Kamis, 09 Agustus 2012

Warga Medan Sering Hirup Abu Dan Partikel Semen Beracun

MEDAN -  Tidak dipungkiri, bahwa `malapetaka` hilangnya akal budi sudah menyebar ke semua pelosok negeri ini. Kalau dulu, ada mobil pick up milik panglong (toko kayu) saat berjalan membawa bahan bangunan yang telah dipesan, di ujung bahan yang dibawa, diikatkan kain merah sebagai tanda bahwa bahan yang dibawa, seperti kayu broti, lebih panjang dari kendaraan yang membawa sebagai tanda agar pengendara kenderaan di belakang berhati hati. Itu hanya berlaku dulu, berakhir setelah masuk tahun 80 an, akal budi orang Indonesia kian hari kian menghilang.

Tapi sekarang, jangankan mobil pick up milik panglong, mobil pengangkut semen seperti milik PT. Tunas Jaya, yang sering beroperasi keliling jalan-jalan raya di Medan, bebas beroperasi tanpa ada terpal penutup, setiap saat menebarkan debu semen yang tentunya beracun dan setiap saat puluhan kenderaan, khususnya sepeda motor yang berada di belakangnya, pengendaranya tidak bisa lagi memilih udara yang dihirupnya, semua terlihat gamblang dan jelas sebagaimana pantauan wartawan, Rabu (8/8/2012) di Jalan Alfalah (Benteng Huraba) simpang Brigjend Katamso.

Dishub dan Polantas Harus Bertindak

Masuknya truk besar pengangkut semen, disamping tidak sesuai standard beroperasinya, dimana aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan diabaikan, memang sudah ada perda yang mengatur tentang truk besar dilarang memasuki areal kota, tapi hal ini acapkali jadi pemandangan yang tidak sedap dipandang mata jutaan warga masyarakat Medan, terlebih lagi mengakibatkan jalan berdebu dan bahkan rusak.

Walikota Gerakan Aku Geram dan Anti Koruptor GAGAK Medan, Syaiful adham mendesak Dishub dan Polantas agar bertindak. "Kalau tidak juga mengambil tindakan, ganti aja kadishub dan kasatlantasnya, gak berubah lagi ganti lagi, sampai ketemu sosok yang amanah yang mampu mengemban amanah warga Medan," ujarnya.

Dinas Lingkungan Hidup Jangan Tutup Mata

Terkait persoalan tersebut, Walikota GAGAK Medan menekankan agar Dinas Lingkugan Hidup jangan menutup mata terhadap problema lingkungan yang diciptakan sekelompok pengusaha yang tidak peduli lingkungan, bukan hanya truk pengangkut semen yang selalu melakukan tindakan yang bersifat anti lingkungan, truk truk pengangkut tanah timbun juga sering menjadi biang kerok ruas jalan di Medan penuh dengan debu bertebaran dan dihirup oleh saudara saudara kita pengguna jalan dan pengendara.

Menurut Adham, terkesan duit pengusaha membuat semua elemen pemerintah yang terkait tentang problema tersebut pada menutup mata, seakan tidak pernah mengalami masalah lingkungan dan pencemaran udara ini. "coba bapak bapak pejabat bayangkan pada saat sepupu bapak berada di belakang mobil pick up milik pengusaha ayam potong, aroma taik ayam terhirup secara terpaksa oleh sepupu bapak, jadi jangan permasalahan ini semakin hari semakin didiamkan, sebab pembiaran berkepanjangan membuat pengusaha hitam meraja rela dan bahkan berkuasa dengan duitnya," tegas Adham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar