Lombok Utara - Sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan keagamaan seperti menjadi kepala sekolah di madrasah, tentu akan mengalami berbagai persolan atau kendala. Karenanya setiap pemimpin di sebuah lembaga pendidikan perlu mempererat silaturrahmi untuk mencari sebuah solusi dari persoalan yang dihadapi.
Penegasan tersebut disampaikan pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Mashal, SH. MM, pada rapat koordinasi pengurus cabang Yamtia dan kepala madrasah yang berlangsung di MI Maraqitta’limat Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara 17/8/11.
Menurut H. Mashal yang juga ketua STKIP Hamzar Lombok Utara, bahwa setiap pemimpin tentu akan menjadi sorotan semua pihak, termasuk pengurus cabang dan kepala madrasah dibawah naungan Yamtia.
“Untuk mengatasi setiap persoalan yang dihadapi, maka perlu dilakukan silaturrahmi dengan para tokoh masyarakat dimana madrasah itu berada. Dan ini merupakan anjuran agama, bahwa yang menjalin silaturrahmi, selain memperpanjang umur dan membuka pintu rezeki, juga sebagai media untuk mencari solusi”, jelasnya
“Lebih-lebih dengan adanya pergantian dua kepala madrasah di Kecamatan Bayan, yaitu kepala MTs Maraqitta’limat Lokok Aur Desa Karang Bajo dari kepala madrasah lama, Nasrudin, S.Hi yang digantikan oleh Abiburrahman, S.Pd, dan Kepala MI Maraqitta’limat Anyar dari Adlan Mamnun digantikan Muzayyin, S.Pd”, katanya.
Pergantian ini dilakukan karena mengingat dua kepala madrasah tersebut cukup sibuk dan habis masa jabatannya sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh yayasan. “Pergantian itu kita lakukan karena kepala madrasah lama mengundurkan diri karena ada kesibukan lain dan sebagai langkah regenerasi”, ungkap H. Mashal.
H. Mashal meminta kepada kepala madrasah yang baru, untuk terus melakukan komunikasi antar semua pihak, sehingga persoalan atau tantangan yang akan dihadapi kedepan dapat bersama-sama mengatasinya.
“Dan untuk regenerasi kepemimpinan, yayasan akan melakukan evaluasi setiap saat dan akan melakukan pemilihan kepala madrasah paling tidak sekali dua tahun. Jika hasil evaluasi itu baik, maka kepala madrasah itu dapat diangkat kembali”, pungkasnya.
Penegasan tersebut disampaikan pimpinan pusat Yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Mashal, SH. MM, pada rapat koordinasi pengurus cabang Yamtia dan kepala madrasah yang berlangsung di MI Maraqitta’limat Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara 17/8/11.
Menurut H. Mashal yang juga ketua STKIP Hamzar Lombok Utara, bahwa setiap pemimpin tentu akan menjadi sorotan semua pihak, termasuk pengurus cabang dan kepala madrasah dibawah naungan Yamtia.
“Untuk mengatasi setiap persoalan yang dihadapi, maka perlu dilakukan silaturrahmi dengan para tokoh masyarakat dimana madrasah itu berada. Dan ini merupakan anjuran agama, bahwa yang menjalin silaturrahmi, selain memperpanjang umur dan membuka pintu rezeki, juga sebagai media untuk mencari solusi”, jelasnya
“Lebih-lebih dengan adanya pergantian dua kepala madrasah di Kecamatan Bayan, yaitu kepala MTs Maraqitta’limat Lokok Aur Desa Karang Bajo dari kepala madrasah lama, Nasrudin, S.Hi yang digantikan oleh Abiburrahman, S.Pd, dan Kepala MI Maraqitta’limat Anyar dari Adlan Mamnun digantikan Muzayyin, S.Pd”, katanya.
Pergantian ini dilakukan karena mengingat dua kepala madrasah tersebut cukup sibuk dan habis masa jabatannya sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh yayasan. “Pergantian itu kita lakukan karena kepala madrasah lama mengundurkan diri karena ada kesibukan lain dan sebagai langkah regenerasi”, ungkap H. Mashal.
H. Mashal meminta kepada kepala madrasah yang baru, untuk terus melakukan komunikasi antar semua pihak, sehingga persoalan atau tantangan yang akan dihadapi kedepan dapat bersama-sama mengatasinya.
“Dan untuk regenerasi kepemimpinan, yayasan akan melakukan evaluasi setiap saat dan akan melakukan pemilihan kepala madrasah paling tidak sekali dua tahun. Jika hasil evaluasi itu baik, maka kepala madrasah itu dapat diangkat kembali”, pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar