Lombok Utara - Petasan kembali terdengar ditengah-tengah umat Islam melakukan buka puasa, bahkan suara petasan yang terdengar begitu dahsyat pada Senin malam 21/8/11 di Dusun Ancak Timur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara itu membuat seorang gadis yang bernama Evi (20) langsung pinsan tak sadarkan diri dan dibawa ke Puskesmas Kecamatan Bayan.
Namun karena mengingat peralatan yang dimiliki di Puskemas masih minim, sehingga Evi harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram. “Memang pasiennya terkejut mendengar suara petasan dan kita tidak mampu tangani, sehingga perlu kita rujuk ke RSU Mataram”, kata salah seorang perawat di Puskesmas Bayan.
Menurut ayah Evi, Ya’kub, malam itu dirinya sekeluarga sedang menikmati buka puasa dirumahnya di Dusun Ancak Timur, namun tiba-tiba terdengar suara petasan berukuran besar yang cukup keras, sehingga membuat Evi langsung jatuh pingsan karena terkejut mendengar suaranya. “Anak saya Evi memang mengalami lemah jantung dan tidak bisa mendengar suara terlalu keras. Karena tempat membunyikan petasan terlalu dengan rumah saya, sehingga langsung anak saya tidak sadarkan diri”, kata Ya’kub yang ditemui di Puskemas Bayan, sebelum dirujuk ke RSU Mataram.
Ketua BPD Karang Bajo, Rianom, S.Sos menuturkan, dirinya juga sempat terkejut mendengar suara petasan, dan langsung keluar mencari orang yang meledakkan petasan, dan pada saat itu ditemukan salah seorang pemuda yang benama Mujahidin (25), warga Dusun Kedaro Desa Sekotong Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat yang lagi memegang petasan berukuran besar. Sementara pelaku lainnya langsung melarikan diri dengan menggunakan mobil.
“Karena yang saya temukan hanya Mujahidin, ditempat tersebut sehingga saya langsung pegang tangannya dan melayangkan pukulan serta melaporkan ke pihak kepolisian terdekat (Polsek Bayan-red) bersama keluarga korban.
Mendengar laporan tersebut, pihak kepolisian langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencari beberapa orang yang diduga membunyikan petasan. Dan selang beberapa jam, beberapa pelaku langsung digelandang ke kantor Polesk Bayan untuk dimintai keterangan.
Adapun pelaku yang diamankan pihak petugas kepilisian antara lain, Andry bertindak sebagai pembeli, Bayu sebagai pembakar petasan yang keduanya warga Dusun Tumpangsari Desa Senaru dan Mujahidin yang bertindak memegang petasan yang diluncurkan. Ketigasnya diamankan pihak kepolisian dengan satu barang bukti yaitu petasan berukuran besar merek Roman Gandles.
Setelah dimintai keterangan, ketiga pelaku langsung minta maaf kepada keluarga korban dan berangkat ke RSU Mataram untuk menjengok Evi yang tak sadarkan diri dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang dinilai mengganggu kenyamanan umat Islam sampai menimbulkan korban.
Kapolres Lombok Barat melalui salah seorang petugas Polsek Bayan, Bripda Made Sukadana ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Pelakunya sudah kita mintai keterangan dan meminta maaf kepada keluarga korban”, katanya singkat.
Sementara kondisi korban hingga malamini sudah mulai membaik dan sadarkan diri. “Alhamdulillah Evi sudah mulai membaik, mudah-mudahan kejadian ini sebagai pelajaran bagi pelaku untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya”, kaya Ya’kub ketika dihubungi via hp malam ini.
Namun karena mengingat peralatan yang dimiliki di Puskemas masih minim, sehingga Evi harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Mataram. “Memang pasiennya terkejut mendengar suara petasan dan kita tidak mampu tangani, sehingga perlu kita rujuk ke RSU Mataram”, kata salah seorang perawat di Puskesmas Bayan.
Menurut ayah Evi, Ya’kub, malam itu dirinya sekeluarga sedang menikmati buka puasa dirumahnya di Dusun Ancak Timur, namun tiba-tiba terdengar suara petasan berukuran besar yang cukup keras, sehingga membuat Evi langsung jatuh pingsan karena terkejut mendengar suaranya. “Anak saya Evi memang mengalami lemah jantung dan tidak bisa mendengar suara terlalu keras. Karena tempat membunyikan petasan terlalu dengan rumah saya, sehingga langsung anak saya tidak sadarkan diri”, kata Ya’kub yang ditemui di Puskemas Bayan, sebelum dirujuk ke RSU Mataram.
Ketua BPD Karang Bajo, Rianom, S.Sos menuturkan, dirinya juga sempat terkejut mendengar suara petasan, dan langsung keluar mencari orang yang meledakkan petasan, dan pada saat itu ditemukan salah seorang pemuda yang benama Mujahidin (25), warga Dusun Kedaro Desa Sekotong Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat yang lagi memegang petasan berukuran besar. Sementara pelaku lainnya langsung melarikan diri dengan menggunakan mobil.
“Karena yang saya temukan hanya Mujahidin, ditempat tersebut sehingga saya langsung pegang tangannya dan melayangkan pukulan serta melaporkan ke pihak kepolisian terdekat (Polsek Bayan-red) bersama keluarga korban.
Mendengar laporan tersebut, pihak kepolisian langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencari beberapa orang yang diduga membunyikan petasan. Dan selang beberapa jam, beberapa pelaku langsung digelandang ke kantor Polesk Bayan untuk dimintai keterangan.
Adapun pelaku yang diamankan pihak petugas kepilisian antara lain, Andry bertindak sebagai pembeli, Bayu sebagai pembakar petasan yang keduanya warga Dusun Tumpangsari Desa Senaru dan Mujahidin yang bertindak memegang petasan yang diluncurkan. Ketigasnya diamankan pihak kepolisian dengan satu barang bukti yaitu petasan berukuran besar merek Roman Gandles.
Setelah dimintai keterangan, ketiga pelaku langsung minta maaf kepada keluarga korban dan berangkat ke RSU Mataram untuk menjengok Evi yang tak sadarkan diri dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang dinilai mengganggu kenyamanan umat Islam sampai menimbulkan korban.
Kapolres Lombok Barat melalui salah seorang petugas Polsek Bayan, Bripda Made Sukadana ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Pelakunya sudah kita mintai keterangan dan meminta maaf kepada keluarga korban”, katanya singkat.
Sementara kondisi korban hingga malamini sudah mulai membaik dan sadarkan diri. “Alhamdulillah Evi sudah mulai membaik, mudah-mudahan kejadian ini sebagai pelajaran bagi pelaku untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya”, kaya Ya’kub ketika dihubungi via hp malam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar