Lombok Utara - Aksi penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab masih merajalela dimanapun dan kapan pun, berbagai cara dan modus dilakukan sindikat terorganisir itu, untuk mendapatkan tebusan uang mulai dari, surat elektronik, pesan iming-iming mendapat hadiah dari pihak ketiga, dan terakhir dengan cara memasuki lembaga pedidikan target operasi. Kasus penipuan tersebut, seperti yang dialami Mawar (bukan nama sebenarnya-red), salah seorang guru honorer, di salah satu SDN di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Mawar dan dua orang temannya yang juga sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) itu, berhasil dijadikan korban penipuan hingga jutaan rupiah, oleh oknum yang mengaku dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpenpan) Jakarta, yang menyampaikan kepada kepala sekolah setempat bahwa mereka telah lulus menjadi CPNS tahun 2010, dimana untuk keperluan menerbitkan sekaligus mengirim SK CPNS itu, para korban diminta oleh oknum atas nama kabag kepegawaian untuk mentransfer pulsa dan dana kerekening oknum yang mengaku KemenPan tersebut.
Anehnya, tanpa pikir panjang dan mengkroscek kebenaran info tersebut ke instansi terkait, mawar dan dua orang temannya, nekat memenuhi permintaan pelaku dengan mengirim uang sebanyak, Rp.5 juta, bahkan dua temannya yang enggan berbicara dimedia, namu ia mengaku dua kali mengirim uang ke rekening yang sama hingga total sebanyak Rp 15 juta rupiah, namun sampai dua bulan lebih SK CPNS yang ditunggu-tunggu tidak ada kejelasan,dan setelah mereka mengkroscek ke BKD Kabupaten Lombok Utara, ternyata semua itu tidak ada dan akhirnya baru sadar, mereka telah menjadi korban penipuan.
Kepala Bagian Kepegawaian Daerah KLU, I Nyoman Lisnawa,SIP dikonfirmasi wartawan Rabu (17/8) kemarin terkait kejadian itu membenarkan kasus yang menimpa beberapa GTT tersebut, sebab mereka telah menghadap untuk mendapat kejelasan.
Lisnawa juga mengaku dicatut namanya oleh oknum pelaku penipuan itu, sebab SMS yang dikirim kepada korban memerintahkan menemui dirinya, akan tetapi ia membantah langsung kejadian yang mencatut namanya itu. Menurut Lisnawa, tidak ada program pengangkatan honor menjadi CPNS, jika pun ada program itu, pasti diumumkan secara resmi oleh pemda, tanpa membayar jutaan rupiah, “katanya.
Karena nya atas kejadian yang menimpa guru GTT itu, Kabag BKD KLU itu langsung membuat surat edaran atas persetujuan wakil bupati untuk mengingatkan seluruh guru sekolah, bahwa tidak ada program semacam itu, termasuk lebih berhati-hati terhadap hal-hal semacam itu, “sarannya. (adam)
Mawar dan dua orang temannya yang juga sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) itu, berhasil dijadikan korban penipuan hingga jutaan rupiah, oleh oknum yang mengaku dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpenpan) Jakarta, yang menyampaikan kepada kepala sekolah setempat bahwa mereka telah lulus menjadi CPNS tahun 2010, dimana untuk keperluan menerbitkan sekaligus mengirim SK CPNS itu, para korban diminta oleh oknum atas nama kabag kepegawaian untuk mentransfer pulsa dan dana kerekening oknum yang mengaku KemenPan tersebut.
Anehnya, tanpa pikir panjang dan mengkroscek kebenaran info tersebut ke instansi terkait, mawar dan dua orang temannya, nekat memenuhi permintaan pelaku dengan mengirim uang sebanyak, Rp.5 juta, bahkan dua temannya yang enggan berbicara dimedia, namu ia mengaku dua kali mengirim uang ke rekening yang sama hingga total sebanyak Rp 15 juta rupiah, namun sampai dua bulan lebih SK CPNS yang ditunggu-tunggu tidak ada kejelasan,dan setelah mereka mengkroscek ke BKD Kabupaten Lombok Utara, ternyata semua itu tidak ada dan akhirnya baru sadar, mereka telah menjadi korban penipuan.
Kepala Bagian Kepegawaian Daerah KLU, I Nyoman Lisnawa,SIP dikonfirmasi wartawan Rabu (17/8) kemarin terkait kejadian itu membenarkan kasus yang menimpa beberapa GTT tersebut, sebab mereka telah menghadap untuk mendapat kejelasan.
Lisnawa juga mengaku dicatut namanya oleh oknum pelaku penipuan itu, sebab SMS yang dikirim kepada korban memerintahkan menemui dirinya, akan tetapi ia membantah langsung kejadian yang mencatut namanya itu. Menurut Lisnawa, tidak ada program pengangkatan honor menjadi CPNS, jika pun ada program itu, pasti diumumkan secara resmi oleh pemda, tanpa membayar jutaan rupiah, “katanya.
Karena nya atas kejadian yang menimpa guru GTT itu, Kabag BKD KLU itu langsung membuat surat edaran atas persetujuan wakil bupati untuk mengingatkan seluruh guru sekolah, bahwa tidak ada program semacam itu, termasuk lebih berhati-hati terhadap hal-hal semacam itu, “sarannya. (adam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar