MATARAM - Kongres Sunda Kecil-Maluku (Sukma) digelar sejak 20 hingga 25 Mei 2012 di Asrama Haji Mataram, dirangkai dengan acara lokakarya multi pihak yang diselenggarakan Komunitas Sukma, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah se-Sukma, Aman, JKKP, HIPMI se-Sukma, dan NGO/CSO setempat, dengan didukung sepenuhnya oleh Ford Foundation.
Dalam keterangan Persnya di Gedung Asarama Haji, Minggu (20/5/12) di Aula Gedung Asrama Haji Mataram. Perwakilan dari Simpul Maluku Utara, Ismad Sahupala dalam jumpa persnya mengatakan bahwa secara umum Kongres Sukma yang diselenggarakan bertujuan untuk melakukan konsolidasi kelembagaan dan sinergi program berdasarkan hasil kerja yang dilaksanakan dan kebutuhan kedepan.
Dijelaskan juga, Kongres ini bertujuan merumuskan gagasan alternatif yang konstruktif untuk mengatasi berbagai persoalan yang disuarakan oleh warga dan Pemerintah Daerah (Pemda) kepulauan serta membangun kolaborasi fungsional yang sinergi antar pelaku pembangunan untuk mewujudkan agenda perubahan maupun menjawab persoalan yang mengemuka saat ini.
Diharapkan Forum Sukma juga, nantinya akan menghasilkan sesuatu yang bermamfaat bagi perubahan iklim, karena semua bencana telah terjadi di Indonesia kecuali bencana kebocoran nuklir.
Sementara, Simpul Kupang NTT, Michael Riwu Raho mengatkan, "banyak sekali kebijakan di Indonesia yang tidak berpihak kepada provinsi kepulauan, karena pemerintah mensinyalir Indonesia itu hanya tersendiri dari daratan yang luas yang terdiri dari pulau Jawa dan Sumatra".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar