Senin, 11 Juli 2011

RSUP NTB Terbakar: Ratusan Pasien Dievakuasi, Seorang Meninggal

Mataram (Suara NTB) - Kebakaran hebat melanda Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) NTB. Api melahap seluruh poli pemeriksaan di rumah sakit tertua di NTB itu. Seorang pasien diketahui meninggal dunia akibat shock. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, Polres Mataram meminta bantuan Labfor Polda NTB untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran.

Pantauan Suara NTB diTKP, api yang berkobar sekitar pukul 14.15 Wita itu sulit dipadamkan petugas pemadam kebakaran. Tujuh unit mobil pemadam, hingga satu jam lamanya sulit menguasai api. Bahkan bantuan mobil pemadam datang dari Lombok Tengah dan Lombok Barat.

Informasi dari sejumlah saksi, api awalnya berasal dari gudang farmasi yang terletak di sisi barat rumah sakit. Seisi rumah sakit kemudian panik ketika melihat asap membumbung ke atas atap rumah sakit. “Saya teriak supaya petugas rumah sakit yang lain menghubungi pemadam kebakaran,” kata I Putu Sudarnika, ahli gizi yang sehari – hari bertugas di poli gizi. Dengan jelas dia melihat api karena jaraknya hanya beberapa meter dari ruang kerjanya. “Waktu itu saya ganti shift dengan teman – teman lain. Kejadian pastinya sekitar pukul 14.15 Wita ,” tambah Putu.

Api semakin sulit dikendalikan ketika melalap seisi ruang farmasi yang berisi obat- obatan. Beberapa menit kemudian Putu mendengar suara beberapa kali ledakan dahsyat. Saat itu api terus menjalar ke poli lain, termasuk ke poli penyakit dalam. Menurut Putu, setiap poli terdapat tabung gas atau tabung oksigen, yang diperkirakan memicu beberapa kali ledakan.

Proses pemadaman api pun berlangsung gaduh dan tegang. Petugas pemadam dibantu aparat kepolisian, Sat Pol PP dan aparat TNI harus memanjat tembok pembatas untuk menyeprotkan air ke arah api. Sementara di sisi lain warga bersama aparat dan petugas rumah sakit lainnya mengevakuasi pasien ke tiga tempat terdekat, Kodim 1606 Lombok Barat, Gereja Santa Maria Imacullata dan Zeni Bangunan TNI AD.

Ratusan pasien tampak kesakitan karena proses evakuasi berlangsung dengan tergesa-gesa. Ada yang diangkut berikut dengan ranjang perawatan bersama infus, ada juga dengan kursi roda, bahkan ada pasien yang terpaksa dievakuasi dengan digotong.

Naas bagi salah seorang pasien bernama Amaq Kasim berusia sekitar 80 tahun. Pasien ini meninggal beberapa saat setelah dievakuasi ke Gereja Santa Maria Imacullata. Dia diketahui menderita penyakit jantung, TBC dan paru. Menurut seorang perawat, pasien teresebut shock atas kejadian tersebut hingga akhirnya meninggal setelah diperkirakan gagal jantung. Korban asal Kecamatan Praya Lombok Tengah itu akhirnya dievakuasi bersama kerumunan pasian lainnya.

Terhadap ratusan pasien lain, pihak rumah sakit akhirnya memutuskan memindahkan ke rumah sakit lainnya. Evakuasi pasien lain berlangsung menyedihkan. Mereka yang masih menggelantung dengan infus, digotong ke ambulans yang secara bergiliran mengangkut pasien. Diantaranya ke rumah sakit Kota Mataram, Rumah Sakit TNI AD, Rumah Sakit Angkatan Laut, Rumah Sakit Bio Medika, Rumah Sakit Risa. Pantauan sisi lain, seluruh rumah sakit di Mataram dipadati pasien evakuasi dari RSUP NTB.

Hingga pukul 17.00 Wita, api mulai dikuasai secara perlahan setelah puluhan mobil pemadam kebakaran bantuan dari Lobar dan Loteng terus menyemprotkan api. Alhasil, api tidak sampai menjilat gedung lantai dua Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Laboratorium bagian timur. Bahkan dibantu water cannon dari Kepolisian, kobaran api dihadang di Poli Urologi.

Dipastikan ruang perawatan pasien di sejumlah zal tidak sampai terbakar.

Saat bersamaan seluruh isi setiap ruangan di rumah sakit dikeluarkan warga bersama aparat ke jalan raya dan gereja, khususnya tabung – tabung gas yang rawan meledak. Situasi ini pun tidak kalah gadung dan penuh kepanikan karena masih banyak barang – barang yang harus segera dievakuasi, termasuk sepeda motor yang parkir di lantai dasar IGD terpaksa digotong karena tidak ada pemiliknya saat itu.

Gubernur NTB, Dr. TGH. M Zainul Majdi MA bersama Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh turun langsung melihat situasi kebakaran. Kedua petinggi daerah itu naik melalui tangga di UGD kemudian turun dan melihat ke sisi timur rumah sakit. Keduanya didampingi sejumlah pejabat teras masing – masing kemudian memeriksa pasien yang dirawat di gereja dan memberi dukungan moral.

Kapolres Mataram, AKBP I Nyoman Sukena ditemui di TKP, mengaku belum bisa memastikan penyebab awal kebakaran. Guna memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Labfor Polda NTB untuk melakukan olah TKP. “Besok (hari ini, re) Labfor akan turun memeriksa,” ujarnya singkat.

Di tempat yang sama, Direktur RSUP NTB, dr.H.Mawardi Hamri memperkirakan kebakaran terjadi saat pergantian petugas siang. Dia juga membenarkan pasien meninggal. “Tapi bukan karena terbakar, tapi shock karena memang mengalami penyakit jantung,” jelasnya. (ars)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar