kami sudah membuat surat pemekaran ke tiga dusun tersebut, karena mengingat jumlah penduduknya cukup banyak. Dan tujuannya selain mempermudah pelayanan dan pemerataan pembangunan, juga untuk mempercepat informasi dan komunikasi, baik dari pemerintah ke masyarakat, maupun dari masyarakat dusun ke pemerintah”, jelas Kitanep.
Dan jika disetujui, lanjut Kitanep, maka Desa Akar-Akar yang sekarang ini terdiri dari 16 Dusun akan bertambah menjadi 19 dusun. “Namun ini hanya sebuah usulan dan mudah-mudahn dapat disetujui”, harap Kitanep.
Kepala Desa Akar-Akar, Atsah Subagio. Ketika dikonfirmasi terkait pemekaran dusun ini mengatakan, untuk sementara usulannya belum masuk, dan kemungkinan akan dipending. “Usulan pemekaran dusun ini belum masuk, dan kemungkinan kita pending dulu, mengingat saya sendiri juga baru dilantik”, jelasnya.
“Dan yang sekarang ini, saya lakukan adalah melihat dan menata aparatur desa, baik yang bekerja di kantor desa maupun kepala dusun. Dan khusus kepala dusun kita perlu nilai apakah mereka masih layak menjadi pemimpin di tingkat dusun atau bagaimana, kalau masih layak kita pertahankan, tapi kalau tidak, maka perlu diadakan pemilihan, dan itu semua tergantung masyarakatnya”, tambahnya.
Menyoroti tentang air bersih, Atsah Subagio, mengatakan Desa Akar-Akar ini memiliki sumber mata air yang cukup besar yaitu air Murus Malang dan Kali Sengaor. Jika kedua sumber mata air ini dikelola dengan baik, tentu masyarakat desa Akar-Akar dan desa lainnya di Kecamatan Bayan tidak akan pernah kekurangan air bersih.
“Kami pernah dibantu oleh pemerintah provionsi NTB untuk perpipaan, namun pipa yang diberikan tidak sesuai dengan ukuran diinduknya. Ukuran pipa induknya 6 inc, sementara pipa sambungannya yang dipasang hanya 3 inc. Karena tidak sesuai sehingga pipa dan bak penampungannya sering jebol”, tuturnya.
Jebolnya pipa ini disebabkan seringnya terjadi longsor pada saat musim hujan, dan persoalan ini sudah disampaikan ke dinas instansi terkait di Kabupaten Lombok Utara. “Kami sudah mengirim proposal ke pemerintah kabupaten, namun hingga saat ini belum ada tanggapan”, pungkasnya.
waduuuuhhh
BalasHapus