Kamis, 19 Juli 2012

Kemenag Didesak Bangun Kantor di KLU

Lombok Utara - Wakil Bupati Lombok Utara, H. Najmul Akhyar, SH. MH., menyesalkan tak adanya Kementerian Agama di Wilayah Kabupaten Lombok Utara (WLU). Menyusul banyaknya institusi sekolah Madrasah di KLU yang mencapai 92 sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah. Atas hal itu, ia mendesak Kementerian Agama untuk membangun Kantornya di Ibukota Tanjung.

“Potensi Madrasah di KLU cukup besar, 60 sampai 70 persen lembaga pendidikan di KLU adalah Madrasah. Kita minta supaya Kemenag berdiri di KLU dengan segera. Dulu kita berada di urutan 12 dalam prioritas, sekarang diurutan 8. Harapan kita ke depan urutan kita lebih di atas lagi sehingga cepat terealisasikan,” ujar Najmul di sela-sela evaluasi pengembangan diri Madrasah di SMAN 1 Tanjung, Selasa (17/7) kemarin.

Wabup tak memungkiri alotnya pembahasan di tingkat pusat atas pengajuan keberadaan lembaga vertikal di satu daerah, termasuk KLU. Namun demikian, ia mempermaklumkan khusus di KLU, keberadaan Madrasah sangat vital dalam membangun pendidikan anak bangsa. Bahkan tidak jarang, sekolah-sekolah Madrasah kesulitan membiayai operasional sekolah seperti membayar honor guru. Dengan keterbatasan dana APBD dan keberadaan murid yang masih mengejar sekolah berlabel Negeri, bantuan dana pusat menjadi sangat realistis. Hanya saja untuk bantuan dimaksud, Madrasah masih kerap kesulitan untuk sekedar mengusur ketentuan administratif termasuk predikat Akreditasi.

Najmul mengatakan, Pemda KLU telah berupaya maksimal untuk meyakinkan pusat. Bagian yang menjadi prasyarat keberadaan Kemenag adalah tersedianya lokasi Pemda, telah disanggupi oleh KLU. Najmul yang mensejajarkan dirinya dengan Pengelola Ponpes lain di KLU, bahkan kerap dipusingkan dengan kepengurusan adiministrasi yang melewati Kota Mataram untuk mencapai kabupaten induk (Lombok Barat).

“Fasilitasi pusat agar Kemenag ke KLU sudah kita sanggupi. Saya sama dengan Bapak-Bapak, saya pengurus pondok juga. Saat ini, sama sekali belum kita rasakan pelayanan karena jarak yang cukup jauh. Secara institusional (lembaga pendidikan) hanya Madrasah yang belum terlayani. Untuk level Kabupaten, kita masih harus ke Gerung (Ibukota Kabupaten Lobar),” tandas Najmul.

Meski dihadapkan pada keterbatasan, Najmul mengajak komponen pengelola Pondok Pesantren di KLU, untuk tetap semangat membangun lembaga dan komponen di dalamnya. Ia memotivasi agar Madrasah mampu menjadi pionir nilai bagus dalam tingkat kelulusan Ujian Nasional di KLU maupun NTB, bahkan di tingkat nasional. (joe) Sumber: suarantb.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar