Rabu, 27 Juni 2012

Mensikapi Terjadinya Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. (Wikipedia)

Jika kita melihat dan mengamati berbagai macam peristiwa bencana alam yang terjadi di belahan daerah akhir-akhir ini, maka tiada kata yang terucap dari mulut kita, selain kata bela sungkawa serta perasaan prihatin yang teramat dalam terhadap para korban bencana tersebut.

Bencana memang bukanlah sesuatu hal yang harus kita kehendaki, tapi kehadirannya juga bukanlah hal yang layak untuk kita tolak. Kita hanya bisa menerima apa yang menjadi takdir Tuhan, selebihnya kita senantiasa meningkatkan Iman kita, disertai dengan perasaan waspada ketika bencana itu datang.

Indonesia Menangis.., ya..mungkin kalimat itu yang sampe saat ini masih belom bisa lepas dari kenyataan pahit negeri ini.Sampai saat ini tercatat ribuan nyawa melayang, ribuan tempat tinggal hancur berantakan, Jutaan orang mengelus dada karena menyaksikan bencana alam yang seolah-olah sudah menjadi rutinitas di negeri ini.

Apa yang bisa kita lakukan?? Menerima saja..?? Pasrah pada kenyataan..?? Atau justru kita akan melawan takdir alam tersebut..?? Apapun bentuk reaksi yang kita lakukan, pada dasarnya introspeksi dalam segala bidang adalah hal utama yang wajib kita dahulukan. Bobroknya moral bangsa, sikap arogansi pejabat, radikalisme yang tak terarah serta rendahnya tingkat kesadaran akan peraturan semakin menenggelamkan bangsa ini ke titik yang menjijikan, bahkan alam pun enggan untuk bersahabat.

Kita tidak bisa hanya mengatakan bahwa semua itu kesalahan para korban bencana karena mereka tinggal di daerah rawan bencana. Siapapun yang mengatakan seperti itu maka orang itu sebenarnya adalah orang yang berhati binatang.

Atau kita hanya mengatakan: “Apa yang bisa kita lakukan sebagai manusia?? Kita hanya pasrah pada keadaan tanpa adanya usaha, kalau kita akan mati karena bencana, maka mungkin itulah takdir kita”.

Semua butuh proses kawan…!! Bencana bisa kita minimalisir dan korban bisa kita kurangi. Introspeksi diri dan belajar dari pengalaman itu adalah kunci utama untuk menanggulangi maraknya bencana alam akhir-akhir ini.

Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk maju serta diberikan fikiran yang cerah guna menanggulangi bencana alam yang semakin berkepanjangan. Dan untuk para kawan-kawan korban bencana alam, semoga kawan-kawan semua selalu diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan tersebut…Amiinn..!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar