Rabu, 05 Mei 2010

Prestasi Siswa Unggul Dalam Budaya

Lombok Utara (Primadona)  - Salah satu keunggulan dari SMA 1 Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, adalah disamping memiliki prestasi di bidang mata pelajaran, juga unggul dalam bidang budaya.

Demikian dikatakan oleh ketua Komite SMA 1 Bayan, Armiyoto S.Sos, pada Primadona (02/05) kemarin ketika ditemui di ruang kerja kepala sekolah setempat. Menurutnya, SMA 1 Bayan dirintis sejak 14 tahun lalu, yang pada hari ini (kemarin-red) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang dirangkaikan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). “Dan pada tahun ini usia SMA 1 Bayan genap berusia 14 tahun, dan sejak didirikan hingga sekarang telah banyak meraih prestasi yang membanggakan”, katanya.

“Awal berdirinya SMA 1 Bayan ini pada tahun 1996 lalu, karena mengingat para tamatan SLTP waktu itu harus melanjutkkan ke SMA Kayangan atau Tanjung bahkan ke Mataram, sementara pontensi anak-anak didik kita sangat luar biasa, akhirnya masyarakat bersama muspika Kecamatan Bayan serta kepala desa , sepakat untuk mendirikan sekolah ini dengan menggunakan gedung SMP 1 Bayan”, Jelas Armiyoto mengenang awal pendirian sekolah ini.

Setahun kemudian, pemerintah pusat dan propvinsi merespon pendirian SMA 1 ini dan membantu biaya pembebasan lahan dan bangunan gedungnya. “Memang ketika kita mau bangun sekolah ini, kita kesulitan mendapatkan lokasi yang strategis, namun karena ada kesapakatan dengan pemerintah desa Anyar, akhirnya kita lakukan rislah atau menukar lapangan (tempat SMA-sekarang) dengan tanah lainnya, karena kita berpikir pendidikan lebih utama untuk mencerdaskan putra-putri Bayan dari keberadaan lapangan, sehingga lapangan umum Desa Anyarpun dipindahkan lokasinya, karena keduanya sama-sama penting”, tutur Armi yang juga ikut sebagai penggagas berdirinya SMA 1 ini.

Menyoroti mutu pendidikan SMA 1 Bayan, menurut Armiyoto yang juga mantan anggota BPD Desa Anyar, sejak didirikan hingga sekarang mutu pendidikannya cukup bagus, sehingga bukan saja putra-putri kecamatan Bayan saja yang masuk ke SMA 1 Bayan, tapi dari luar kecamatan, bahkan kabupaten pun banyak yang menjadi siswanya. “Karena para siswa yang dari luar kabupaten, bukan saja melihat tempatnya sekolah, tapi juga mutu pendidikannya, yang tidak jauh beda dengan kabupaten lain termasuk antar SMA yang ada di Lombok Utara”, tegasnya.

Pada HUT ke 14 ini, diminta agar SMA 1 Bayan memiliki cirikhas tersendiri dengan SMA yang lain, artinya kita harus dapat menonjolkan tradisi yang ada sesuai dengan budaya Bayan yang kental dan kuat. “Dengan adanya program Rintisan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (RPBKL) ini, para siswa bagaimana melestarikan sekaligus mengaktualisasikan adat dan budaya yang ada di daerah kita. Selain itu, kita juga perlu terus berjuang untuk mengejar mutu pendidikan yang lebih baik dari sekarang”, harapnya.

Satu hal yang cukup menarik pada HUT SMA 1 Bayan yang dirangkaikan dengan Hardiknas ini, semua peserta apel mulai dari siswa, guru dan pembina upacara menggunakan pakaian adat Bayan. “Ini merupakan implimentasi dari sekolah RPBKL dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa inilah cirikhas dari SMA 1 Bayan, dan pihak sekolah mengagendakan setiap peringatan Hardiknas dan hari Sumpah Pemuda, keluarga besar SMA 1 Bayan akan berupaya secara maksimal untuk memperlihatkan jati diri Bayan”, ungkap Adenan, Spd. M.Pd, kepala sekolah SMA 1 Bayan.

Sementara budaya lokal yang dikembangkan di SMA 1 Bayan ini adalah seni suling dewa dan gegerok tandak, yang saat ini sedang dalam tahap pembinaan. “Pendidikan keunggulan lokal ini diintegrasikan ke 9 mata pelajaran yang ada. Satu contoh kecil, bagaimana cara para ahli budaya menghitung bintang, dan cara ini diintegrasikan dalam silabus, termasuk bagaimana masyarakat Bayan berdo’a”, jelas Adenan.

Dalam menjalankan program RPBKL ini memang ada kendala terutama dalam menentukan nara sumber, karena jarang ditulis di media cetak, dan ini yang sangat sulit dicari, sehingga untuk memecahkan permasalahan ini, pihak sekolah mendatangkan para nara sumber yang ahli dalam bidang budaya terutama para tokoh adat dan masyarakat setempat. “Jadi silabus pada setiap mata pelajaran di SMA 1 Bayan ini, tentu ada perbedaan bila dibandingkan dengan SMA-SMA lainnya, karena pendidikan budaya diintegrasikan juga dalam beberapa bidang studi pelajaran”

“Satu hal kelebihan dari RPBKL ini, bahwa para siswa merasa memiliki keberadaan sekolah ini, sehingga masing-masing kelas memiliki cirikhas tersendiri, karena mereka diberikan kebebasan untu menata ruang kelasnya. Jadi pendidikan RPBKL dapat mengubah prilaku para siswa terutama dalam tingkah lakunya sehari-hari”, pungkas Adenan.
Dan pada peringatan Hardiknas yang bertindak sebagai Pembina upacara camat Bayan R. Tresnawadi S. Sos (M.Syairi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar