Lombok Utara - Petugas Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Lombok Utara (KLU) diibaratkan laksana kolam yang memiliki tiga jenis ikan. Artinya tiga badan digabung menjadi satu lembaga.
Tamsil tersebut diungkapkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Bayan, H. Resipi, ketika ditemui 22/11, dikediamannya di Desa Anyar.
“Ia, saya ibaratkan petugas KB itu laksana kolam yang bersisi tiga jenis ikan, sehingga makanan yang diberikan saling berebutan. Berbeda sebelum KLU definitif, dimana dinas KB itu menyendiri. Tapi sekarang tergabung dalam lembaga PMD”, katanya.
Dalam satu lembaga ini ada tiga badan yang tergabung, yaitu pemerintahan desa, keluarga berancana dan pemberberdayaan perempuan. “Kalau dulu tiga badan ini terpisah, sehingga pelaksanaan program bisa berjalan dengan baik”, jelas H. Resipi.
Sementara petugas KB ditingkat kecamatan hanya satu orang, ibaratnya ia menjadi raja dan sekaligus menjadi prajurit. “Kalau dulu sebelum era reformasi KB itu berjalan sehingga laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan, tapi setelah era reformasi, program KB ini hampir saja terlupakan, sehingga penduduk Indoensia meledak”, katanya.
Dalam pengajuan anggaran, dewan KLU selalu menganggap KB itu tidak penting, sehingga banyak program KB tidak bisa berjalan. "Jangankan untuk menjalankan program KB, dana sosialisasipun juga nihil alias tidak dianggarkan", imbuhnya.
Sementara Kasi Kesos Kecamatan Bayan, Suaidi, S.sos mengaku, bahwa Indonesia merupakan Negara terpadat kelima dari jumlah penduduknya, sehingga bila laju pertumbuhan penduduk tidak dapat ditekan, maka 50 tahun mendatang, diperkirakan perorang hanya memilki lahan satu meter persegi.
“Untuk menekan pertumbuhan penduduk, maka program KB perlu terus digalakkan di masyarakat, karena jumlah penduduk yang banyak dapat mengakibatkan tingkat kesejahtraan masyarakat menurun”, tegasnya.(ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar