Jumat, 19 Agustus 2011

Puluhan Warga Meninting Datangi Kantor DPRD Lobar

Lombok Barat - Puluhan warga Desa Meninting Kecamatan Batu Layar, yang tergabung dalam Forum Masayarakat Meninting (FMM) Kembali mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok barat, (16/08). Kehadiran FMM menanyakan akses jalan dua Dusun yakni Dusun Meninting dan Senteluk yang terhalang oleh pembangunan Water Bom atau tempat wisata di daerah tersebut.

“Kami warga Desa Meninting dan Dusun Senteluk merasa kesulitan dengan akses jalan yang semulanya sudah ada, kini di rusak tanpa dan tidak dibuatkan kembali akses jalan lain yang layak,” ucap koordinaror lapangan Sulian, pada sejumlah anggota Dewan Komisi III.

Selama ini akses jalan yang dilalui oleh warga tidak menentu sampai-sampai melewati jalan antara dua dusun tersebut dengan cara melingkar seperti ular.

“Kita harus keliling dulu baru bisa sampai dua Dusun tersebut, sampai kapan kita seperti ini,? karena masalah ini sudah berlarut-larut namun belum ada solusi yang tepat dari pihak pemerintah maupun pihak pemilik bangunan,” imbuhnya .

Beberapa hari lalu, warga sempat menentang pembangunan tembok yang berada persis pada akses jalan yang di lalui warga. Namun warga dihadapkan dengan masalah yang lebih serius lagi, yakni pihak pemilik bangunan menyewa preman supaya kita tidak melakukan aksi penolakan.

“Pemilik bangunan menyewa preman untuk menghalangi kita menolak pembangunan tersebut.” Puluhan warga tersebut terlihat kecewa dan merasa kesal dengan perlakukan pemilik bangunan, namun apalah daya masayrakat kecil menjadi korban penindasan orang-orang berduit.” Tamabah Sulian. “Kita masyarakat kecil kenapa di perlakukan seperti ini dan siapa lagi yang mau peduli kalau tidak wakil rakyat.” Terangnya .

Sementara itu di tempat yang sama, ketua Komisi III DPRD Lobar, Bahrul Fahmi, menanggapi persolan yang di hadapi masyarkat tersebut, sekalipun bukan bagian yang di tangani. “Sebenarnya yang menjawab ini semua adalah komisi II, namun Komisi II saat ini sedang tidak ada ditempat dan kami komisi III yang akan membantu,” jelasanya

Terkait persoalan akses jalan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas perizinan Kabupaten Lombok Barat. “Kami akan menindak lanjuti persolan ini supaya selesai dan tidak ada masalah lagi dan untuk lebih jelsanya kita akan berkoordinasi dengan pihak desa, kecamatan dan juga Dinas Perizinan.” Tegas Fahmi. Keterangan tersebut, menentramkan warga dan secara berangsur-angsur warga FMM membubarkan diri dengan tertib. (jen/MataramNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar