MATARAM - Sebanyak tiga Radio Komunitas (Rakom) dan media kampus, 15-17 Oktober 2011 mengikuti pelatihan advokasi demokrasi pemansan global di Rumah Makan Sayung Kodya Mataram.
Acara yang digelar Yayasan Santri NTB kerjasama dengan TIFA tersebut membahas pemanasan global yang sudah mulai terasa sejak beberapa tahun belakangan ini.
“Hal ini ditandai dengan perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga media seperi rakom sangat diperlukan untuk melakukan mitigasi dan sosiliasasi melalui siaran radio”, kata Ir. Catur Kukuh, ketika menyampaikan materinya Advokasi Demokrasi dan Media Rakom.
Dikatakan, demokrasi harus memiliki aturan (rule) dan prinsip-prinsip yang sesuai dengan sudut pandang masing-masing dengen mengedepankan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan kesatuan dalam keberagaman.
“Dan untuk mencapai nilai-nilai tersebut, dibutuhkan rakyat yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya. Namun yang terjadi sekarang ini, rakyat masih dianggap hanya sebagai komoditas oleh pemerintah”, jelas Catur.
Sementara Moh. Aminullah salah seorang pemateri dalam kesempatan tersebut memberikan beberapa solusi untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi, yaitu mengurangi konsumsi yang menggunakan karbon, menggunakan energi alternatif, meningkatkan efisisensi dalam bidang pangan dan mensosialisasikan penanaman bibit kayu serta lain-lain.
Rudi Hidayat dari Radar Lombok dalam materinya lebih banyak membahas etika jurnalistik, tehnik wawancara dan peliputan berita. (ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar